Ayo Balikan! [ON GOING]

𝐚𝐥𝐟𝐚𝐦𝐞𝐢[𝟐]

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰✨
.
.
.

Athena,

"lo itu kayak bunglon, nyesuain sikap berdasarkan tempat,"

Kini, Althair sedang berada di kamar. Ia menatap pigora berwarna baby blue itu.Terpampang foto pertama kali Althair dan Athena.

"Gue kangen lo, Yass. Gue emang pengecut gak berani ngakuin di depan lo atau di depan umum kalo gue masih sayang sama lo,"

"Bisa gak,Yass. Jangan gangguin gue, gue gak mau nyakitin lo kayak tadi,"

"Yass, kalo waktu itu papi gua gak nyuruh gua buat ke Australia. Mungkin kita masih bareng sampe sekarang,"

FLASHBACK-ON

"Althair,minggu depan kamu harus pindah ke Australia," ujar Erick - papa Althair.

Althair terkejut."Pa, gak bisa gitu dong. Althair mau sekolah disini,"
"Apa yang kamu cari disini?"

"Athena pa, Athena."

"Kenapa harus gadis itu? Dia bukan yang terbaik. Kamu harus sekolah di Australia dan bertunangan dengan Maura!"

"Pa! Althair sama sekali gak mau sekolah disana apalagi tunangan sama Maura! Althair masih SMP, pa!"

FLASHBACK-OFF

Althair mendengus kesal mengingat memori menyakitkan itu. Ia menaruh pigora itu di tempat asalnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Huuhh.."

Drrt...drrt...

Harisz Is Calling

"Halo Al?"
"Iya"
"Lo dimana?"
"Rumah"
"Cepet ke markas"
"Ngapain?"
"Ada hal penting"
"Ya"

-tut..

Althair meraih jaket berwarna mocca bertuliskan CrownDeath di belakang nya dengan logo Mahkota kemudian mengambil kunci motor dan bergegas pergi ke markas.

Sesampainya di markas, Althair melihat Athena yang tengah berdiri di depan Alfamei dengan membawa dua kantong plastik di tangan kanan dan kiri nya seraya menoleh kanan-kiri seperti ingin menyebrang.

Althair memarkirkan motor di depan markas kemudian menghampiri Athena.

"Yass," panggil Althair dengan nada pelan.

Athena menoleh. "Loh?"
"Lo mau nyabrang?"

Athena mengangguk. "Iya"

Althair mengambil alih dua kantong plastik yang dibawa Athena lalu menggandeng lengan Athena. "Ayo!"

Athena diam membisu, matanya melotot seakan tidak percaya. Jangan ditanya bagaimana tubuh Athena sekarang. Sudah pasti dingin seperti sikap Althair.

"Makasih," ucap Athena.
"Sama-sama,"

"Yaudah, gua mau pulang dulu,"
"Jalan?"
"Iya,"

"Gua anter,"

JLEB!!
Dua kata yang membuat Athena membeku untuk ketiga kalinya.

"Nggak usah, gue udah biasa jalan kok. Lagian rumah gua dari sini kan deket,"

"Yakin?"
"Iya,"

Althair menyerahkan dua kantong plastik ke Athena kemudian ia pergi.

"Ih... Althair! Dia masih gak peka aja, kan gua pengennya di paksa," celetuk Athena.