12

60 11 8
                                    

Hari yang didebarkan sudah tiba. Jam dipandang, lagi 5 minit. Namun masih tiada tanda-tanda Rafi akan tiba.

Dia kena scam dengan Rafi ke? Tangan laju mencari nama Rafi di bahagian kenalan. Baru saja ingin menekan simbol dail, Rafi terlebih dahulu menelefonnya.

" Where are you ?"

" Just get out from your house then you will see me infront of your gate"

Talian dimatikan.

Raniyah segera berlari ke pintu utama. Pandangan Nenda dan Datin Melda tidak di hiraukan.

" Kalut sangat nak jumpa boyprend "

Nenda menggelengkan kepala. Lelaki mana sajalah yang Raniyah bawak jadi teman lelakinya.

Tiba di depan pagar besar, Raniyah segera ke pintu kecil.

" Kenapa tak masuk je "

" Aku masih ada perasaan malu "

Raniyah yang mendengarnya terus ketawa besar, sungguh menggeli hati. Pikirnya Rafi jenis yang tidak punya perasaan.

Rafi memandang Raniyah pelik.

" Dah lah jum, Nenda dengan Mama dah tunggu lama "

Sengaja Raniyah memutar belitkan cerita.

" Pikir aku ni jenis yang melewatkan masa ke? Aku datang tepat pukul 10 tau"

Raniyah menjuling mata ke atas. Menyampah. Tepati masa konon, haritu bukan main lewat 15 minit.

Mereka berdua jalan beriringan. Raniyah sudah berdebar, takut jika Nenda tidak menyukai dengan pilihan hatinya.

Rafi di sebelah dijeling sekilas, mukanya nampak sungguh tenang. Tiada riak takut.

" Dah sampai pun. You must be Elaika boyfriend right? "

Sapa Nenda ketika mereka berdua telah masuk ke ruang makan.

" Ya saya "

Rafi menghulurkan tangan ingin bersalam dengan Nenda dan Datin Melda.

" Apa nama kamu? " soal Datin Melda.

" Rafi Haidar "

Nenda dan Datin Melda memandang ke arah Raniyah meminta penjelasan.

Adakah disebabkan lelaki di depan mereka ini mempunyai nama Haidar , Raniyah terus jatuh suka?

" It's probably not like what Nenda and Mama think "

Raniyah segera membetulkan keadaan. Walaupun ada sedikit benar, sebab kenapa dia suka akan Rafi.

Rafi yang tidak tahu menahu hanya diam memerhati.

Makanan yang terhidang membuatkan selera Rafi menambah. Ah, dia suka sotong.  Lauk sotong celup tepung itu membuatkan dia rasa sangat lapar.

Raniyah yang perasan akan keadaan Rafi terus menolong Rafi mencedok sotong tersebut. Senyuman manis diberi.

Datin Melda tersenyum suka melihat gelagat anaknya yang gembira. Akhirnya Raniyah sudah dapat mencari kebahagiaan yang dia mahukan.

" Tambah lagi Rafi "

Nenda melihat Rafi sungguh berselera.

Rafi tertunduk segan. Terlalu banyak sangatkah dia makan tadi ? Dia kosongkan perut dari makan sarapan hanya untuk makan dirumah Raniyah. Ini pun Raniyah yang suruh, katanya mereka hidangkan banyak makanan.

𝖡𝗅𝗂𝗇𝖽 𝖣𝖺𝗍𝖾Where stories live. Discover now