[✓] Hurt

004

Rose yang baru saja selesai mandi, merebahkan dirinya di atas ranjang. Ia mengambil hpnya di nakas dan mengaktifkannya. Tadi setelah ia pulang, ia langsung men- charge hpnya lalu ia tinggal mandi.

Rose memencet salah satu ikon aplikasi berwarna hijau. Ia berharap setidaknya Jaehyun meminta maaf atau menyepam dirinya tapi . . .

-- tidak, tidak ada sama sekali.

Rose terkekeh, sebenarnya apa yang ia harapkan pada Jaehyun? Laki laki itu sampai kapanpun takkan pernah menyesali perbuatannya.

Drtttt drrttttt

“Eh? Panggilan grub?”

Rose dengan hati hati menarik ikon telepon ke atas.

“Rose” -Eunha

“Kenapa, Ha?”

“Lo tadi pulang sama siapa?” -Jiho

“Pokok e ojok mbiduk yo” -Yuju

“Kalian kenapa? Tumben nanya gitu”

“Soalnya kita tadi liat Jaehyun sama Mina” -Eunha

Tiba tiba mata Rose berkaca-kaca. Iya, begini aja Rose nangis. Rose memang cengeng tapi dia tidak memperlihatkannya saja.

“Ya Allah, jangan nangis, Rose” -Jiho

“Lo sih, Ha” -Yuju

“Gue kan cuma ngomong apa adanya” -Eunha

“Gapapa, Ju. Udah biasa”

“Apa maksudnya udah biasa?” -Jiho

“Lo kenapa? Cerita semua, pokoknya lo harus cerita. Semuanya” -Eunha

Akhirnya malam itu diisi Rose yang menceritakan semuanya. Semua yang ia alami saat pacaran dengan Jaehyun. Dan entah kenapa ia merasa lega setelah menceritakan hal tersebut.

“Makasih”

**

“Lisa, lo dimana? Katanya hari ini udah masuk”

“Duh, gue mo berangkat telat aja deh. Males euy”

“Apaan males males, cepetan berangkat”

“Udah, gapapa. Lo berangkat duluan aja, jangan khawatirin gue. Gue udah ada yang jemput kok”

“Ha? Siap--”

Tut . . . Tut . . . Tut . . .

Rose berdecak, padahal niatnya hari ini Rose mau berangkat sama Lisa karena Jaehyun hilang entah kemana.

Kalau kek gini, Rose berangkat sama siapa? Yakali Rose jalan sampe sekolah.

Sebenernya Rose bisa aja telfon Jungkook, tapi kasian nanti ngrepotin. Apalagi keadaan Rose yang tak memungkinkan. Jungkook pasti nanti nanya nanya saat ngliat mata Rose yang udah sembab banget.

Baru saja Rose mau pesen ojol, sebuah klakson mobil terdengar di telinganya.

“Loh! Eunwoo?”