Gadis kecil yang kita kenal dengan nama Camilla itu bangun dari tidurnya saat mendengar suara gaduh dari lantai bawah. Kaki mungilnya melangkah pelan menuju ruang tamu dimana kedua orang tuanya tengah bertengkar hebat.
Camilla yang berumur 8 tahun bersembunyi dicelah lemari hias dan mendengar dengan seksama pembicaraan kedua orang tuanya.
"Kau tak boleh membawa Ruby" kata James ayah kandung Camilla sambil memegang erat gadis bernama Ruby dipelukannya.
"James, mereka sudah menunggu Ruby. Dia tak akan terluka ku janji" ibu Camilla menunjuk keluar dimana banyak orang - orang yang sudah memakai baju seragam serba putih menunggu Ruby.
Ibu Camilla menjongkokan badannya menatap anak gadis pertamanya dengan intens "Ruby, kau lihat diluar sana? Sudah banyak yang mati. Kau tak mau menyelamatkan mereka dari virus ini?" Ruby dengan mata berkaca - kaca mengangguk kecil.
"Ruby, kau tak boleh pergi nak. Kau hanya akan dijadikan kelinci percobaan" ujar James. Ruby memegang pipi james yang sudah basah dengan air mata.
"Tidak dad, aku mau menyelamatkan orang - orang. Aku ingin dad, Camilla dan juga Aly selamat" Ruby perlahan melepaskan pelukan dadnya yang sudah melonggar, ia beralih dan memegang tangan momnya dengan erat.
"Aku janji akan baik - baik saja" Camilla yang dari tadi memperhatikan kakaknya yang akan dibawa wanita tua itu sedikit terlonjak karna seseorang yang tiba - tiba menepuk bahunya.
"Aly?" kata pelan.
"Kau tak boleh disini Camill, ayo kembali ke kamar mu" Aly menarik tangan Camilla tapi gadis kecil itu menahannya.
Camilla mengeleng lemah "Aku tak mau meninggalkan Ruby sendirian"
Aly berjongkok disamping Camilla dan memeluknya erat "Camilla, kau harus percaya pada ku, okay? Ruby akan baik - baik saja, dia anak yang hebat" Camilla yang berada dipelukan Aly mengangguk kecil. Perlahan Aly menununtun Camilla agar kembali kekamarnya. Tepat setelah Aly membuka pintu kamar Camilla, suara tangisan James yang terdengar pilu semakin menjadi - jadi ia tak rela kehilangan anak yang paling disayanginya.
Aly langsung menutup telinga Camilla dengan tangannya, tak membiarkan gadis kecil itu mendengar hal yang paling menyedihkan didunia. Ia menutup pintu dengan kakinya lalu membawa Camilla agar duduk dikasur kecil yang gadis itu miliki.
Saat suara James sudah tak lagi terdengar Aly melepaskan tangannya.
"Aly, kau tak akan meninggalkan ku kan? Aku takut dad akan memarahi ku, nanti siapa yang akan menjagaku jika kau pergi?" tutur Camilla sambil memeluk erat boneka Teddy bearnya.
"Tentu aku tak akan meninggalkan mu Camilla, kau adik kesayangan ku" Aly mengusap kepala Camilla lembut "Jadi jangan takut. Jika kau dimarahi dad, aku yang akan mengantikan mu. Jika kau akan dipukuli dad aku juga yang akan mengantikan mu" ucapnya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐓𝐑𝐀𝐆𝐄𝐃𝐘 | 𝐍𝐄𝐖𝐓 𝐏𝐀𝐑𝐓 ( 𝐈𝐈 )
Fanfiction𝘔𝘢𝘻𝘦 𝘳𝘶𝘯𝘯𝘦𝘳 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯 *** Ini kisah Camilla setelah melewati tembok - tembok besar sesudah mengingat semua kenangannya yang sempat hilang. Kenangan yang mampu membuatnya merasa bersalah dan dihantui bayang - bayang yang mengerik...