Kenapa?

104 22 7
                                    

Istirahat pertama Izar keluar dari kelasnya bersama Lukas anak pak haji Nawir yang terkenal akan bubur ayam legendaris depan gang Dolly.

" Zar, lu mau beli apa di kantin?"

Izar berfikir sejenak sambil menaruh telunjuknya di dagu.

" Beli teh pucuk aja lah sama chitato, lu apa ?"

" gua mau beli fanta sama kerupuk Seblak yang viral tuh "

Izar hanya mengangguk lalu kedua anak itu segera menuju kantin.

Sementara itu di lain tempat.

" Elnas ayo ke kantin " ajak Jisung salah satu sahabat Elnas.

" Ga mau ah perut aku sakit icung, kamu aja ya sendirian " jawab Elnas lemas.

" Ihh Elnas ko muka kamu pucat Banget???" Jisung berteriak histeris karena melihat muka Elnas seperti mayat hidup.

Udah mah Elnas kulitnya putih eh sekarang malah pucet.

" Ihh icung diem jangan keras-keras " Elnas mendengus kesal sambil meremas perutnya yang semakin sakit.

" Ihh Elnas aku bilang bu guru aja yaa, itu muka kamu pucet banget nanti kalo kamu pingsan gimana ??"

" Engga papa, aku gapapa udah sana kamu ke kantin aja, aku mau tidur aja "

Elnas segera merubah posisinya menjadi memunggungi Jisung.

Jisung memandang sahabat nya khawatir, dia berfikir bagaimana caranya membawa Elnas pergi dari sekolah?

Oh iya Elnas kan punya Abang, jisung segera keluar dari kelasnya dan mencari Abang Elnas.

Di kantin

" Zar, udah belum ?" Tanya lukas yang kini sudah berdiri di luar kantin.

" Bentar bayar dulu " Izar mengeluarkan uang 10 ribuan lalu menerima kembalin selembar lima ribuan.

" Udah yuk ke kelas, istirahat pertama cuman 15 menit "

Lukas mengangguk lalu keduanya segera pergi meninggalkan kantin, namun belum sempat melangkah suara seorang anak laki-laki membuat Izar menoleh.

" Bang Izaaaaaaaarrrrrr " dan ternyata jisung yang sedang berlarian di sepanjang koridor.

" Astaghfirullah bocil, lu tereak tereak Mulu dah ada apa ?" Bukan Izar yang menyahut melainkan Lukas.

" Ishh diem deh bang Lukas. Bang Izar, Elnas sakit wajahnya pucet banget terus tadi dia bilang perutnya sakit, aku suruh bilang bu guru gamau, malah Elnas bilang mau tidur aja " Jisung menceritakan nya dengan satu tarikan nafas.

" Ini minum dulu kamu abis lari lari terus cerita panjang lebar pasti haus " Izar menyerahkan teh pucuk yang belum sempat ia minum karena ia merasa kasihan dengan sahabat adiknya itu.

Jisung menerimanya dengan senang hati dan segera meminumnya.

" Makasih bang "

" Terus sekarang Elnas nya dimana?"

" Masih di kelas bang, dia gamau pulang "

" Yaudah kalo gitu, biar bang Izar aja yang bujuk Elnas, Makasih ya Jisung "

" Iya bang sama-sama, oh iya ini teh pucuknya?"

" Udah buat kamu aja "

" Oke bang makasih, kalo begitu Jisung ke kelas dulu ya bang, mau nemenin Elnas "

Izar tidak menjawab ia hanya mengangguk.

Selepas kepergian Jisung Izar segera mengabari para Abang nya.

" Zar .. " panggil Lukas.

" Ya "

" Terus Elnas Gimana ?"

" Gue udah bilang sama bang Al, biar dia yang urus. Yaudah ke kelas yuk ".

Dan keduanya segera melanjutkan kembali langkahnya yang tadi terhenti.

Sejujurnya dalam hati Izar ia sangat cemas dan khawatir,  bagaimanapun  juga Elnas adalah adiknya walau bukan adik kandungnya.

Tapi Izar sudah menganggap Elnas sebagai adik tersayang nya, Elnas memang sering rewel dan juga bikin dia kesal tapi jauh didalam lubuk hatinya kedua anak itu saling menyayangi satu sama lain.





..


Mari kita berdoa agar Elnas baik-baik saja 🙏🙌

EXO DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang