7

98 6 4
                                    

Special Part LEE TAEYONG Birthday.🌹🎂🎂

1 July 1995

***

Alvaro sedang berada dikamar hotel yang sama dengan Lily, tidak sadar jika dirinya ketiduran ketika menemani gadis itu maraton Netflix.

Terpaksa terbangun saat merasakan seseorang mengecup seluruh permukaan wajahnya dengan lembut dan meninggalkan kesan basah.

Dan ketika ciuman Lily jatuh diatas bibirnya, seperti sengaja berlama-lama menggodanya disana. Mata Alvaro yang berat terbuka perlahan, menatap tepat kewajah sang gadis yang sedang tersenyum cerah disinari lilin pada kue yang sedang dipegangnya.

"Happy Birthday to you" ujar Lily seraya membawa kue tart yang sudah dihias sedemikian cantik kehadapannya.

Alvaro berusaha untuk bangkit dari tidurnya dan duduk diatas tempat tidur, tersenyum manis membalas tatapan sang gadis.

Matanya melirik kearah jam analog diatas nakas menunjukkan tepat pukul 00.00 dini hari. Dia bahkan lupa jika hari ini ulang tahunnya, karena handphonenya pun kehabisan baterai juga sedang di charge disamping nakas.

Dia kemudian menarik tangan gadis itu mendekat dan mengisyaratkan untuk duduk tepat disebelahnya.

"Make a wish, and blow the candles" bisik Lily dengan tangannya yang bergerak mengelus kepala Alvaro dan merapikan rambut pria itu.

Alvaro menurut, segera menutup kedua matanya dengan tangan yang ditangkupkan. Mengucap doa dalam hati sebelum meniup seluruh lilin diatas kue dengan hiasan rose merah dan pink tersebut.

"Yeayy!!!" Seru Lily riang yang dengan iseng mencolek cream kue tersebut dan menaruhnya dipucuk hidung mancung Alvaro.

"Hey!!" Pekik Alvaro tidak terima, lalu dia juga mengambil beberapa colek butter cream berwarna putih tersebut ditelapak tangannya dan melumuri sebelah pipi chubby gadisnya yang hanya bisa pasrah karena belum siap menerima serangan mendadak pria itu.

Lalu mereka melanjutkan acara balas-membalas lumuran cream diwajah, melupakan fungsi cake sebenarnya untuk dimakan.

Setelah puas, mereka kemudian memperbaiki kekacauan kamar tersebut dan membersihkan wajah mereka bersama.

Acara membersihkan wajah mereka pun diiringi dengan keisengan keduanya yang saling mencolek creamy foam dan bergantian mengoleskan pembersih di wajah mereka.

Tawa tidak lepas dari wajah keduanya hingga mereka memutuskan untuk kembali berbaring diatas tempat tidur.

"Oh iya, ingin kado apa dariku? Aku akan membelikannya" tanya Lily ketika berada dipelukan pria itu.

Dia mendongak untuk menatap wajah tampan Alvaro yang tengah tersenyum padanya. "Tidak perlu, aku hanya berharap bisa bersama denganmu sampai seterusnya. Can i?"

Alis Lily menyerjit "sure, u can. Kenapa bertanya seakan kita tidak bisa. Apa kau akan meninggalkanku?"

Nafas Alvaro memberat, dia tidak tahu harus mengatakan apa kepada gadis itu. Hingga ia hanya bisa semakin mengeratkan pelukannya kepada Lily dan mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

Lily pun menikmati kehangatan yang diberikan oleh pria itu hingga tidak bertanya lebih lanjut karena perlahan kelopak matanya memberat dan tidak sadar kantuk mulai menjemputnya.

"Maafkan aku, baby. Jika di kemudian hari aku menyakitimu, tapi aku akan berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa terus bersama" lirih Alvaro dengan mengecup puncak kepala sang gadis agak lama.

COMPLICATED LOVE | YONGLISWhere stories live. Discover now