2

156 6 0
                                    

Pesta pernikahan yang diadakan Keluarga Alan memang tidak main-main, kedua kolongmerat yang bersatu menjadikan acara pernikahan Jeffrey dan Anne berlangsung sangat mewah dan privat di atas kapal pesiar.

Para wartawan dan media hanya bisa meliput dari jauh karena acara kali ini kedua pengantin sepakat setelah acara pemberkatan tadi tidak boleh ada media yang ikut diacara selanjutnya.

Alvaro menggandeng Lily kearah kedua pengantin baru yang tengah menebar senyum penuh kebahagiaan disana.

"Hey bang, akhirnya bawa gandengan nih" goda Jeffrey, sang pengantin pria yang tampak gagah dengan tuksedo putihnya.

"Iya dong" jawab Alvaro bangga.

"Wah ternyata selama ini Lily-" Anne sang pengantin wanita sengaja memotong ucapannya untuk menggoda sahabat cantiknya yang terlihat langsung salah tingkah.

"Jangan menggodaku, Selamat atas pernikahan kalian. Semoga langgeng sampai kakek nenek dan Jeffrey tolong jaga sahabatku yang cerewet ini ya, kalau dia semakin manja tinggalkan saja dia" ucap Lily.

"Hey, apa-apaan itu!!" Sunggut Anne tidak terima.

Kemudian terjadi sedikit perdebatan antara kedua sahabat itu sebelum Jeffrey dan Alvaro berinisiatif memisahkan mereka berdua dengan menggandeng pasangan masing-masing menuju arah berlawanan.

"Sudahlah, jangan cemberut terus. Nanti cantiknya hilang loh"

"Biarin, toh bagaimana pun aku tetap cantik dari lahir"

"Iya iya, aku percaya kok. Mau makanan yang mana? Akan aku ambilkan"

"Terserah"

"Aih, kok masih ngambek? Itu ada ice cream, mau?"

Akhirnya Lily mengangguk, Alvaro jadi gemas dan mengacak rambut gadis itu. "Ck, rambutku jadi berantakan!!"

"Maaf, sini aku perbaiki" ujar Alvaro sembari memperbaiki tatanan rambut Lily dengan telaten.

"Sepertinya kau pernah belajar styling" Lily bisa merasakan jari-jari Alvaro yang bergerak dengan rapi dikepalanya.

"Maybe, aku hanya suka membantu mommy jika mengadakan Fashion Show"

"Jadi ibumu seorang designer?" Tanya Lisa, sedangkan Alvaro mengangguk singkat.

"Siapa namanya?"

"Stephanie Mahendra"

"Wah, jadi kau putra Madam Fany?? Dia adalah designer favoritku, hebat sekali!!"

"Nah selesai, aku ambil ice cream disana dulu. Tunggu sebentar"

Setelahnya, Alvaro kembali dengan dua cup ice cream ditangannya lalu memberikan kepada gadis itu.

"Terima kasih" ucap Lily sebelum dengan semangat memakan menghabiskan ice cream itu.

Alvaro tertawa melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan, lalu mengusap pinggir bibir gadis itu dengan tissue karena cara makan yang belepotan seperti anak kecil.

"Kau harus mencoba ini, enak sekali" Lily kemudian menyuapkan ice cream nya kepada Alvaro yang diterima pria itu.

"Manis" gumam Alvaro sembari terus menatap wajah Lily yang sedang tersenyum.

"Benarkan? Ice cream nya memang manis"

Alvaro segera tersadar, ia tersenyum malu menertawakan dirinya tadi. Hampir saja dia mengatakan jika yang dia maksud adalah gadis itu, tapi syukurlah.

***

Sehabis acara, Alvaro pulang kerumah keluarga besarnya dimana sudah ada anggota keluarganya yang sedang berkumpul.

COMPLICATED LOVE | YONGLISWhere stories live. Discover now