"Sebuah keputusan benar untuk tidak akan menyesal. Akankah berjalan lancar?"
- Someone -
***
Hari ini, sepulang sekolah. The GAJE berkumpul di rumah Alga hanya sekadar ingin menghabiskan waktu bersama. Tak hanya The GAJE, Alsya, Aurel, Renza, juga Gio ikut meramaikan suasana. Namun sayang, Geral, Reva juga Naura sedang absen, katanya ada urusan.
"Kemana Geral, Reva, sama Naura? Kok tumben nggak ikut?" tanya Renza sambil mendudukkan dirinya di samping Alsya yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.
Alsya menoleh sejenak dan kembali memandang ke depan. "Ada urusan katanya," jawabnya seadanya.
Renza menganggukkan kepala mengerti. Ia meraih remot yang ada di meja dan dengan santai mengganti saluran televisi, membuat Alsya menatapnya dengan kesal.
"Urusannya sama ya? Kok barengan gitu," ujar Renza yang tak memedulikan tatapan kesal adiknya.
Alsya merengut kesal. "Mana gue tahu! Ngapain sih lo di sini?! Ganggu aja!" sewotnya.
"Sewot banget ya kamu sama kakak sendiri? Mau dicium?" tanya Renza menaik-turunkan alisnya, bermaksud menggoda, yang justru membuat Alsya ingin sekali melempar sepatu ke wajahnya.
"Permisi kakak ipar ... ini tempat calon imamnya Alsya-yang, kakak ipar dipersilahkan minggir sejenak ya." Alga yang tiba-tiba muncul dengan kalimat alay-nya itu membuat Renza menggerutu kesal.
"Sial lo, Ga! Nggak gue restuin sama adek gue tau rasa lo!" ancamnya sebelum pergi dari sana.
Alga terkekeh mendengar itu. "JANGAN GITU, BANG! ALGA DOAIN BIAR CEPET DAPET JODOH DEH!" teriaknya setengah mengejek. Membuat Renza yang berada di tangga—ingin menemui Gio di kamarnya—mengumpat kesal, ingin rasanya menendang si-alay itu ke Antartika.
"Diem! Gausah teriak! Berisik!" ketus Alsya yang masih dalam mode kesal. Alga yang mendengar itu hanya terkekeh saja.
"Ututu~ Alsya-yang ngambek~" godanya sambil memainkan pipi Alsya.
"Alga!" sentak Alsya, sebelum ikut tertawa kecil karena tingkah Alga.
Drt drt
Niu niu niu!
Suara itu membuat keduanya menoleh. "Kenapa gitu lagi bunyinya? Kan kemarin udah diganti!" protes Alsya yang memang sedikit kesal jika nada ponsel Alga berbunyi seperti itu.
Sedangkan Alga hanya mengedikkan bahunya, berpura-pura tak tahu apapun. Ia segera mengangkat panggilan itu yang ternyata dari Reva.
"Kakak ipar tumben nelpon Al—"
"Alga please datang ke kafe Geral sekarang! Secepatnya! Ajak yang lain juga!"
Alga mengernyit bingung saat mendengar itu. "Emang kenap—"
"Nggak ada waktu! Datang sekarang, please! Geral—"
DOR!
Belum sempat Reva selesai berbicara, Alga dikagetkan dengan suara tembakan itu.
"GERAL!"
Tut tut
Disusul dengan suara teriakan Reva yang memanggil nama Geral dan sambungan telepon yang tiba-tiba terputus.
Alga terdiam beberapa saat, masih terkejut dengan apa yang ia dengar tadi.
"Ga, kenapa? Reva kenapa?" tanya Alsya khawatir karena melihat ekspresi Alga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERAL
عشوائي[COMPLETED] #TheGAJEseries Tentang dia, Geral Ardiansyah Pratama. Lelaki minim ekspresi yang perhatian dengan caranya. Lelaki yang sering dianggap 'kakak' oleh para sahabatnya itu nyatanya hanyalah pribadi yang 'lemah'. "Berjuang demi mengobati luka...