pria beralis tebal dengan mata yang bulat sempurna itu, menatap lekat sebuah bingkai foto yang terletak di sebuah nakas , matanya begitu sendu menatap gambar sepasang insan yang sedang berpelukan di pinggir pantai , mata redup itu seakan memiliki banyak harapan tersirat di sana .tangan nya terulur lembut menggenggam hangat jari jemari gadis yang sedang terbaring tak berdaya di atas ranjang dengan selang selang infus melekat di tubuh rapuh nya .
" sayang jebal ... bangun lah temani aku" rintih pria itu tanpa henti mengecup telapak tangan sang gadis
ya , seperti yang kalian duga . tak kunjung ada jawaban dari wanita itu .
criet....,
pintu kayu yang terukir indah dan terlihat mewah itu terbuka secara perlahan . dan menampilkan sesosok wanita yang sudah berumur kurang lebih setengah abat berdiri dengan tatapan dingin di ambang pintu .
" kyungsoo omma ingin bicara dengan mu " tutur nya tanpa intonasi dan suara tegas yang lebih mendominasi .
.
.
.
.
.
.
.
.
." APA ! " wajah sendu pria bermata bulat itu berubah secara drastis .
di ruang tengah rumah mewah bak istana ini terasa sangat panas ketika melihat perdebatan sepasang anak dan ibu yang sedang terjadi secara dramatis .
wanita paruh baya yang sedang menghadap dan memandang jendela yang mengarah keluar dengan wajah dingin itu menarik nafas nya secara kasar , " kau harus melakukan nya kyungsoo " tutur nya dengan begitu tegas .
kyungsoo mengepal kan tangan nya dengan keras , " OMMA , bagaimana aku bisa melakukan itu , iu masih terbaring lemah ......ba... bagaimana bisa aku memiliki keturunan "
" menikahlah lagi "
wanita itu berbalik badan menatap anak nya dengan sorot yang tajam , " menikahlah dan lahirkanlah seorang putra setelah itu kau boleh menceraikan istrimu "
" ANI , AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN ITU !!, ......kau wanita omma bagaimana bisa kau tidak memiliki hati untuk wanita lain , bahkan untuk menantumu omma ......jebal tunggu lah di sadar aku yakin dia akan sadar dan bisa menjadi seorang ibu " bela kyungsoo dengan sedikit memohon
" KAPAN ! KAPAN KYUNGSOO KAPAN ! TIGA BULAN SETELAH KALIAN MENIKAH DIA LANGSUNG TERBARING LEMAH SAMPAI SEKARANG !!..........., SUDAH EMPAT TAHUN KYUNGSOO , EMPAT TAHUN BUKAN LAH WAKTU YANG SEBENTAR , OMMA SUDAH MENUNGGU SELAMA EMPAT TAHUN !! TAPI APA ? ....BAHKAN DOKTER SEKARANG PUN SUDAH PASRAH " bentak sang ibu dengan suara yang menggelegar .
sang ibu melangkah maju secara perlahan , " apa kau tau kyungsoo .... jika kau tidak memiliki seorang putra maka perusahaan papah mu akan di ambil alih oleh paman mu , sayang ....jebal bantu omma mu ini " ucap nya lirih seraya memegang kedua bahu bidang putranya dengan begitu kencang .
bagai di hantam meteor rasanya bahu ini begitu berat bagi kyungsoo , apalagi ketika tanggung jawab itu di bebankan kepada nya .
kyungsoo menurunkan pandangan nya tak berani menatap wanita paruh baya itu , " terserah omma saja " jawab nya dengan suara begitu pasrah dan dingin .
ia melangkah mundur dengan guntai meninggal kan sang ibu yang masih setia berdiri tegas di ruang suram itu .
.
.
.
.
.
.
.ruang tamu ini begitu mewah dan berkelas di mata sang gadis yang baru menginjak umur 20 tahun ini .
" kau sudah datang ? " tutur wanita paruh baya yang turun secara perlahan menyusuri anak anak tangga .
gadis itu buru buru membungkuk dan memberi salam , " ne , anyongghaseo "
" silahkan duduk " titah nya .
gadis itu pun dengan sedikit kikuk dan ragu duduk di sofa mewah yang berdominan warna emas ini .
" ku tau kau anak nam seo ji , ku dengar kau baru saja lulus SMA dan bekerja part time pada salah satu toko buku di Seol , hanya untuk melunasi hutang hutang orang tua mu padaku " ucap nya dengan begitu dingin dan menakutkan berhasil membuat gadis kecil itu bergidik ngeri .
jujur saja gadis itu tidak tau alasan nya mengapa ia di panggil datang kemari .
" sesuai perjanjian kita dulu , orang tua mu yang sekarang menginap di lapas itu akan keluar jika kau sudah melunasi hutang hutang nya "
gadis itu hanya mengangguk angguk mendengar penuturan wanita tua itu .
" sekarang kau bisa melunasi hutang hutang mu dengan cepat , dengan cara ..... kau lahirkan seorang anak laki laki "
gadis itu tersentak kaget , rasanya seperti di sambar petir di siang hari , kenapa begitu mengejutkan , ia bingung apakah ini kesempatan bagus atau malah buruk , mengingat kembali hutang nya masih sekitar 250 juta won dan Gaji nya hanya 400 ribu won perbulan .
" bagaimana ..? " tanya wanita itu lagi
bosan menunggu jawaban wanita paruh baya itu menyuruh pengawal nya masuk , dan pengawal tersebut membawa sepucuk surat di tangan nya .
pengawal nya menyerahkan sepucuk surat itu dengan begitu sopan .
wanita paruh baya itu menyodorkan selembar surat itu ke hadapan gadis manis ini , " ini surat pembebasan orang tua mu jika kau setuju "
gadis itu benar benar di buat bimbang , ia takut jika menyetujui ini , mahkota nya sebagai wanita baik akan tersingkir , namun jika dia menolak orang tua nya tidak akan bebas keluar dari penjara . ia benar benar bingung .
" kau bebas bercerai setelah melahirkan seorang putra " yakin wanita tua itu lagi .
dengan keputusan bulat , gadis itu mengangguk setuju , ia berfikir ini hanya masalah sepele , melahirkan seorang putra dan bercerai lagi pula dia tidak menjadi selingkuhan .
" baiklah , kau bisa tinggal di rumah ini mulai besok . dan orang tua mu akan bebas setelah kau melahirkan seorang putra " tutur wanita tua itu .
gadis manis ini mengangguk dengan hati yang masih ragu . yang ada di fikiran nya kali ini adalah ia akan menikah dengan laki laki tua berumur 40 tahun keatas .
" nama mu nam ji Hyun ? " tanya wanita itu lagi .
ji Hyun hanya mengangguk angguk lemah .
.
.
.
.
.
.
.hiyaaa yang jadi pelakor nya ji Hyun ....
tenang jangan emosi dulu kawan .
jangan lupa vote ya kakak , nanti kalo cerita ini rame aku bakal bikin akun wtpd sendiri , khamsahamitha , gomawo .
KAMU SEDANG MEMBACA
selir hati (Kyungsoo)
Fanfictiontidak selamanya yang kedua selalu memiliki watak antagonis . ji Hyun hanya lah seorang gadis biasa yang harus terlibat dengan masalah perjanjian hutang piutang yang di timbulkan oleh kedua orang tua nya . gadis berparas sendu itu harus terpaksa me...