"Menurut lu kalau nanti gue joget pas bagian itu di depan stage seru kali ya, nanti lu jangan lupa undang gue naik stage ya wok..?"
"Wook?"
"Wok wok?
Tanya David pada pria putih rambut ikal yang masih melihat keluar jendela. Di ketuknya bulatan besar dengan cap JTL46 yang bertengger di kuping Leon.
"Oi wok"
Leon hanya melihatnya dengan ucapan "Apa," tanpa suara. David mengikuti cara yang sama dengan sedikit cepat "Lo diliatin cowok sebelah gue, kayanya dia naksir Lo pake bando."
Leon menyipitkan mata lalu melepas headsetnya. "Hah?." Lalu melirik cowok kumis tebal yang mirip dosen killer, sorot tajamnya kebetulan sedang melihatnya juga, mata mereka saling beradu.
Leon memalingkan matanya ke David
"Kayanya dia merhatiin lu Vid, pas gw liat dia kode gitu lirik ke lu"
Tanpa sadar Leon dengan suara sedikit keras, Pak kumis pun cemberut sambil berdehem menghadap ke mereka berdua. David merinding, dan tersenyum ke Pak kumis
"Maaf pak, temen saya memang rada ngondek, maklumin ya pak." Pak kumis pun kembali berdehem pelan memaklumi, kepala David pun mendapat tepakan dari Leon.
"Lu apaan sih vid?"
Sambil berbisik David memberi arahan
"Ssstttt, dari tatapannya dia mau meluncurkan jurus kumis terbang ... udah lu akting ngondek aja, daripada tu kumis pindah ke lu wok"
"Iiih, dasar gila lu yaa"
Reflek suara Leon sedikit mengayun, mengiyakan arahan teman sesatnya itu. Suara tawa pun pecah terdengar dari arah belakang kursi mereka, membuat pandangan berputar 90°.
"Vina, ngapain lu disini? ... mau stalking gue ya?," Tanya David dengan mata menganga.
"Jangan kepedean lu Vid, gw nemenin Sasha yang kepengen liat cowok idolanya tampil ... lagian kapan lagi gue bisa ngeliat cowok-cowok ganteng disana juga, bosen liat muka lu mulu di kampus"
Leon hanya bisa tersenyum kecil mendengar ocehan Vina, sambil menggaruk keningnya menutupi malu dari tingkahnya barusan.
"Hah, Sashanya mana emang?"
Tanya David, tanpa disadari karena sesak penumpang sebelumnya, setengah perjalanan mereka ternyata diikuti dua wanita manis dari kampus, terlebih David tahu Leon sempat menolak ditawari Vina untuk ikut dengan mobil Sasha ke Station Club.
Vina tiba-tiba berbisik dengan kejam.
"Shasa ada disebelah gebetan lu Vid"
David reflek mencuri lirikan kembali ke arah pemilik jurus kumis, dengan senyum terpaksa David mencondongkan badannya ke depan melihat wanita sebelah pak kumis dekat jendela, mendapati Sasha dengan wajah merah menahan tawa bercampur takut dengan lelaki disebelahnya itu.
"Hei tuan Puteri, ternyata ga bisa jauh dari pangeran ya?"
Sapa David menggoda Sasha yang cuma tersenyum manis dari bibirnya yang terlihat pucat, keringat di bagian wajahnya menunjukkan tidak terbiasa dengan angkutan, sama seperti David.
Sang pemilik kumis tebal kembali melihat wajah David, kali ini dengan senyuman manis juga. David kembali merasakan bulu kuduknya berdiri. Dengan senyum kikuknya, lupa akan kesalahpahaman sebelumnya
"Maaf lagi Pak, teman saya duduk disebelah Bapak"
Pria berkumis kembali berdehem pelan dan berkata
![](https://img.wattpad.com/cover/268802723-288-k294317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PEKAT, LEON - SINGA KELANA
De TodoPerjalanan hidup, perjuangan mencari kebenaran dan keberadaan sang Ayah, sendiri melawan kerasnya ibukota demi merajut mimpi membawa petuah ibunda, liku pergolakan hati. Leon sang singa kelana, pemuda gagah bergaya unik dari keluarga sederhana asal...