*32

3K 399 143
                                    

My Son

Haikyuu!!©Furudate Haruichi

Warn : OOC, M-Preg, typo, sho-ai dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Hari terus berlalu, Shoyo kini menatap mamanya yang tengah duduk disofa ruang tengah sembari mengelus perutnya yang sudah terlihat lebih besar dari sebelumnya.

Perlahan ia mendekat, tangannya terulur ikut menyentuh perut mamanya untuk pertama kalinya.

Ya, sudah berapa bulan berlalu, baru sekarang Ia berani menyentuhnya. Penasaran, itulah yang membuatnya melakukan ini.

Semi tersenyum melihat sang anak yang juga ikut mengelus perutnya.

Sebuah pergerakan di rasakan dari perut mamanya, membuat Shoyo kaget bukan main.

“Ma! Tadi Shoyo merasa ada yang bergerak! Apa.. Itu adik?” tanya Shoyo menatap Semi.

Semi mengangguk, “Iya itu adik, sepertinya dia senang dielus Kakaknya. Jadi bergerak deh.” ucap Semi membuat Shoyo tersenyum.

‘Perasaan aneh apa ini? Apa.. Aku senang akan adanya adik hanya karena hal ini?’ batin Shoyo.

“Ne, Shoyo..” panggil mamanya lembut.

“Ya ma?”

“Boleh mama tanya sesuatu?”

Shoyo menatap mamanya bingung, karena tidak biasanya mamanya mengatakan hal seperti ini. Biasanya kalau ingin menanyakan sesuatu ya langsung bertanya tanpa meminta izin seperti sekarang.

“Tanya apa Ma? Oh.. Apa ini soal nilai Shoyo yang kemarin jeblok?” ucap Shoyo gugup.

Semi terkekeh pelan, “Bukan itu sayang.”

‘Syukurlah.’

“L-lalu apa ma?”

“Mama mau tanya sesuatu, tapi Shoyo jawab jujur ya?”

Shoyo mengangguk perlahan, “Iya ma.”

“Em.. Shoyo, sebenarnya senang atau tidak soal memiliki adik ini?”

Shoyo terdiam lama, matanya kemudian menatap lurus sang mama.

“Shoyo..”

“Shoyo jawab jujur, tapi mama jangan marah ya? Jangan kasih tau Daddy juga..”

“Iya, mama tidak akan marah kok.”

Shoyo menautkan jari-jarinya, “Sejujurnya Shoyo tidak senang soal ini. Shoyo sungguh tidak mau mempunyai adik. Tapi, Shoyo tidak mau punya adik karena takut kalau nantinya perhatian kalian diambil oleh adik. Dan lagi...”

“... Shoyo tidak mau kalau nanti mama akan mengalami hal yang sama dengan Mommy.” ucap Shoyo menunduk, matanya mulai berkaca-kaca lagi.

“Shoyo takut hal itu terjadi..” cicitnya bergetar.

Semi terdiam, tak percaya dengan jawaban sang anak yang sangat mengkhawatirkan dirinya.

Tangannya langsung menarik sang anak mendekat, mendekapnya lembut.

“Maaf ne, mama tidak tau perasaan Shoyo selama ini.. Maaf..”

Shoyo memeluk erat Semi, “Jangan meminta maaf ma, ini bukan salah mama. Lagipula, walaupun Shoyo bilang tidak suka, semua juga sudah terjadi. Shoyo akan berusaha menyukainya. Yang Shoyo harap hanya satu, mama tidak kenapa-kenapa..”

My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang