005

935 134 1
                                    

“Awh sakit, Jae.” Rose meringis saat tangannya dicengkeram erat oleh Jaehyun

“Ngapain tadi berangkat sama Eunwoo?” Jaehyun bertanya sambil menatap tajam gadis yang ada di depannya itu.

“Kan kamu ga jemput aku,” jawab Rose yang masih menahan sakit di tangannya.

“Harus banget sama Eunwoo?”

“Tadi Eunwoo ga sengaja lewat terus nawarin, ya udah aku ikut aja daripada telat”

“KAMU KAN BISA NAIK OJOL.” Rose tersentak, suara bentakan Jaehyun memang benar benar keras. Rose menggigit bibir bawahnya yang bergetar agar tak menangis disini.

“Jae”

“Apa?” ketus Jaehyun.

“Kamu lupa kalau aku punya trauma sama ojol?”

Kini Jaehyun yang gelagapan, “O-oh ma-maaf, Rose. Aku lupa.” Rose tersenyum paksa mendengar permintaan maaf Jaehyun, “Iya gapapa," tukasnya.

Lagi lagi dia yang mengalah. Sebenarnya mau sampai kapan dia harus terus mengalah? Mau sampai kapan Rose seperti ini terus?

“Kamu ga ke kantin? Mau bareng ga?” tanya Rose.

“Ngga dulu ya, Sayang. Aku tadi dipanggil ke ruang guru”

“Oh oke”

“Ya udah, duluan ya. Aku mau ke ruang guru”

“Iya”

Rose menatap nanar punggung Jaehyun yang menjauh. Ingin tadi dia mengatakan kalimat sakral pada Jaehyun. Tapi pertanyaannya adalah, apa ia kuat hidup tanpa seorang Jaehyun? Apa ia bisa?

“Kiw prikitiw cewek”

Rose dengan segera mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar saat sebuah suara terdengar dari arah belakangnya.

“Sendirian aja nih”

Rose memutar bola matanya jengah saat kedua pundaknya dibuat tindihan oleh lengan besar laki laki di samping kanan dan kirinya.

“Bam, Ming. Diem ya! Belum juga kalian gue santet,” ucap Rose diiringi senyum manisnya.

“Lo tau ga Rose hal apa yang nyeremin dari lo?” tanya Mingyu mengikuti langkah kaki Rose.

“Apa? Kalo lo gombal, gue dorong lo dari rooftop

“Duh aa' mah ga pernah gombal, Neng. Aa' kan suka serius”

“Ming, plis deh”

Mingyu dan Bambam tergelak saat melihat ekspresi Rose yang rasanya ingin menabok muka Mingyu. Sebenarnya mereka tau kalau suasana hati Rose agak memburuk, maka dari itu mereka datang dan mau mengembalikan suasana hati Rose. Walau cuma sebentar.

“Ya udah, gua serius deh sekarang. Lo tau ga, Rose?”

“Rose?” panggil Mingyu sekali lagi saat gadis di sampingnya itu tak menyahut.

Bukannya sahutan yang didapat Mingyu, tapi malah Bambam yang menepuk punggungnya dengan keras. Mingyu baru saja mau mengumpat tapi matanya terbelalak saat Bambam mengarahkan kepalanya ke arah depan.

Pantesan si Rose berhenti naik tangga dan berhenti nyautin Mingyu. Elah dalah ternyata ada mas pacar yang lagi asik suap suapan sama selingkuhannya.

“Enak ngga beb masakan aku?”

“Enak kok. Masakan kamu mah selalu enak”

Rose memejamkan matanya menahan tangis. Sepertinya mereka belum sadar kalau Rose sudah berada disana.

Mingyu dan Bambam mengepalkan tangannya menahan emosi. Ingin sekali ia langsung mencekik leher Jaehyun kalau Rose tak menahan tangan mereka berdua.

“Siang, Saerom”

Kedua makhluk yang masih asik saling menyuapi itu tersentak saat suara Rose menyapa indera pendengaran mereka. Mereka menoleh ke arah depan dan menemukan Rose yang tersenyum manis ke arah mereka.

“E-eh Ro-rose.” Saerom gelagapan, tentu saja. Bahkan Jaehyun sekarang sibuk menyembunyikan bekal makan Saerom padahal Rose sudah melihatnya dari tadi.

“Kenapa disembunyiin? Kalian lanjutin aja. Gue cuma nyapa kok. Gue duluan ya, dah Saerom, dah Jae,” pamit Rose sembari tersenyum lalu melangkahkan kakinya menjauh.

“Bangsat lo, Jae!” sarkas Mingyu yang setelahnya mengejar Rose.

“Gua curiga sebenarnya EQ lo berapa?!” timpal Bambam yang langsung mengikuti jejak Mingyu dan Rose.

“Dasar sialan,” desis Jaehyun setelah mereka pergi.

“Udahlah, Beb. Pasti itu karena mereka iri, kamu itu ganteng.” Jaehyun mengangguk sembari tersenyum hingga dimple nya kelihatan.

“Tapi, Beb. Rose-”

“Udahlah, Sayang. Rose ga bakal marah. Kamu liat kan tadi? Dia malah nyuruh kita nglanjutin. Kamu ga perlu takut sama Rose,” ucap Jaehyun.

“Sayang Jae banyak banyak,” tukas Saerom sumringah lalu memeluk Jaehyun. Jaehyun tentu saja langsung membalas pelukan Saerom. Gatau aja dia Saerom diem diem senyum miring di pelukannya. Emang orang tolol ya kek dia.




























Wednesday, 23 June 2021

[✓] HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang