56. Enam Tahun Silam ...

146 20 0
                                    

Chapter sebelumnya telah ditarik.

Baca selengkapnya di akunku Valent C di Dreame atau Innovel.

HEPI reading..

❤️❤️❤️❤️
.
.

FLASHBACK, kembali ke malam pernikahan Bella – Dion ..
 
            Kupikir tadi aku melihat bayangan Ardo di tengah pesta, sepertinya dia asik berbincang dengan Sheila.  Tapi kurasa tidak!  Tak mungkin dia hadir disini setelah peristiwa itu.  Dia pasti sangat membenci keluargaku dan juga aku.   Untuk apa dia kembali mengunjungi kami?  Kecuali jika dia masih berniat membalas dendam!   Tapi kalau tujuannya hadir tadi untuk alasan itu, mengapa dia tak mengacaukan pestaku?
            Ah, pikiranku jadi kacau.  Lebih kacau lagi jika mengingat ini adalah malam pengantinku.  Apa aku harus melakukannya dengan Dion?  Rasanya tak sanggup membiarkannya menjamah tubuhku!  Tapi jika dia tahu aku hamil tanpa disentuhnya ...
            Arggghhhh!  Semua ini bagai buah simalakama bagiku!  Aku meremas rambutku kesal.  Bila tak ingat ada janin tak berdosa yang tumbuh dalam rahimku, ingin sekali aku melarikan diri dari semua ini.
            Ceklek.
            Dadaku berdebar kencang menyadari siapa yang masuk ke kamar, Dion mendekatiku dengan wajah sumringah. 
            “Istriku, apa kau sudah siap?” tanyanya kalem.
            Aku gugup, jujur aku tak pernah siap melakukan itu dengannya.  Tak akan pernah!  Telah kuserahkan tubuh dan hati ini pada lelaki lain, seseorang yang telah menanamkan benihnya di rahimku. 
            “Bella Kania Alfonzo Mmmmmhhhtt...”
            Kututup mulutnya, aku tak ingin mendengar namaku disatukan dengan namanya, meski aku telah resmi menjadi miliknya.  Secara hukum.  Secara fisik belum, semoga tak pernah.  Tapi aku sadar, tak mungkin aku menghindari itu darinya.  Seharusnya aku memikirkan hal ini sebelum menikah dengannya.  Aku terlalu gegabah.  Urusan menikah seharusnya berkaitan dengan masalah ranjang juga.  Aduh, bagaimana sekarang?  Aku merasa seperti pelacur yang baru pertama kali diminta melayani tamunya.
            “Kamu sudah mulai tak sabar untuk memulai pertarungan kita di ranjang ya?” goda Dion.  Sial, mengapa malam ini si lelaki dingin berubah ganjen begini?         
            “Di-dion ...”
            “Panggil Mas Dion,” pintanya.
            Bibirku bungkam.  Rupanya dia memahami isyaratku.
            “Baiklah, aku tak mau memaksaku sekarang.  Kurasa kau belum terbiasa.”
            “A-aku juga belum siap untuk ituuuu.  Maaf, malam ini capek sekali,” kataku beralasan.  Semoga Dion bisa mengerti.
            Tampaknya moodnya malam ini sangat baik, aku tak menyangka dia sungguh pengertian.  Meski kecewa, dia menuruti keinginanku. 
            “Istirahatlah, Istriku.  Aku tak akan mengganggumu, selamat malam.”
            Dia mengecup keningku lembut. 
            Aku bergidik.  Hanya keningku yang disentuh bibirnya, tapi tubuhku telah menunjukkan penolakan.  Bagaimana bisa melakukan itu dengannya?  Ya Tuhan betapa susahnya hidupku kini.  Apa yang harus kulakukan sekarang?  Aku tak bisa menghindar selamanya.  Apa aku mengajukan cerai?  Tidakkah aneh jika bercerai sehari setelah menikah?  Apa reaksi Dad jika besok aku memintanya mengurus perceraianku?
            “Tidurlah,” kata Dion sebelum pergi meninggalkanku.
            Aku mengangguk lesu.  Sepeninggal Dion aku menelepon Dad.
            “Dad, aku tak sanggup!  Tolong urus perceraianku!” pintaku begitu Dad mengurus perceraianku.
            Dad terdiam, pasti dia syok sampai tak sanggup bicara.  “Ada apa, Bella?  Apa dia berlaku kasar di malam pengantin kalian?” tanya Dad was-was.
            Dion belum menyentuhku, tapi kalau aku mengakui hal itu Dad tak akan mengijinkanku bercerai.  Mungkin dia akan setuju mengurus perceraianku jika kubilang Dion kasar padaku.  Lagipula jika Dad tahu aku hamil, dia tak akan bertanya-tanya lagi siapa ayah anakku .. karena dia yakin anak ini adalah anak Dion.  Dan aku bisa memintanya merahasiakan kehamilanku pada Dion, supaya Dion tak meminta hak asuh anakku.  Aku yakin Dad tak akan memintaku kembali pada Dion karena dia menganggapku hidup menderita disiksa oleh Dion.  Ini rencana sempurna!
            Memang licik, tapi aku terpaksa melakukannya karena rasanya tak sanggup hidup bersamanya.  Maafkan aku Dion ...
            “Bella?  Apa dia menyiksamu?” tanya Dad lebih keras.
            “Bella tak tahan, Dad.  Dion, dia ...” aku pura-pura terhisak.  Biarlah Dad yang mengambil kesimpulan sendiri.
            “Dad akan bicara dengan Dion,” putus Dad.
            “Tidak!” pekikku spontan.  Gawat!  Bisa terbongkar kalau mereka berbicara satu sama lain.  “Bella tak bisa bersamanya.  Tolong urus saja perpisahan kami!  Please, Dad ...”  Aku melanjutkan aksiku dengan tangisan kesedihan.
            Rupanya kesedihanku membuat hati Dad tergerak.  Dia menghela napas berat, sarat penyesalan.
            “Sepertinya Dad salah telah memaksamu menikah dengan Dion.  Kalau tahu seperti ini, Dad ... Ya Tuhan siapa yang tahu Dion sekeji itu?  Dia seperti pemuda baik-baik dan sopan.  Dad tak akan menjerumuskanmu hidup dengan pemuda tak benar, Bella!  Kau bisa memahami Daddy kan?”
            “Ya, Dad.  Bella tak menyalahkan Dad, tapi tolong .. urus saja perceraian Bella secepatnya.  Bella tak tahan bersama Dion meski hanya untuk sedetik!”
           
==== >(*~*)< ====
 
Author pov
            Pria itu melangkah dengan dendam dan kemarahan berkecamuk di hatinya.  Apa salahnya?  Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan gadis itu secara baik-baik!  Kini balasan yang diterimanya adalah penusukan dari belakang!  Dia difitnah dan dipermainkan habis-habisan!
            Awal perjumpaan mereka, Bella telah mempermainkannya.  Dengan mengisyaratkan bahwa dia gadis gampangan yang mau tidur dengan lelaki tampan yang menarik minatnya, khususnya minatnya pada supirnya yang dandy dan amat tampan!  Kalau dia perempuan lain, mungkin Dion akan segera memutuskan tak menerima perjodohan dengan perempuan seperti ini. 
Dia adalah bujangan paling diminati para wanita, dia bisa memilih wanita terbaik diantara puluhan penggemarnya.  Tapi masalahnya, diam-diam selama ini Dion mengagumi dan penasaran pada Bella Kania Alfonzo.  Bukan karena gadis itu putri mafia terkemuka, tapi semenjak mereka sekolah di SD yang sama .. dia telah tertarik pada gadis imut berkuncir kuda yang pernah menghadiahinya lolipop.  Dan mungkin Bella tak ingat, saat dia diculik .. Dion adalah anak lelaki yang memberinya lolipop.  Yah, sebenarnya yang menculik Bella kecil adalah suruhan ayah Dion.   Dion yang memergoki gadis itu terkunci di gudang, jadi syok.  Dia tak menyangka gadis kecil yang menarik perhatiannya di sekolah disembunyikan di rumahnya!  Dion sempat menghibur Bella dan memberinya lolipop dengan mengulurkan tangannya yang mungil melalui jeruji jendela.  Jadi saat itu Bella tak bisa melihat wajah Dion, tapi dia menerima lolipop pemberiannya dan mengucapkan terima kasih dengan suara sarat tangis.  Juga meminta pertolongan pada Dion agar dirinya dibebaskan.  Gadis itu pasti tak menyangka, untuk pertama kalinya Dion kecil melawan keluarganya demi dirinya.  Diam-diam Dion menghubungi polisi dan memberitahu di rumahnya ada gadis yang disekap.  Mata-mata ayahnya di kepolisian membocorkan hal ini, sehingga dengan segera ayahnya membebaskan dan mengembalikan Bella ke keluarganya.  Bella tak akan tahu, karena campur tangannya ini Dion dihukum berat ayahnya dan dihajar hingga tak bisa jalan selama tiga hari!
Meski Bella mempermainkannya, Dion tetap menerima perjodohannya dengan gadis itu.  Dia sengaja mendekati ayah Bella, dan syukurnya lelaki itu berdiri di pihaknya.  Dia mendorong putrinya agar menyetujui oerjodohan mereka, bahkan mereka telah merencanakan untuk mengumumkan pertunangan mereka di pesta ulang tahun gadis itu.
Dion merasa diatas angin, sampai di hari itu.  Dimana ia dipermalukan habis-habisan oleh Bella yang sengaja mensetting supirnya menyamar menjadi seorang pangeran dalam lakon sandiwara Cinderella Man.  Brengseknya, Tuan Alfonzo yang awalnya berpihak padanya ikut terpedaya akan pesona pangeran gadungan itu!  Dion sangat kecewa dan sakit hati, tapi dia tak patah arang.  Dia mencari cara untuk membongkar kedok Ardo, supir kere Bella yang berubah sok kaya itu!  Untungnya Sheila membantunya.  Dia memiliki bukti Bella telah memplot supirnya untuk menjadi Cinderella Man demi menggagalkan pertunangan Dion dengan Bella. Juga, gadis itu memiliki rekaman pembicaraan Ardo dengan seseorang, mereka merencanakan balas dendam pada Tuan Alfonzo!  Pucuk dicinta ulam tiba, aku menemukan kartu AS pemuda itu.  Kubongkar semua rencana licik itu didepan Tuan Alfonzo.  Dia murka besar!  Supir kere itu terusir dari rumah Bella.  Dan Bella dikurung di rumahnya, dia dipaksa menikah denganku.
Kupikir kemenangan sudah ditanganku.  Aku merasa lega.  Aku ingin memperbaiki hubunganku dengan Bella dengan berusaha bersikap sangat pengertian padanya supaya hatinya luluh padaku.  Apa balasannya?  Ternyata malam ini aku menerima bom molotov serangan balasan dari Bella!
Aku meninggalkannya dengan hasrat membara, melihat Bella berpakaian seksi di kamar pengantin kami wajar aku terangsang.   Namun gadis itu belum bersedia kusentuh, aku menunda malam pengantin kami.  Mengalah untuk menang, pikirku berusaha sabar.  Besok aku akan menggumulinya seharian.  Tapi apa yang kudapatkan?
Aku menemui Sheila untuk melampiaskan nafsuku.  Harus ada yang menampung gairahku yang terbangkitkan, dan gadis itu telah menjadi budak cintaku.  Dia selalu melayaniku tanpa pernah menuntut apapun.  Aku tak mencintainya, tapi aku lelaki normal.  Dia bersedia menjadi tempat pelampiasanku, mengapa aku tak memanfaatkannya?
Nah saat kami sedang bergumul di ranjang, mertuaku menghubungi Sheila.  Perempuan simpananku yang sebenarnya adalah iparku itu malas menerimanya, tapi aku yang memaksanya menyambut telepon ayah tirinya karena penasaran.  Kabar yang kuterima dari percakapan di telepon itu membuatku bagai dihantam palu satu ton!  Bella meminta ayahnya mengurus perceraian kami karena menurut aduannya aku berlaku kasar padanya di malam pengantin kami!
Siapa yang tak marah besar dituduh seperti itu disaat aku berusaha bersikap baik padanya untuk menarik empatinya?  Bahkan aku sangat menghargai keinginannya yang ingin menunda malam pengantin kami dengan bersikap lembut dan berbesar hati meninggalkannya supaya dia merasa nyaman!  Ternyata dia justru memfitnahku seperti itu!
Baiklah, kamu akan kena karmanya Bella!  Apa yang kau katakan akan menjadi kenyataan.  Aku akan menghabisimu di ranjang malam ini!  Jangan salahkan bila malam pertama kita akan menjadi malam petaka yang membuatmu trauma!   
            Aku membuka pintu kamar hotel menggunakan card yang diberikan oleh resipsionis hotel. 
            Saatnya beraksi, aku tersenyum keji melihat Bella terlelap di ranjang.  Dia tak tahu bahwa nasib buruk tengah menghampirinya!
 
==== >(*~*)< ====

Bersambung

37. The Mafia Love : CINDERELLA MAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang