12. Ethan

12.4K 1.4K 393
                                    


☆☆☆☆

Semua yang berada di meja terkejut melihat orang yang berdehem.

Tubuh seketika Tata kaku mendengar deheman seseorang yang terasa familiar baginya, dan menoleh kesamping.

Dan tepat sekali tubuh Kenzo yang menjulang tinggi berada di sampingnya dengan wajah datar khasnya.

"Tuan Kenzo" sapa sopan Radika ayah Tata, dan mereka yang terkejut kembali keakalnya dan tersenyum sopan.

Dengan cepat Tata merubah raut wajah kakunya menjadi tersenyum manis.

Saat melihat senyum Tata Kenzo berusaha agar tidak menarik Tata dalam pelukannya dan mempertahankan wajah tegasnya.

Seketika udara bertambah dingin saat Kenzo melihat 2 penganggu yang ada dihadapan Tata ikut terpesona melihat senyum Tata.

Disamping Tata, Lara tersenyum malu-malu, apakah Kenzo disini untuk membatalkan pertunangannya karena Kenzo menyukainya itulah yang ada dipikiran Lara saat ini.

Radika dan Darel berdiri menghampiri Kenzo.

"Senang bertemu denganmu tuan Kenzo" sapa Darel antusias dan mengulurkan tangannya, siapa yag tidak antusias jika bertemu pengusaha muda Kenzo. Dengan bekerja sama dengan perusahaan Kenzo selain mendapat keuntungan perusahaan juga dapat memasuki wilayah internasional, itulah yang membuat Radika dan Darel antusias saat bertemu Kenzo.

Kenzo membalas uluran tangan Darel, begitu pun juga dengan Radika yang ikut bersalaman dengan Kenzo.

"Bisa kita bicara tuan Radika?" tanya Kenzo langsung pada Radika.

"Apa tak apa tuan Darel?" Kenzo mengalihkan pandangannya pada Darel.

"Ya ya silahkan, keluarga kami juga ada urusan saat ini" alibi Darel, mana berani dia mengganggu Kenzo yang akan berakibat buruk nantinya.

Setelah kepergian keluarga Mahardika, Kenzo dan Radika pun menuju ruang pribadi untuk berbicara empat mata.

Lima belas menit berlalu barulah terlihat Radika dan Kenzo yang berjalan santai dengan senyum cerah Radika.

"Nah paman sampai jumpa lagi" ucap Kenzo yang sudah mengubah panggilannya pada Radika.

Di samping wajah Lara semakin merah, apakah Kenzo sudah melamarnya melalui ayahnya? Pikiran Lara memebuat wajahnya semakin merah merona.

Jangan kira raut wajah Tata akan seperti Lara yang memerah, kini Tata menatap tajam Kenzo dengan tidak suka.

Melihat Tata menatap tajam dirinya Kenzo mengedipkan sebelah matanya, yang kebetulan Lara juga berada disamping Tata. Lara yang melihat Kenzo mengedipkan matanya seamakin malu dan menundukkan kepalanya.

Setelah salam perpisahan Kenzo beranjak pergi.

Tata yang merasa sudah tidak ada keperluan pun ikut pamit kembali ke panti asuhan.

Diparkiran Tata ngotak-atik handphone nya berjalan menuju arah mobilnya, tapi sebelum itu terjadi tangan Tata ditarik kuat hingga tubuhnya ikut tertarik dan jatuh pada pelukan seseorang.

Seeorang itu adalah Kenzo tunangannya sendiri.

"Kau apa-apaan?!" Berontak Tata dalam pelukan Kenzo.

"Sebentar saja, aku merindukanmu" ucap Kenzo memeluk erat Tata dan menghirup aroma vanilla khasnya.

Tata yang dipeluk hanya pasrah menunggu Kenzo melepaskannya.

Setelah lima menit pada posisi yang sama Kenzo merenggangkan pelukannya hingga Tata dapat melepaskan diri.

"Aku antar ya?" Tanya Kenzo dengan wajah lembut yang membuat Tata tak tega menolak.

Transmigrasi: JENATA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang