Prolog

17.3K 572 34
                                    

   Sebuah mobil tengah melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang mulai sepi ini karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Kedua gadis berparas cantik yang ada di dalam mobil itu nampak panik dengan satu buah mobil yang terus saja mengejar mereka.

"Kita harus gimana nih dek?"tanya sang kakak dengan raut wajah ketakutan.

"Coba deh kakak telfon pak Arion"ucap gadis itu dengan pandangan yang fokus dengan jalanan karena memang saat ini ia yang tengah membawa mobil tersebut.

Gadis yang nampaknya lebih tua dari pada gadis yang tengah mengendarai mobil itu mengangguk setuju.

Tangan putih mulus tersebut mulai menari nari di atas keyboard ponselnya dan berikutnya ponsel itu sudah berada di telinganya.

Sedangkan seorang gadis yang tengah menyetir mobilnya, matanya tak lepas dari satu buah mobil yang terus saja mengejarnya.

"Sial!"umpat gadis itu kesal sambil menambah laju mobilnya.

"Halo?"ucap seorang gadis cantik yang ada di sampingnya.

"Kenapa sayang?"tanya orang di seberang sana.

"Tolongin kita Arion"ucap gadis itu dengan suara yang mulai bergetar siap akan menangis.

"Kamu kenapa?"tanya seseorang di seberang sana dengan nada khawatirnya.

"Kita di kejar kejar sama seseorang"ucap gadis itu.

"Sekarang kalian di mana?"tanya lelaki yang bernama Arion itu.

"Di jalan***"jawab gadis itu.

"Kamu sendirian di sana?"tanya lelaki itu lagi.

"Aku bareng sama Raya"ucap gadis itu sambil melirik wajah sang adik yang nampak serius dengan jalan yang ada di depan sana.

"Aku ke sana sekarang dan aku bakal minta bantuan papa kamu"ucap lelaki di seberang sana.

"Cepetan ke sini Arion, aku takut"lirih gadis itu dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Aku ke sana sayang!"ucap lelaki itu.

Klik!

Panggilan di putuskan sepihak oleh gadis tersebut dengan raut wajah ketakutan ketika melihat mobil yang mengejar mereka sudah semakin mendekat.

Gadis yang bernama Raya itu terus saja menatap jalanan di depannya sambil sesekali menatap spion mobil yang ada di sampingnya.

"Sebenarnya apa tujuan mereka ngejar gue sama kakak gue"batin gadis itu dengan kesal.

Ia terus saja mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan ibu kota di malam hari ini dengan sebuah mobil yang terus saja mengejarnya.

"Sebenarnya mereka siapa sih dek?"tanya gadis yang duduk di kursi samping kemudi itu.

"Gue juga nggak tau kak"jawab gadis itu seadanya.

"Tapi kenapa mereka ngejar kita terus?"tanyanya lagi yang membuat gadis itu menghela napasnya pelan.

"Gue nggak tau"ucap gadis itu sekali lagi dengan mata yang terus fokus ke depan.

"Jangan bohong!"ucap gadis itu lagi.

"Gue nggak bohong"ucap gadis itu mulai kesal.

Hingga pandangan gadis yang tengah menyetir mobil itu jatuh pada dua buah mobil yang berwarna hitam tengah mengikuti mereka dan satu buah mobil yang terus saja mengejar mereka.

"Pak Arion sama papa udah ada di belakang"ucap gadis itu yang membuat sang kakak menoleh ke belakang dan detik berikutnya ia bernapas lega ketika melihat mobil yang di maksud sang adik.

Sang kakak kembali menghadap ke depan tapi detik berikutnya matanya membola dengan sempurna ketika melihat satu buah truk yang tengah melintas tidak jauh dari hadapan mereka.

"Rem dek rem"ucap gadis itu kepada gadis yang tengah menyetir mobil.

Gadis itu menekan rem dengan kuat tapi mata gadis itu tiba tiba saja membola dengan raut wajah paniknya.

"Rem-nya blong!"ucap sang adik yang sukses membuat sang kakak tambah khawatir.

Mobil mereka semakin dekat dengan truk yang masih saja melintasi jalan yang ada di pertigaan itu dengan sangat pelan.

"RAYA AWAS!"

Ciiittttt.....

BRUK.....

BRUK.....

BRUK.....

Mobil yang mereka gunakan berhasil menghindar mobil truk itu tapi sayangnya sekarang mobil mereka tengah terguling guling di jalanan yang nampak sunyi ini.

BRAK.....

Mobil tersebut berhenti berguling dengan posisi mobil yang terbalik.

Salah satu gadis yang berada di dalam mobil itu masih sadarkan diri dengan darah segar yang mulai membanjiri tubuhnya.

Gadis itu mengerjap ngerjapkan matanya ketika melihat sang kakak yang sudah menutup matanya.

"Kak bangun"ucap gadis itu dengan pelan bahkan sekarang ia tengah mengguncang tubuh sang kakak.

Merasa jika sang kakak yang tidak sadarkan diri membuat gadis yang sudah di penuhi darah segar itu membuka seatball-nya dan langsung membuka pintu yang ada di sampingnya.

Gadis tersebut berjalan keluar dari dalam mobilnya dengan tertatih tatih.

Dan disinilah gadis itu berada di samping pintu mobil yang berada di samping kakaknya.

Tanpa membuang waktu lagi, gadis cantik itu mulai membuka pintu mobil yang ada di hadapannya.

Gadis itu mulai membantu sang kakak untuk keluar dari dalam mobil tersebut dengan terburu buru.

Sang adik berhasil mengeluarkan sang kakak dari dalam mobil itu bersamaan dengan dua buah mobil berwarna sama berhenti tidak jauh dari mereka.

Gadis itu membantu sang kakak menjauhi mobilnya yang hancur parah tanpa memperdulikan darah segar yang keluar dari beberapa bagian tubuhnya.

BOM!

PRANG!

BRUK!

"CITRA!"

"RAYA!"


Jangan lupa vote dan comment sekalian share ke teman kalian juga yah;)

Naughty Little Wife (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang