Setelah pertemuan yang merencanakan pernikahan mereka selesai. Kale sudah mulai mempersiapkan pernikahan mereka dengan sebaik mungkin walaupun dia tahu ini hanyalah sebuah pernikahan pura-pura. Kale memutuskan akan membuat pernikahan itu dengan mewah sesuai keinginannya sendiri karena Thomas sudah mempercayakan hal itu padanya. Pernikahan mereka akan diadakan di sebuah hotel bintang lima .
*******
Hampir dua minggu kale tidak lagi menemui Thomas. Dia sibuk dengan urusan kantornya. Pekerjaan yang padat membuat dirinya sedikit lelah apalagi mengurus acara pernikahan yang akan dilaksanakan dua minggu lagi.Ingin sekali Kale menghubungi thomas,namun kale mengurungkan niatnya, selain tidak ingin mengganggu thomas,Kale membiarkan thomas beristirahat hingga sampai ke pertemuan di atas pelaminan nanti.
Kale duduk bersandar di kursi kerjanya.sambil memikirkan kelanjutan sandiwara yang mereka akan mainkan bersama Thomas nanti. Memang Kale sendiri tidak tahu perasaan yang Thomas miliki kepadanya yang dia tahu semua ini hanya pura-pura. Tapi Kale sendiri dia mulai mempertanyakan perasaannya kepada Thomas sesungguhnya, setelah hampir tiga bulan bersama Thomas sepertinya sudah muncul sebuah perasaan yang masih dipertanyakan oleh Kale. Kini pernikahan mereka sudah di depan mata dan pernikahan yang dia lakukan hanya demi berpura pura didepan kedua orang tuanya. Kale sanggup melakukannya karena ingin melihat orang tuanya bahagia,di samping itu setelah menikah nanti akan mendapatkan yang dia inginkan yakni perusahaan milik ayahnya.
‘Tok tok tok tok’.
Lamunan kale berantakan seketika mendengar suara ketukan pintu.
Pintu cermin itu didorong oleh seseorang dan berdiri di ambang pintu."Boleh aku masuk?"
"Masuklah....aku fikir siapa yang mengetuk pintu tadi."
Dion hanya tersenyum melihat Kale seperti terkejut,dan terus berjalan ke arah meja kerja Kale.
"Bukankah kau yang menyuruhku datang?"balas dion lalu duduk di depan meja berhadapan dengan Kale.
"hmm...aku ingin meminta bantuanmu,aku ingin kau yang merias di hari pernikahan kami nanti."
Dion tersenyum ternyata akhirnya Kale menikah juga,sikap dingin seperti es batu dan ego terlalu tinggi seperti gunung berapi itulah yang membuat Kale lambat menikah. Padahal Kale pria tampan dan kaya raya apalagi kale ternyata juga dari keturunan bangsawan. Siapa yang tidak meleleh melihat pria seperti Kale,banyak wanita yang menginginkan pria seperti Kale,namun Kale menepis semua itu.
"Kau ingin menikah dengan siapa??" tanya dion penasaran.
"Dengan seorang pria."
Dion malah terkekeh memikirkan Kale yang akan menikahi seorang pria. Sungguh lucu wanita cantik kaya raya dan selevel dengannya kale menolaknya.dan sekarang dia ingin menikahi seorang pria pula. Bagaimana nasib pria itu nanti?
"Kau serius?!"
"Emm.."
"Aku bisa membantumu,besok bawa pria itu ke butik milikku,aku akan memadankan baju yang akan kalian pakai nanti."
Kale tampak berfikir, sebenarnya dirinya tidak ingin bertemu dengan Thomas hingga di hari pernikahannya.
"Bagaimana kalau di hari pernikahan itu saja,saat ini aku tidak ada waktu untuk bertemu dengannya."
"Terserah kau saja...aku akan merancang khusus baju yang akan kalian gunakan nanti," Dion adalah designer terkenal di inggris, merancang baju pengantin bangsawan inggris adalah profesinya.
Setelah pembicaraan mereka selesai. Dion pun kembali ke butik miliknya , untuk merancang ukuran yang diberikan kale tadi.
******