8

315 49 47
                                    

Kamis pagi ini menjadi sedikit tidak biasa. Tubuhku terasa sedikit lemas dan jam telah menunjukkan pukul 9 pagi.
Tentu saja aku terbangun seorang diri, dengan Yuta yang telah berlalu menuju kantor.

Melihatnya menghilang saat membuka mata selalu membuatku merasa cemas.

Begitu banyak hal yang ingin aku lakukan dengan kesempatan hidup yang Johnny berikan.
Tetapi dengan keterbatasan yang kupunya, semuanya terasa mustahil.

Kehidupanku yang tidak lagi sempurna terasa semakin kacau. Begitu pula alasanku untuk tetap bertahan.

Melihat Yuta berada disekitarku membuatku merasa masih ada alasan untuk hidup. Meskipun jelas terlihat Yuta tidak ingin aku ada di dunianya.

Haruskah aku melihatnya ke kantor?

Kurasa, aku butuh udara segar.

Dengan harapan kecil itu aku perlahan beranjak dari tempat tidur.
Membersihkan diri, dan kemudian bersiap untuk menuju kantor.

Kapan kali terakhir aku pergi kesana?
Saat setelah pernikahanku kah? Apa itu 2 tahun lalu?

Kurasa benar.

Dengan senyum yang kupaksakan, aku berusaha membesarkan hatiku untuk bisa pergi ke kantor.

Aku mencari pembantu rumah tangga dan supir.

"Mbak, bisa bantu saya? Saya mau pergi ke kantor. Apa pak Kim ada?"

"Wah tumben sekali nyonya mau pergi ke kantor. Pantas saja dandanannya cantik sekali." Pujinya

Akupun tersipu dengan pujian dari Mbak Nana.

"Pak Kim sudah ada di depan nyonya. Mari saya bantu kedepan."

Aku pun mengangguk dan tersenyum.
Mbak Nana dengan segera membantu mendorong kursi rodaku untuk sampai di teras depan.

Namun saat aku sampai di depan teras. Sebuah mobil hitam berhenti dibelakang mobil Yuta.

Siapa ??

Aku melihat dengan seksama, dan tidak lama keluarlah seseorang yang sedang sangat aku hindari.

Jaehyun.

Dia tersenyum dengan lesung pipinya yang khas.

"Sherlyne? Kamu mau pergi kemana?" Ucapnya kemudian melangkah mendekat

Kupasang kembali wajah datarku dihadapannya.
"Ke kantor Yuta." Jawabku singkat tanpa mau melihat kearahnya

"Baguslah, ayo kita cari udara segar. Aku akan mengantarmu."
Tanpa menunggu jawabanku, Jaehyun segera mengambil alih pegangan kursi rodaku dari Mbak Nana.

"Mbak biar saya yang menemani Sherlyn." Ucapnya ramah

"Tidak usah!" Jawabku sedikit ketus saat kursi rodaku akan didorong.

"Aku bisa pergi dengan Pak Kim"

Gerakan Jaehyun berhenti.

"Kenapa? Biarkan saja Pak Kim istirahat. Aku tetap akan mengantarmu."
Tanpa memberiku kesempatan untuk menjawabnya, Jaehyun mendorong kursi rodaku kearah mobil.

Perlahan, Jaehyun dibantu Mbak Nana dan Pak Kim memindahkanku kedalam mobil. Kemudian melipat kursi rodaku dan diletakkannya dibagasi belakang.

Entah mengapa setiap hal yang aku lakukan kini memperlihatkan ketidak berdayaanku dengan semakin jelas.

Masuk kedalam mobilpun aku tidak bisa.

Pada akhirnya aku tidak bisa menolak keinginan Jaehyun.
Meskipun aku sangat tidak ingin bertemu dengannya lagi. Sosoknya hanya mengingatkanku pada masa lalu yang menyakitkan.

SAVE ME ft. YUTA NAKAMOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang