~Aku bahkan tidak pernah
Memikirkan sedikit pun akan menjauh dari mu~
Galang duduk di bingkai jendela sembari menghembuskan nafas. Semua kejadian dihari itu mulai terbingkai indah di memori otaknya.pemandangan kota membuatnya jengah. Jalanan yang selalu macet dan gedung pencakar langit." Gue bingung Ra gue sayang Lo tapi gue juga gak mau kehilangan sisi." Ucapnya lirih.
" Arrght! Shirt!." Rintik Galang sambil menjambak rambutnya dan hal itu tidak luput dari hirauan derie yang menatap heran, sudah dua Minggu ia hidup tanpa kabar dari Fara bahkan saat kewarung bik Ami pun dirinya tidak menemukan sosok fara.
Ketika kita akan merasa kehilangan orang yang kita cintai bahkan kita sadar mereka sudah pergi, kita tahu seberapa berharga nya dia, seketika dunia kita berubah tanpa dia dan tanpa kita sadari hal itu yang membunuh perasaan sendiri.
" Lo nyesel? Pengecut Lo!." Ucap derie lalu pergi keluar meninggalkan Galang dengan keadaan hancur.
**
**Fara memberanikan diri berjalan di koridor sekolah SMA BIMA SAKTI. sekolah masih sangat sepi. Ia sengaja datang pagi agar bisa menemui Galang dengan penuh harap Galang sudah ada disekolah.
Dan benar saja laki laki itu duduk di bangku nya dan menidurkan kepala nya di atas meja.
" G..alang." merasa nama nya terpanggil Galang pun menggangkat kepala nya dan menatap kearah Fara dengan tatapan berantakan, itu adalah wajah yang ia rindukan sangat.
" Guee mau ngomong bisa kita ketemu ditaman?." Galang merogoh kunci motornya dan berjalan mengikuti arah Fara yang menjauh dari kompleks sekolah.
Mungkin ini adalah saatnya untuk Galang meminta maaf atas seluruh kesalahannya pada Fara.
Mereka sudah sampai di taman dimana itu adalah tempat mereka menghabiskan waktu bersama di setiap hari ini.
" Raa.." panggilan dengan nada lirih itu terdengar nyaman di telinga fara. Sudah lama gadis itu tidak mendengar suara itu.
"Lang gue cuma mau kasih ini buat Lo."gadis itu menyerahkan sebuah buku berbentuk dengan judul Galang Fara.
" Apaan ini?" Tanyanya.
" Itu novel yang gue buat sendiri ceritanya tentang kita tentang apa aja yang kita lalui, Lo terima ya buat kenang2 dari gue."
Galang tersenyum pilu menatap gadis yang pernah mengisi hati nya. Dengan refleks ia menggenggam tangan Fara dan tidak berniat melepaskan Nya lagi.
"Raa, maafin gue."
"Gak papa Lang, bahkan suatu saat nanti gue gak bakal nemuin Lo Lo berikutnya didiri siapapun." Ucapan Fara itu menghancurkan hati Galang mata laki laki itu berkaca kaca seolah menghalang butiran bening itu jatuh.
" Boleh gue peluk sekali ajaa." Pintanya, Fara mengganguk dan mengiyakan.
' gue rindu Lang pelukan ini yang selalu nenangin gue' batin Fara.
Setelah kejadian itu Fara terlihat murung ia menjauh dari Anya dan derie.
Setelah bel berbunyi dengan cepat langkah kaki nya berjalan menuju lapangan in door untuk sekedar duduk melihat orang orang bermain basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang Fara
Random" gue benci Lang ketika harus nahan perasaan gue sendiri. Lo terlalu baik buat gue benci!." Ungkapan hati yang di ucapkan di dalam hati pun seperti ikut terbawa hanyut. Masa lalu yang di sudahi dengan emosi membawa fara menyesal pada keputusan nya. ...