Author's note: Mohon maaf yang segede-gede nya atas kesalahan dalam penulisan kata, tanda baca dan huruf capital di cerita yang kami post sebelumnya. Kesalahan dalam penulisan memang sering terjadikan? Para penulis buku terkenal mungkin juga pernah mengalaminya. Jadi, selamat membaca :). Pahami dengan benar ceritanya, jangan tiba-tiba merasa di php in nanti nya, kalau nggak paham-paham juga, bisa bertanya. Malu bertanya, sesat dijalan. Sekian dan trimzz. AWAS TYPO DIMANA-MANA.
***
Seperti biasa, ketika seorang laki-laki bernama Prada ini berjalan di koridor pasti saja sepasang mata para perempuan yang ada disitu menatapnya kagum.
"Asli, Vina nggak bohong. Prada kece banget"
"Tapi kayaknya orangnya dingin gitu deh, muka nya ganteng sih, tapi nggak ada ekspresi gitu"
"Yeee, orang ganteng mau ada ekspresi atau nggak sih, menurut gue tetep ganteng"
Apa para perempuan itu sengaja membesar-besarkan suaranya agar terdengar oleh Prada? Entah lah. Prada mengambil iPod yang sudah disambungkan dengan earphone dari dalam sakunya. Lalu ia memasangkan earphone itu ke telinga nya. Ia pikir mendengarkan lagu jauh lebih baik dari pada mendengar ocehan tidak bermutu dari para perempuan itu.
Dengan langkah santai, Prada menyusuri koridor. Menuju kelasnya. Sebenarnya ia lupa-lupa ingat letak kelasnya. Tapi se ingatnya terletak di deretan nomor 3 dari ujung.
Saat dirasa kelas didepannya ini adalah kelasnya, Prada langsung masuk ke dalam. Masih dengan telinga yang tersumpal earphone dan tangan yang dimasukan ke dalam saku.
Lagi-lagi terdengar bisikan-bisikan dari para perempuan dan laki-laki dikelas itu.
Tiba-tiba seorang perempuan menghampirinya. Perempuan dengan potongan rambut ala laki-laki.
"Lo pasti Prada kan? Anak kelas 10 IPA.3? Yang lagi tenar-tenarnya dikelas gue, hebat lo ya. Belum juga seminggu sekolah disini udah tenar aja. Gue yang udah mau lulus aja nggak pernah tuh masuk jajaran The Most Wanted Girls disini" kata perempuan itu.
Prada terkejut. Bukan masalah karena ia sangat terkenal sekarang ini, tapi karena sebuah kalimat "Gue yang udah mau lulus aja...." Itu artinya...INI BUKAN KELASNYA!
"Eee...Gue ke kelas dulu, Kak" Tanpa banyak basa-basi Prada langsung meninggalkan kelas itu.
Seorang perempuan yang duduk dibarisan nomor 2 sedari tadi menatap Prada dengan tajam. Tiba-tiba sebuah senyum sinis muncul diwajahnya yang cantik.
"Jadi, dia yang namanya Prada" gumam perempuan itu.
***
Rea dari tadi sibuk menatap ke arah pintu lalu balik lagi menatap jam tangannya. Sophia, Cetta, dan V yang sedari tadi melihat tingkah aneh Rea sudah gemas ingin bertanya.
"Enough! Lo ngapain sih, Re? Dari tadi ngeliat ke arah pintu mulu. Ada orang yang lo tunggu?" tanya Cetta yang sudah tidak sabar lagi.
"Tau nih, dari tadi ditanyain jawabannya singkat-singkat banget, kayak namanya V" timpal Sophia yang langsung dihadiahi tatapan tajam, pukulan di lengan, dan omelan dari sang pemilik nama singkat itu.
Bugh
"Apaan sih lo bawa-bawa nama gue!" Seru V dengan nada menyeramkan. Sementara Sophia tidak menghiraukan itu.
"Lo lagi nunggu siapa sih?" kata Sophia yang malah ikut-ikutan melihat ke arah pintu kelas.
Akhirnya mereka sama-sama melihat ke arah pintu kecuali V yang sedang menatap aneh ke arah teman-temannya yang entah sedang menunggu apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ODS {1}: Choose
RandomOur Destiny Series~1 Ini tentang beberapa hati yang terluka. Kisah tentang terbaginya sebuah cinta. Seseorang harus mengalah dan mengorbankan kebahagiaannya. Sakit memang sakit. Seperti dihujam silet, teriris perih. Menyayat urat nadi dan meneteska...