33

6K 565 66
                                    

Hai hai haii ~
Btw cuma mo bilang, Readers aku ngeri² njir masa pada mau nyantet aja kerjaannya (っ˘̩╭╮˘̩)っ
.
.
.
.
.
.
.

Singto mengendarai mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit, Krist masih pingsan dan Tasya yang udah sesenggukan disamping Krist

Dalam hati singto menyebutkan sumpah serapah kepada Alia, karena berani-beraninya ngebuat Krist begini.
Matanya panas menatap nyalang jalanan didepannya

"Awas loh Alia mati loh ditangan gw!" Geram nya

"Lohh diapa-apain juga ga sama si akar beringin?" Tanya singto dingin

"Siapa yang kamu panggil akar beringin?" Tanya Tasya bingung

"Si Alia lah" ketus singto

"Engga singto, Alia cuma ngelukain Krist aja" balas nya dengan nada sedih

"Kenapa Luh ga bantuin anj! Katanya Luh temen istri gw!!" Marah singto

Hening

"Istri?"

Singto merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya dia keceplosan di saat seperti ini

"Jadi bener yang Alia bilang?" Ucap Tasya

"Apa yg dia bilang?" Tanya singto sambil fokus menyetir

"Kamu tau dia nyebarin ke murid-murid kalo kamu pacaran sama Krist, trus dia nampilin foto kalian berdua saat dibali,dia ngerendahin Krist dengan bilang kalo Krist ngegoda kamu supaya kalian pacaran, yang lebih gila nya dia punya foto buku nikah kalian, apa itu bener?" Tanya Tasya

"APA!!" Teriak singto

Citttt.....  Mobil berhenti mendadak

"Singto!!!! Kamu gila yahh!!!" Teriak Tasya

"Kalo Krist kenapa-kenapa gimana!!!"

"Maaf-maaf" cicitnya sambil menjalankan lagi mobilnya

"Anj Alia, beneran mati Luh ditangan gw" batin singto

...............................................................................................

Terhitung 10 menitan Krist masuk ke ruang pemeriksaan, singto rasanya udah mau nangis aja, ia frustasi, takut terjadi apa-apa sama Krist dan juga calon anaknya

Ia baru saja menghubungi papa dan juga mama nya, karena singto juga butuh papa nya buat masalah yang ada di sekolah

Berita gila nya, foto-foto serta Vidio dan bukti yang Alia tunjukan tadi dengan cepat tersebar luas di antara para siswa

Singto meminta Tasya mematikan telpon nya juga, takut nih orang dapat dm2an gajelas dri para murid

Untuk kesekian kalinya singto menghela nafas berat, dokter maupun perawat yang berada di ruangan Krist belum keluar-keluar dari tadi, kekhawatiran nya kian meningkat, singto gelisah, ia takut terjadi apa-apa sama calon anaknya

Ia melirik ke tempat duduk yang sedikit jauh dari pintu kamar Krist, dilihatnya si Tasya masih duduk sambil menunduk dengan tatapan kosong

Singto memberitahukan semuanya ke Tasya tadi, tentang kehamilan Krist, dan yah dia syok pasti, buktinya sampe sekarang dia masih duduk seperti itu sedari tadi

"Nih ambil" singto memberikan sebungkus roti dan juga susu kotak ke Tasya

"Ehh, makasih" ucapnya sambil membenarkan letak kaca mata nya

Nikah Muda! | SkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang