Act 3

42 3 0
                                    

I sometimes think about the fragility of glass--of broken shards tearing against soft skin.

-Lang Leav-

***

Dua orang yang baru saja turun dari mobil itu segera berlari menuju tempat dimana temannya dirawat.  Yoongi yang sejak tadi sudah kalang kabut itu lantas berlari duluan manakala melihat Hyora yang baru saja dibawa keluar dari unit gawat darurat. Perempuan itu akan dipindahkan menuju ruang rawat inap, Soji yang baru saja datang mengatakan bahwa Hyora mungkin akan menginap selama beberapa hari tergantung kondisinya jika sudah sadar.

"Apa yang terjadi?" tanya Soji dengnan nafasnya yag terengah - engah, pun perasaanya yang diliputi rasa khawatir itu hampir menangis jika saja Yoongi tak segera menenangkannya.

"Tenanglah, dia akan baik - baik saja" hibur Yoongi sembari memperhatikan Hyora yang masih terbaring lemah itu belum sadarkan diri.

"Kenapa bisa begini Yoon? Hyora kenapa?" isak Soji menggenggam tangan sahabatnya. Ia merasa iba sekaligus sedih atas apa yang terjadi pada sahabat baiknya itu, mereka bertiga sudah seperti keluarga. Jadi , tak heran jika melihat reaksi Soji yang beitu syok.

"Dia menghindari mobil dan membuatnya menabrak pembatas" jelas Yoongi. "Apa kau sudah menelpon Seokjin?" Tanya Yoongi.

"Nomornya tidak  bisa dihubungi. Sekretarisnya bilang dia ada proyek di Incheon" jawab Soji jujur.

Pun Yoongi percaya saja, keduanya tidak tahu bahwa apa yang terjadi hari itu telah mengubah hati  sahabatnya.

*****

Minggu pagi harinya, mobil hitam rover yang terparkir apik digarasi kediaman Hyora itu menunjukkan si pemilik yang baru saja keluar dengan gurat lelahnya. Seokjin melonggarkan dasinya yang sudah terlepas itu. Melihat seisi rumah begitu masuk. Memanggil nama istrinya yang tak kunjung menyahut, ia lantas menuju ke kamar dan melihatnya kosong. Merogoh ponselnya disaku namun sudah mati sejak beberapa waktu yang lalu tanpa ia sadari. Karena khawatir, lelaki itu segera mencari telpon rumah dan memencet nomor yang ia lihat di buku telepon. Menunggu beberapa saat sebelum akhirnya tersambung.

Halo?

"Soji-ah, apa Hyora bersamamu?"

Ada helaan nafas sebelum suara diseberang sana membalas dengan nada pilu.
Hyora sedang dirumah sakit. Kemarin ia mengalami kecelakaan. Kak Seokjin cepat datanglah, aku khawatir sejak bangun ia tak bicara apapun pada kami

"Apa? Rumah sakit?"

Hmm. Aku tidak tahu jelasnya. Hyora terlihat tidak baik - baik saja, kufikir ia ada masalah. Kak Seokjin kumohon cepat datang

"Aku akan segera kesana" tukasnya kemudian mematikan panggilan itu. Mengambil kunci mobilnya lagi dan pergi dengan tergesa - gesa. Tiba - tiba lelaki itu merasa menyesal karena tidak pulang kemarin, ia malah berakhir menginap di rumah lain tanpa memikirkan apa yang dilakukan istrinya.

Sekitar lima belas menit, Seokjin yang sampai itu langsung mencari kamar Hyora. Ia melihat Yoongi dan Soji duduk di depan kamar denan wajah murung.

"Masuklah" tukas Yoongi tanpa menoleh. Ia merasa sedikit kesal lantaran lelaki itu malah menghilang disaat istrinya mengalami kecelakaan.

Seokjin yang masukpun mendapati istrinya tengah tidur menghadap jendela memunggunginya merasa semakin bersalah. Dengan lembut, ia mengusap lengan istrinya.

"Sayang, apa yang terjadi?" Hyora mendengar suara Seokjin terlihat khawatir. Namun, bagi Hyora ia tidak tahu apakah Seokjin benar khawatir padanya atau tidak. Pikirannya masih berkecamuk dengan sejuta tanya yang enggan ia tanyakan. Maka, diamlah yang menjadi jawabannya. Ia tidak ingin  berbicara dengan siapapun.

Unfaithfully (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang