Lisa sesekali tertawa keras ketika melihat adegan lucu di depannya. Dia sekarang sedang bersantai di apartemennya di hari sabtu dan Lisa habisnya sebaik-baiknya sebelum semester dua dia akan di sibukan dengan tumpukan tugas. Apalagi sekarang katanya kelas 12 wajib mengumpulkan tugas portofolio sebagai syarat kelulusan.
"By, ketawa kamu kedengeran sampe ruang tamu tau."
Kehadiran Hyunjae disini bukan hal yang mengejutkan lagi bagi Lisa, terlebih lagi Hyunjae tau kata sandi apartemennya membuat cowok itu bisa masuk dan keluar seenaknya.
Hyunjae menghampiri Lisa dan langsung memeluk cewek itu. Lisa memberontak, "ih bau asem! Sana mandi dulu dih. Kebiasaan banget, udah tau keringetan gitu. Dari mana sih?"
"Biasa basket."
"Udah sana mandi."
"Iya sayang." Hyunjae mengecup kening Lisa sekilas lalu berjalan ke lemari mengambil baju untuk dia pakai. Dia memang sering meninggalkan bajunya agar tidak ribet jika tiba-tiba kehujanan atau sesuatu yang mengharuskan dia berganti baju. Seperti sekarang.
Tak butuh waktu lama Hyunjae keluar dari kamar mandi lalu berlari dan meloncat ke kasur mengundang omelan dari Lisa.
"Hyunjae! Ih ngeselin banget, sana pulang aja deh lo."
Hyunjae melengkungkan bibirnya ke bawah, dia langsung memeluk Lisa dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher cewek itu. "Tega banget, masa mau main sama pacar sendiri di usir."
Lisa mendelik. "So imut ih."
"Iya yang paling imutkan cuma kamu."
Mendengarnya Lisa cuma bisa mendengus. "Sana ah jauh-jauh, jangan meluk gini."
"Gak mau kangen."
Lisa menoleh dan menatap tajam pada Hyunjae, karena merasa ditatap Hyunjae pun mengangkat wajahnya dan membalas tatapan Lisa dengan tengil.
"Apa?"
"Ya apa?"
"Ck. Mulai deh."
"Ck. Mulai deh." ejek Hyunjae.
"Jangan ngikutin!"
"Jangan ngikut---eh aduh iyaaa maaf, by." ringis Hyunjae saat perutnya dicubit oleh Lisa.
Saat cubitannya di lepas, Hyunjae malah cengengesan sambil menatap Lisa. "By mau cium."
Lisa mendelik. "Ciuman sana sama kaktus."
"Iih mau cium. Cium! Cium! Cium----"
"Berisik lagi aku beneran usir kamu Je."
Hyunjae tetaplah Hyunjae, cowok dengan segudang idenya untuk membuat pacarnya kesal. Karena itu dengan cepat ia menangkup wajah Lisa dan memberikan ribuan kecupan dibeberapa titik dengan cepat.
"Hyunjaeeee!" rengek Lisa supaya lepas dari cowok itu. "Apa sih by? Aku disini gak kemana-mana."
Lisa menatap Hyunjae dengan kesal, sedangkan cowok itu malah tersenyum sok polos dengan posisinya yang masih menangkup wajahnya.
"Lepas."
"Gak mau."
"Unjeee."
"Apaaaa?"
Melihat Lisa yang cemberut membuat Hyunjae tertawa gemas. Dia langsung menarik Lisa ke dalam dekapannya dan menggerak-gerakan pelukan mereka berdua.
"Kamu anak siapa sih kok lucu banget?"
"Kamu anak siapa kok ngeselin banget?"
Lagi-lagi Hyunjae tertawa gemas, dia semakin mendekap Lisa. "Pacar ku ini bener-bener mau dikarungin ya."
Lisa terkekeh pelan, kemudian memejamkan matanya. Dia selalu menikmati momennya dengan Hyunjae dan bersyukur disetiap detiknya karena telah di pertemukan dengan cowok ini.
Keduanya terlalu larut dalam pelukan. Sampai suara perut Hyunjae memecahkan segalanya. Mereka berdua sontak sama-sama tertawa.
"By, mau nasi goreng buatan kamu."
"Ya udah tunggu bentar." ucap Lisa sambil mengikat rambutnya dan beranjak pergi.
Lisa mengambil bahan-bahan dan memotong bawang, sosis serta cabai.
Hyunjae memeluknya dari belakang, dia menatap tangan Lisa yang sedang sibuk memotong disana.
"Je lepas dulu, aku mau masak."
"Gak mau."
"Nanti jadinya lama tau."
"Biarin."
"Lah kan kamu lap---Aw!"
Tiba-tiba saja jari Lisa tak sengaja teriris pisau membuat Hyunjae dengan cepat mengambil tangannya sambil berseru kaget.
"Rose kamu gak pap---"
Lisa dan Hyunjae saling menatap satu sama lain sebelum Lisa lebih dulu memutuskannya. "Aku bisa sendiri." ucapnya sambil menarik tangannya.
Cewek itu berjalan ke wastafel dan membersihkan darahnya. Ia menggigit bibir bawahnya saat merasakan denyutan nyetir selain di jarinya.
Lagi-lagi Hyunjae menyebutkan nama sahabatnya.
Lisa mengambil kotak p3k dilaci kitchen set nya dan mengobati lukanya dengan hati-hati.
Hyunjae menatap Lisa dengan sendu kemudian mendekati cewek itu. "Lisa maaf."
Lisa menulikan telingannya, dia menaruh kembali kotak obatnya dan hendak menghindari Hyunjae. Tapi cowok itu malah menahan tangannya dan mengurung tubuh Lisa dengan kedua tangannya.
"Je minggir aku mau masak." ucap Lisa dengan pelan, tak lupa juga mata bambi itu terus menghindari tatapan Hyunjae.
"Maaf."
Hyunjae memeluk Lisa dengan erat. Kata maaf yang seharusnya menjadi ungkapan penting---itu sudah tidak berarti apa-apa untuk Lisa jika Hyunjae yang mengatakan.
"Lis, maaf."
Lisa menghela nafasnya. "Iya aku maafin, sekarang biarin aku buat masak."
"Gak usah, kita order aja."
"Hm ya udah."
Lisa mendorong Hyunjae agar menjauh dan berhasil. Tapi dengan gerakan cepat Hyunjae malah merengkuh tubuhnya dari belakang.
"Mau pie susu kesukaan kamu gak?"
"Itu kesukaan Rose, bukan aku." Ingin sekali Lisa berteriak seperti itu pada Hyunjae, tapi bibirnya malah bungkam.
"Lis?"
"Hm terserah, aku mau ke kamar dulu."
Lisa melepaskan tangan Hyunjae diperutnya dan berjalan menuju kamarnya.
Hyunjae menatap punggung Lisa yang semakin menjauh dari pandangan. Cowok itu mengacak rambutnya prustasi.
Lagi-lagi dia menyakiti gadis nya.
❇❇❇
Ada yang mau bilang sesuatu ke unje??
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas Kertas ✔
Short StoryLisa benci dengan tatapan itu. Tatapan yang menatapnya sebagai sosok lain. Bukan dirinya. ⚠Follow sebelum membaca⚠ Start: Juni 2021 ©luviescrash