8

63 17 12
                                    

Badan dihempap kasar ke sofa. Hari ni juga dia ingin memberitahu Nenda, dia dah serik dengan semua date. Bukan dapat makan tapi dapat malu.

Nenda yang baru turun dari tingkat atas tidak di toleh. Dia ingin serius.

" How date? "

Nendanya sudah mengambil tempat duduk di sofa single.

Raniyah berdeham kecil untuk mengelakkan rasa gementar. You are brave Raniyah , go !

" Nenda "

Soalan Nenda hanya dipandang sepi.

" Yes "

" Stop this stupid date, now "

Matanya tajam merenung seraut wajah wanita yang sudah berusia didepannya.

Datin Melda turut ikut serta apabila terdengar suara anaknya tegang.

Nenda tidak mengendahkan kata-kata Raniyah. Bagai masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

" As you know my dear or should me remind you again?"

This blind date akan over kalau kamu bawa balik calon suami.

Raniyah sudah muak dengan ayat yang asyik terngiang-ngiang di mindanya.

Dia juga tidak mahu mengaku kalah dengan begitu cepat. Raniyah tersenyum sinis. Datin Melda hanya menjadi pemerhati tanpa ingin masuk campur hal ibu dan anaknya.

" As you know, today Elaika patut pergi date dengan Tengku Edyve Sufian, am I Nenda ? "

Soalan dilemparkan. Dia memandang riak di wajah wanita itu.

" Yes "

" And tak lama , lepastu Elaika balik. Sebab apa? "

Raniyah berhenti. Rasa sebersalah sebab berlaku kurang ajar terhadap Nendanya. Tapi dia tidak kesah, asalkan apa yang dia pendam dapat dilepaskan.

" Sebab Elaika dapat malu " nadanya agak tinggi.

Nenda memandang ke arah Raniyah dengan riak pelik.

" Pardon? "

" Nenda, dia dah ada girlfriend ! Perempuan keliling pinggang, don't you realised? "

Raniyah sudah naik bengang. Nasib didepannya ini Nenda.

" No, dia sendiri bagitau Nenda yang dia still single"

Nenda masih dengan pendiriannya.

" What ?"

Rambutnya di selak kasar.

" It's okey my dear. Kalau Elaika tak mahu dengan Tengku Edyve , we should go to the next one"

Sabar. Nak hadap orang tua depan kau ni, kena banyakkan bersabar. Raniyah mengambil nafas sebelum di hembus perlahan.

Wajahnya cuba di maniskan. Plan B.

" Nope. Next week I ada show event besar. So, give me one month to bring him here"

Memang idea dia gila sekarang. Tapi apa lagi alasan yang patut dia bagi.

Nenda memandang Raniyah dengan wajah yang 'impressive'.

" Sure, one month or you should continue your date. Remember Elaika"

Dia hanya mampu menundukkan kepala. Tak apa, dia ada satu bulan untuk melancarkan misi.

𝖡𝗅𝗂𝗇𝖽 𝖣𝖺𝗍𝖾Where stories live. Discover now