Jisoo benar. Dia tidak seharusnya menyakiti diri sendiri lebih jauh lagi. Maka dari itu sejak kejadian Jisoo menamparnya dengan kata-kata Lisa perlahan mulai menjauh dari Hyunjae.
Setiap Hyunjae mendekat, Lisa akan menjauh.
Lisa tidak bisa bertahan dengan Hyunjae yang masih belum melupakan masa lalunya.
Lisa memilih untuk menyerah.
Begitupun dengan Hyunjae, cowok itu sangat sadar jika Lisa perlahan-lah mulai jauh darinya. Tidak ada lagi senyum lebar dan gelak tawa gadis itu, yang ada hanya senyuman tipis dan kata yang singkat saat bicara dengan nya.
Hubungan mereka pun semakin tidak jelas. Apa ini saatnya untuk mereka berdua mengakhiri segalanya?
Tapi Hyunjae tidak siap untuk melepaskan Lisa. Rasanya sangat tidak rela jika suatu hari nanti tawa Lisa buka lagi bersamanya tapi dengan orang lain. Hyunjae tidak suka.
Sesekali juga Hyunjae sering mendapati Lisa tengah tertawa dengan seseorang yang bahkan tawa itu belum Hyunjae dengar akhir-akhir ini.
Hanya melihat itu saja Hyunjae sudah merasa tidak dihargai sebagai seorang pacar. Lalu bagaimana dengan Lisa yang enam bulan ini selalu mendengar nama Rose yang keluar dari mulutnya?
"Je, aku mau ngomong."
Hyunjae diam menatap Lisa yang baru menghampirinya lagi. Wajah cewek itu ke lewat datar dan Hyunjae tidak suka melihatnya. Dia lebih suka melihat tawa dan senyuman Lisa.
Dan entah kenapa perasaannya tidak enak ketika Lisa mengajaknya untuk bicara.
"Gak mau."
"Ya udah aku ngomong disini. Je aku---"
Hyunjae segera beranjak dan menarik tangan Lisa keluar dari kelasnya. Semenjak kedatangan Lisa aura di kelas juga tidak enak, terlebih lagi banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua secara diam-diam.
"Mau ngomong apa?"
Disinilah akhirnya. Di rooftop sekolah dengan posisi yang saling berhadapan.
Lisa menatap Hyunjae tanpa ragu, tapi kini mata itu menyendu.
"Je, aku pernah bilang sebelum kita pacaran kalo aku itu gak sesempurna Rose dan kamu bilang kamu gak perduli tentang itu."
"Tapi setelah kita pacaran, kamu bohong. Nyatakan kamu memperlakukan aku seolah-olah aku itu Rose."
"Kamu tau? Aku gak suka sama tatapan kamu itu."
"Tatapan yang menatap aku sebagai Rose."
Lisa menarik nafasnya dalam-dalam saat rasa sesak itu terus menyerang.
"Aku Lisa, Je. Lalisa Athena. Bukan Roseanne. Kamu gak bisa apa menatap aku sebagai diri aku sendiri?"
"Sakit Je, sakit banget waktu kamu terus sebut nama dia berulang kali disaat kamu lagi sama aku."
"Aku milih bertahan sama kamu karena aku kira akhirnya hati kamu bakal jadi milik aku seutuhnya. Tapi nyatanya? Separuh hati kamu aja aku gak punya."
Hyunjae mengepalkan tangannya dia tau akhir pembicaraan ini akan seperti apa, tapi dia memilih untuk bungkam dan mendengarkan unek-unek yang Lisa tahan semala ini.
"Je. Ayo kita putus."
Mata mereka saling beradu tatap. Sama-sama tersakiti saat ucapan perpisahan itu keluar dari bibir sang gadis.
Hyunjae tidak ingin melepas Lisa, tapi dia tidak boleh egois. Begitupun dengan Lisa, dia tidak rela melepaskan Hyunjae tapi dia tidak mau terus menjalin kasih dengan seseorang masih belum melupakan masa lalunya. Itu menyakitkan.
Hyunjae tersenyum paksa pada Lisa.
"Iya, ayo."
Hyunjae merentangkan tangannya. "Boleh aku peluk kamu?" tanyanya.
Lisa mundur, kepalanya menggeleng pelan. "Kita selesai Je, maaf." tolaknya kemudian berlari meninggalkang Hyunjae seorang diri di rooftop.
Cowok itu mendongkak, matanya perih.
Kenapa perpisahan selalu semenyakitkan ini?
"Aku emang bodoh, Lis. Macarin kamu karena Rose."
"Aku tau kamu Lisa, tapi aku gak bisa nahan diri aku buat liat Rose di kamu."
"Aku juga sakit Lis. Setiap aku nyakitin kamu, aku bakal minta maaf dan setelahnya aku malah mengulangi kesalahan yang sama lagi."
"Dan kamu salah Lis. Kamu ada di hati aku."
"Kamu bener-bener ada disana."
Hyunjae menutup matanya rapat-rapat. Dia tidak ingin air matanya jatuh. Ini salahnya, dia penyebab semua ini. Jadi kenapa dia harus merasa tersiksa dengan perpisahan yang seharusnya memang terjadi.
"Cerita kita udah usai Lis."
"Maaf aku udah jahat sama kamu. Sekarang gak bakal ada yang sakitin kamu lagi."
"Kita selesai."
"Tinggal aku yang harus mengakhiri cerita sama Rose yang seharusnya usai sejak dulu."
Sore itu, Hyunjae menungunjungi tempat dimana ditemukannya jasad Rose. Dia bercerita disana dengan air mata penyesalannya, membayangkan Rose ada dan mendengarkan.
Hyunjae menyesal sudah membawa Lisa pada kisahnya dan Rose. Dia menyesal. Sungguh.
Menyesal telah menatap Lisa sebagai Rose.
Tapi kini Lisa tidak akan tersakiti lagi dan Hyunjae berharap tidak akan ada orang yang menyakiti Lisa seperti ia menyakiti cewek itu.
❇❇❇
Oke tinggal satu part lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas Kertas ✔
Short StoryLisa benci dengan tatapan itu. Tatapan yang menatapnya sebagai sosok lain. Bukan dirinya. ⚠Follow sebelum membaca⚠ Start: Juni 2021 ©luviescrash