Follow sebelum baca~
Dia terlalu mencintai Anna, perasaannya pada wanita itu teramat dalam dan sulit jika di ungkapkan dengan kata-kata.
Perempuan yang telah memberikannya keturunan, intinya... perasaan Jungkook pada wanita yang dulunya menjual bung...
JANGAN LUPA KOMENTAR JIKA INGIN FF INI MEMILIKI CHAPTER PANJANG 💜
Jawab dulu sapaan Upin sebelum bergulir ke bawah😘
Annyeong!!!
Yuk bisa yuk 800 komentar lagi untuk next chapter 💜
Nih aku rekomend lagu yang sekiranya cocok menemani Chapter ini.... bagi yang punya lagunya silahkan dengar sambil membaca hehewww😍
(Day&Night - Jung Seunghwan)
• I HOPE YOU ENJOY GUYS •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau fokus saja di rumah, mengurus anak kita... tuntutan ekonomi seharusnya menjadi bebanku. Nanti kalau kau sibuk... Taegi malah merasa kesepian, sendiri. Kau mau dia tumbuh seperti masa kecilku?" Jeon Anna langsung menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda bahwa wanita ini tidak menginginkan hal itu terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendapat bentakan kecil dari Taegi saja ia sudah seperti ingin menangis. Apalagi mendapat perlakuan kasar dari anaknya sendiri, seperti kelakukan Jungkook pada kedua orangtuanya. Tidak, ia berjanji akan menempuh cara apapun agar bisa mendidik anaknya lebih baik lagi.
"Papa ke kamar mandi dulu ya?" Taegi mengangguk, lantas melanjutkan acara mainnya bersama Koo di temani oleh sang Ibu kali ini.
Jungkook melangkah pergi, di tengah-tengah perjalannya dia terlihat memegangi dinding dengan tangan kiri yang memegang kepalanya. Entah mengapa pria ini secara tiba-tiba merasakan pusing. Ia mengeluh, ingin memanggil Anna namun sang Adam justru seakan tidak kuat. Terlebih lagi istri dan anaknya tengah bernyanyi heboh di ruang keluarga, jadi---tidak mungkin wanita tersebut mendengar suaranya yang kecil ini.