4

509 73 98
                                    

Yang kau benci,
Tidak akan menghancurkanmu
Karna,
Yang paling bisa menghancurkanmu
adalah dia yang kau cintai
- k

2016 - flashback

"Johhnyy!!"
Aku berteriak

Pria berbaju ungu itu menoleh dan tersenyum lebar
"Cepat hapuss fotokuu" rengekku sambil berjalan cepat kearahnya
Dia masih tertawa kecil
"Tidaakk. Tidak akan kuhapus. Kau sangat cantik disini."

"Aku belumm siaapp!! Lihatlahh! Bahkan pipiku terlihat sangat besar. Ambillah foto ulang dan hapus foto ini" ucapku setelah melihat hasil jepretannya kemudian menghentak hentakkan kakiku diatas pasir pantai .

Johnny menyebalkan

Dia hanya tersenyum kecil. Tidak menghiraukan rasa kesalku yang telah mencapai ubun-ubun.

Kini tangannya merangkulku. Mendekapku kedalam pelukannya.

Tangan kirinya masih memegang kamera, dan tangan kanannya yang memelukku kini sudah bertengger diatas kepalaku.
Mengelusnya.
Seolah olah meredam asap dalam kepalaku.

"Kau cantik. Selalu begitu" ucapnya lembut

Pipiku memerah
Kutenggelamkan wajahku di dadanya agar tidak terlihat.

Aku memeluknya erat. Hingga wangi tubuhnya terasa menjadi wangi tubuhku.

Tuhan.. dia mencintaiku.
Maka ijinkan aku mencintainya juga

Kali ini...

aku berjanji akan bersungguh sungguh.

-
-
-

"Tidak bisakah kau diam saja?!" Bentaknya

Aku terkejut

Kuhentikan gerakan kursi rodaku. Dan menoleh kearahnya
"Maaf jika kamu terganggu. Tapi aku masih harus mengambil baju mu yang kutinggalkan di ruang setrika"  ucapku.

Dia memutar bola matanya jengkel
"Kursi rodamu berisik!"

Kali ini aku terdiam kembali
Apa ini salahku juga?

"Lalu aku harus bagaimana?" Cicitku pelan..

"Sudahlah cepat ambil. Memang tidak ada yang bisa diharapkan dari wanita lumpuh sepertimu"

Aku mendengarnya. Namun aku harus pura pura tidak mendengar itu semua

Dengan segera aku kembali mendorong rodaku. Mengambil pakaian Yuta yang tergantung pada lemari ruang setrika dan kembali ke kamar

Setelah menyerahkan baju itu, Yuta berpakaian dalam diam. Namun terdengar nafasnya yang semakin cepat dan gusar .

Aku tau. Ini semua pasti karna aku membiarkan Yeri pergi.

Aku menunduk seolah olah tidak mendengar nafas gusarnya. Aku mencoba biasa saja.
Kedua tanganku terpaut dengan jari jari yang saling teremas kuat . Hingga buku buku jariku memutih

Kali ini nafasnya semakin terdengar menggebu. Aku tau amarahnya sedang dipuncak. Dia akan meledak
Dan aku tau apa yang terjadi selanjutnya..

Pranggg..

Vas bunga terlempar begitu saja. Melewatiku, membentur tembok dibelakangku.

Jantungku jatuh. Tidak sempat berdetak sepersekian detik
Namun kini kecepatannya melewati batas normal. Bahkan degupnya bisa kudengar nyata.

"KAU YANG MENGUSIR YERI KANN?!!!" Bentaknya sambil mencengkram kedua pegangan kursi rodaku. Tubuhnya membungkuk dihadapanku. Matanya menatapku tajam

SAVE ME ft. YUTA NAKAMOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang