Prolog

3.2K 596 12
                                    

Batas. Semua orang tentu punya itu kan? Lisa pun sama. Bedanya dia tetap menahan diri untuk bertahan meskipun kertasnya telah koyak dan rusak.

°•✳•°

Hyunjae Aksara

Hyunjae Aksara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalisa Athena

Lalisa Athena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














°•✳•°


"Rose!"

Lisa berlari ke arah Rose kemudian menyondorkan sebotol minuman ke sahabatnya itu. "Liat! Minuman ini udah ada stoknya dikantin."

Rose hendak mengambil minuman itu, tapi suara lain menghentikan pergerakannya. 

"Rose."

"Hah iya?"

Cowok itu tiba-tiba saja malah menarik Rose dan Rose langsung menarik pelan Lisa, memberi isyarat agar cewek itu mengikutinya dari belakang kemudian melepaskannya.

Cewek berponi rata itu berhenti melangkah. Keadaan lapangan sekolah perlahan mejadi ramai. Sorakan demi sorakan membuat siapapun penasaran apa yang terjadi.

Ditengah lapangan sana kini terdapat dua insan saling berhadapan. Hanya dengan melihat senyuman keduanya saja Lisa bisa menebak apa yang sedang terjadi.

Lisa meremat kedua botol minuman yang sedang ia pegang memperhatikan apa yang terjadi disana, hatinya berdenyut nyeri kala sang gadis menganggukan kepalanya membuat pemuda itu bersorak bahagia dan memeluknya.

Kepala Lisa menggeleng kecil, hal yang paling ia takutkan terjadi.

Dimana Rose---sahabatnya resmi menjalin hubungan dengan Hyunjae. Cowok yang Lisa dambakan dengan sepi.

Air matanya jatuh begitu saja tanpa izinnya, kakinya melangkah mundur dengan perlahan. Ini terlalu menyakitkan untuk dilihat.

Saat Lisa ingin berlari menjauh dari keramaian dan tidak ingin ada satupun orang yang melihatnya terluka karena momen bahagia ini---tapi justru sosok itu malah menatapnya diujung koridor.

Lisa mengepalkan tangannya sambil membalas tatapan dia dengan tajam. Ia benci dikasihani.

Sungguh.





❇❇❇

publis dulu, lanjutin nanti💅🏻

Batas Kertas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang