Genrenya agak complicated dan aku tambahkan unsur fantasy yang mulai pertengahan cerita.
Semoga kalian suka🙏😊
-2nd book from The Story Of Us-
*Cerita terpisah dan bisa dibaca tidak berurutan
"kau sedang dimana, Al?" Tanya Johnny sahabatnya diseberang telpon.
"Paris" Jawab Alvaro singkat.
Sekarang dia sedang melakukan video call bersama kedua sahabatnya yang lain yaitu Johnny dan Yuta.
"Betah sekali kau disana, ini sudah kali ketiga kau mengunjungi Prancis dalam bulan ini" celetuk Yuta.
Johnny ikut penasaran, "Jangan bilang kau kecantol bule di France"
Kedua sahabat itu kompak tertawa ketika melihat ekspresi wajah Alvaro yang tegang "Hey, jangan tegang begitu bro!"
"Jadi benar ya?? Padahal aku hanya asal nebak" kekeh Johnny.
"Bukan bule Perancis. Tapi dia sibuk disini" jelas Alvaro akhirnya.
"Oh begitu.. lalu perusahaanmu bagaimana pak bos? Ceo sepertimu tidak seharusnya berkeliaran diluar seperti itu" ujar Yuta lagi.
"Tenang, aku masih terus mengontrol perusahaan meskipun jauh. Sekarang teknologi sudah canggih, dan aku juga melakukan pekerjaanku disini untuk menggaet beberapa investor besar"
Mendengar penjelasan dari Alvaro, kedua sahabatnya kontan berdecak kagum.
"Sudahlah, aku tutup duluan. Ada urusan sebentar"
"Eh tunggu, urusan apa dijam segini? Urusan date ya? Duh Yuta, sepertinya sahabat kita ini lagi kasmaran" goda Johnny.
Yuta seketika ikut menimpali "Aduh jadi penasaran wanita seperti apa tipe Bos besar kita ini"
"Selamat bersenang-senang ya, semoga kencannya lancar.. dan jangan lupa pakai pengaman"
Dan mereka kembali meledakkan tawa sebelum berhenti dengan cepat ketika melihat raut datar Alvaro.
Johnny dan Yuta berdehem canggung.
Giliran Alvaro yang terkekeh geli "baiklah, wish me luck" ucapnya sebelum benar-benar memutus pembicaraan mereka hari itu.
***
Sore menjelang malam, Alvaro bertemu dengan Lily di Pont des Arts Bridge.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Salah satu lokasi wisata gembok cinta yang paling terkenal di dunia berada di jembatan di Paris, di atas Sungai Seine. Saking banyaknya gembok yang terdapat di sana membuat beratnya diperkirakan mencapai 93 metrik ton.
Alvaro sudah menyiapkan diri untuk melamar gadis itu menjadi kekasihnya, membuatnya gugup setengah mati karena baru kali ini dia akan menyatakan cinta kepada seorang gadis.. Biasanya dia tidak perlu melakukan usaha karena para gadis lah yang mengejar-ngejarnya selama ini.
Hingga sebuah tepukan di bahunya menyadarkan pria itu jika sang pujaan hati telah berada dihadapannya, "Hey, sudah menunggu lama?"
"Tidak kok" percayalah jika Alvaro berusaha keras mengatur agar dirinya tetap tenang.
Lalu kemudian keduanya berjalan mengitari jembatan cinta terkenal itu sambil memandang banyak pasangan disana yang memasang gembok cinta mereka.
"Apa kau pernah melakukan hal seperti itu?" Tanya Lily tiba-tiba.
"Tidak" jawab Alvaro cepat.
Lily merenggut karena sadar pria itu bukanlah orang yang romantis.
"Tapi jika kau ingin, mari kita lakukan bersama" tambahnya lagi yang membuat senyum manis diwajah Lily merekah.
"Benarkah? Tapi kita bukan sepasang kekasih, dan aku tidak punya gembok"
Alvaro pikir inilah kesempatan untuknya, "Kalau begitu jadilah kekasihku, aku punya cincin dan aku punya sepasang gembok untuk kita" ujarnya dengan mengeluarkan cincin dan gembok dari saku mantelnya.
Lalu kemudian berlutut dihadapan gadis itu dengan tangan memegang cincin berlian yang cantik.. Berhasil mengundang banyak pasang mata disana menatap kearah mereka.
"Anyone can catch your eye, but it takes someone special to catch your heart. You're the one girl that made me risk everything for a future worth having. Will you be mom of my child?"
Senyum Lily semakin merekah, dia sungguh tidak menyangka jika pria dihadapannya itu penuh dengan kejutan.. bahkan berani melamarnya?
Oh ayolah, dia bukan gadis labil lagi. Usianya telah cukup untuk memasuki jenjang lebih, dan ini adalah salah satu mimpinya dilamar oleh lelaki tampan penuh pesona ditempat romantis seperti itu.
Jadi yang bisa ia lakukan hanya mengangguk dan menarik lelaki itu untuk berdiri sebelum menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu karena malu.
Alvaro merasa debaran jantungnya yang membuncah seperti akan meledak sehingga ia balas memeluk gadis itu dengan erat sebelum memasangkan cincin itu dijari manis sang kekasih.
***
Setelah mengikat gadis itu menjadi kekasihnya, Alvaro pun bisa pulang dengan tenang ke negara asalnya.
"Aku pulang dulu ya, sayang. Jaga dirimu baik-baik, kalau ada sesuatu segera hubungi aku" ucapnya kepada sang kekasih yang mengantarnya menuju bandara kali ini.
"iya, sayang. Maaf karena aku tidak bisa ikut sekarang karena jadwalku saat ini sedang padat"
"Tak apa, sayang. Pastikan menyusulku jika jadwalmu memungkinkan, aku akan menunggumu disana"
Lily mengangguk dengan senyum untuk menenangkan lelaki tampan itu, sebelum tenggelam dalam pelukan hangat kekasihnya.
Alvaro memeluk tubuh itu erat-erat, kemudian mengecup keningnya lama.
***
Pesawat yang ditumpangi oleh pria itu telah pergi sekitar setengah jam yang lalu tapi Lily masih belum beranjak dari tempatnya berdiri sedari tadi.
Entahlah, ia hanya merasa ada sesuatu yang tidak beres akan terjadi pada mereka.. Tapi apa? Bahkan mereka baru saja menjalin hubungan sebagai kekasih meskipun lewat perkenalan yang cukup singkat.
Tapi semoga itu hanyalah firasat Lily. Gadis itupun mencoba untuk berfikir positif sebelum meninggalkan tempat itu.
***TBC***
Vote and Comment ya😉
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.