01. Anak aneh

2.1K 195 29
                                    

Ruangan kelas 11 IPS 4 tampak sudah penuh dengan orang-orang yang akan mengikuti sebuah tes wawancara dan tes lainnya untuk memasuki OSIS.

Salah satunya adalah Ananda Duri Biantara Broto dan Raden Solar Ajtama. Dua laki-laki itu sedang duduk anteng sembari melihat-lihat wajah anak-anak yang tentunya mengikuti tes daftar OSIS ini.

"Solar," panggil Duri yang sedikit mendekatkan tubuhnya.

"Apa?"

Duri sedikit menunjuk ke depan dengan telunjuknya. "Lihat deh, perempuan itu, natapnya ke kita terus."

Solar tentu bingung, soalnya yang ditunjuk Duri adalah perempuan. Sedangkan yang Solar lihat hanya ada satu laki-laki duduk di kursi guru.

Artinya pandangan Solar dan Duri itu berbeda.

"Duri, jangan dilihat, main game saja ya," ujar Solar mengalihkan topik.

Duri tampak cemas. "Kenapa? Bukan orang ya?"

Solar menghela napasnya. Ia dengan paksa mengalihkan tatapan Duri yang tadi ke depan menjadi ke ponselnya. "Abaikan, seperti biasa."

Duri hanya bisa terdiam.

"Selamat pagi teman-teman!" seru laki-laki dengan kemeja putih dan celana hitam. Terlihat sekali bahwa dia adalah kakak kelas. Dikarenakan dress code untuk kelas 10 dan 11 itu berbeda.

"Pagi Kak!"

"Apa kabar kalian?"

"Baik!!"

"Oke perkenalan dulu ya. Perkenalkan nama saya Gempa Manggala Putra kelas sebelas IPA tiga. Saya mau tanya deh, kalian di suruh berangkat sabtu sabtu begini pasti dipinta bawa persyaratan 'kan?" dengan ramah sekali Gempa menyapa adik-adik kelasnya.

"Iya!!"

"Coba sekarang saya minta satu anak saja buat sebut dan jelaskan persyaratannya."

Setelah berbicara seperti itu, ruangan menjadi hening. Tidak ada yang berani angkat tangannya.

Solar melirik seisi ruangan, tak ada yang berani angkat tangan. Maka ini adalah sebuah kesempatannya untuk mengambil pandangan pertama dari kakak kelas yang bagus!

Solar langsung mengangkat tangannya.

Gempa mempersilakan untuk Solar memperkenalkan diri.

Solar berdiri dan mengambil napas sejenak. "Perkenalkan nama saya Raden Solar Ajtama dari kelas sepuluh IPA satu."

Gempa melempar senyuman lembutnya. "Dipanggil Raden atau Solar?"

"Solar Kak."

Gempa menganggukkan kepalanya. "Ya Solar, boleh sebutkan dan jelaskan apa persyaratannya?"

"Persyaratannya itu ada,"

"GEMPA!! ANAK AYAM GUE HILANG ANJIR!"

Semua orang langsung menatap pada ambang pintu. Termasuk ketua OSIS yang mendelik tajam pada orang yang berteriak seperti itu. Sungguh menghancurkan image anak OSIS.

TEROR ORGANISASI [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang