003

1K 155 6
                                    

"AWAS"

Rose tersentak saat ia ditarik oleh seorang laki laki ke belakang.

Byurrrrrr

Tepat sesudah Rose ditarik, sebuah ember yang berisi air pel bercampur sampah dijatuhkan dari atas.

Rose mematung, untung saja dia ditarik kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padanya.

"Lo gapapa?"

"Hei"

"Rose, lo gapapa?" tanya laki laki itu sekali lagi.

Rose tersentak saat pipinya ditepuk oleh laki laki di depannya, "I-iya, gue gapapa. Eh? Kak Taeyong"

Taeyong tersenyum, "Iya, ini gua. Bagus kalo lo gapapa," jawabnya.

"TAEYONG"

Taeyong dan Rose menoleh saat sebuah suara cempreng menyentuh indera pendengaran mereka.

"Lo jangan main main sama Rose ya! Gue pawangnya," ucap gadis itu saat ia sudah berada di depan Rose dan Taeyong.

"Aelah, Jen. Baru juga gua ngomong sama Rose." Taeyong memutar bola matanya jengah akan kelakuan sepupunya itu.

"Mbak Jen, gue gapapa kok. Malahan Kak Taeyong yang nyelametin gue. Kalau aja tadi gada Kak Taeyong, keknya gue ga bakal bisa berdiri disini," ucap Rose.

"Ha? Beneran?" tanya Jennie tak percaya.

"Beneran lah dugong. Liat noh, ntah siapa dah yang isengnya kebangetan pake nyiram nyiram. Dikira Rose tanaman apa." Taeyong mendumel sembari menunjuk air yang berceceran.

Jennie melihat ke arah yang ditunjuk Taeyong. Bibirnya berdecak dan ia bersungut-sungut, "Wahh sialan, siapa dia. Berani beraninya bikin masalah sama adek gue. Tunggu sini, Rose," ucap Jennie lalu berlari dari sana.

"Ya Allah, Mbak Jen"

"Udah biarin aja si Jennie. Ayo, gua anter lo ke kelas," ajak Taeyong.

"Ga usah, Kak. Nanti ngrepotin"

Taeyong tergelak lalu menggelengkan kepalanya, "Ya kali, ga mungkin lah. Ayo"

Dan berakhirlah Rose yang diantar Taeyong menuju kelas.














**














"Kamu ngapain tadi sama Taeyong?"

Rose menoleh, "Kita ga ngapa-ngapain, tadi aku diantar ke kelas aja sama Kak Taeyong," jawab Rose.

"Emang kamu ga punya kaki? Ngapain minta anter," ketus Jaehyun.

"Bukan gitu, Jae. Tadi Kak Taeyong nyelametin aku dari siraman air pel. Jadi karena udah nanggung, Kak Taeyong sekalian nganterin aku sampe kelas"

"Halah, itu cuma alasan kamu buat berduaan sama mantan kan?"

"Ngga, Jae. Astaghfirullah bukan gitu"

"Tinggal bilang iya apa susahnya sih. Kenapa sih kamu ga pernah mau jujur sama aku"

"Aku harus ngomong jujur gimana? Kan aku ga boong"

"Iya gitu, terus aja boong kek gitu. Udah biasa"

"Tap--"

"Turun"

"Apa?"

"Turun dari mobil sekarang"

[✓] HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang