*24

2.8K 467 70
                                    

My Son

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, Sho-ai dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Shoyo memasuki ruang makan dengan sebelah tangan memegang tali tas sekolahnya.

"Ohayou Mama, Daddy. " ucap Shoyo.

"Ohayou mou sayang, ayo duduk sini." ucap Semi menepuk kursi yang ada disampingnya.

Shoyo hanya mengangguk,"Hari ini bukan mama yang memasak?" tanyanya setelah duduk disamping sang mama.

Semi mengangguk, "Hari ini Daddy yang akan memasak." sahut Semi diiringi kekehan.

"Tapi kenapa?" tanya Shoyo lagi.

"Daddy lagi mau masak-masak aja." potong Ushijima menaruh nasi goreng yang baru Ia buat didepan dua orang tersayangnya ini.

"Woah! Nasi goreng. Ittadakimasu~" senang Shoyo. Kemudian melahap nasi goreng buatan Daddynya itu.

Ushijima hanya terkekeh, matanya mengedip kearah sang istri. Seolah berkata semua aman terkendali.

"Oh iya Dad, Ma.."

"Hng? Kenapa sayang?" bingung Semi mendekatkan susu hangat pada sang anak.

"Rumah kita ada hantunya ya?" Ushijima menaikkan sebelah alisnya.

"Hantu?" Shoyo mengangguk,"Iya Daddy."

"Rumah kita tidak ada hantunya kok, kenapa Shoyo berfikir begitu?" ucap Ushijima kemudian meminum segelas susu hangat yang baru Ia buat.

"Ya, tadi malam Shoyo kebangun karena mendengar suara-suara aneh. Kayak more... more please. Terus kayak ada barang jatuh. Oh terus ada suara ah ah nya juga." ucap Shoyo dengan lugasnya. Membuat Ushijima menyemburkan susu yang baru masuk kedalam mulutnya.

"Iih Daddy, kok nyemburin susu begitu. Jorok ih." ucap Shoyo.

"M-maaf hehe.. Shoyo, lupain aja yang Shoyo dengar tadi malam ya."

"Kenapa pa? Ooh! Apa benar itu hantu penunggu rumah kita?!" pekik Shoyo.

Ushijima menatap Semi yang juga menatapnya, "A-ahaha.. Iya itu hantu. Jadi Shoyo lupain aja ya. Kalau tidak, nanti malam hantunya akan..."

"Aaaaa daddy stop! Jangan dilanjutkan, Shoyo takut nih." ucap Shoyo menutup kedua telinganya.

"Iya makanya jangan diingat lagi ya." ucap Ushijima mengusap rambut Shoyo.

"Umh! Shoyo akan lupakan biar ga didatengin hantu penunggu rumah!"

***

Semi menampar pelan pipi Ushijima yang kini asik rebahan diatas pahanya.

"Ouch, Eita.. Kenapa menamparku?"

"Tidak tau, tiba-tiba kepengen aja gitu. Oh ya, Waka-chan tidak kerja?" tanyanya mengusap pipi Ushijima yang baru Ia tampar.

"Pekerjaanku dikantor sudah selesai semua kok, sekarang saatnya untuk melakukan pekerjaanku sebagai ayah dan suami yang baik." Semi terkekeh mendengar ini.

"Hoo.. Begitu. Ngomong-ngomong, kurasa kita perlu peredam suara di kamar kita."

"Eita juga berfikir begitu, woah.. Kita benar-benar satu pikiran ya. Emang ga salah dong ya, Eita memang jodohku."

"Ih apasih." ucap Semi mencubit lengan Ushijima. Sedangkan yang dicubit hanya tertawa.

"Tapi Eita, apa masih sakit? Masih susah jalan?"

My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang