Her Birthday

396 13 2
                                    

Purely fiction
Afgan's POV
.
.
9 Oktober 2020
.
It's her birthday
Aku memandang hiruk pikuk jakarta di sore hari dari jendela besar sebuah kafe di bilangan kebon jeruk. Ya,aku baru saja selesai shooting utk surprise ultah ocha di salah satu episode audisi indonesian idol,dan skrg menunggunya selesai disini,untuk kemudian menghabiskan waktu berdua di apartemenku
.
.
Lagi2 aku tersenyum mengingat ekspresi ocha saat diberi surprise tadi..lalu ingat semalam ocha mengirim WA jelang midnight dan aku berpura2 sudah tidur (padahal dia tau itu bukan kebiasaanku)..semalam manajemen ocha&pak dedi dr langit musik memang mengajakku utk memberikan surprise tepat di pergantian hari tapi aq tolak,krn aku ingin surprise di idol jd momen yg benar2 spesial,mbak renny awalnya kaget saat aku menolak,stlh aku berikan alasannya ia pun tertawa, "jangan sampe keceplosan bilang bubu ya mbak",kataku semalam.."siap gan" katanya sambil menutup sambungan telepon.
.
.
Lamunanku tiba2 terhenti saat melihat wajah cantik ocha di layar telfon
"Gan,aku udh beres, kamu yang kesini atau aku kesana?"
"Bubu aja yg kesini ya,macet banget&aku males puter balik. Bubu mau minum dulu atau kita langsung?"
"Langsung ya gan,aku lelah banget pgn cepet rebahan"
"OK"
Ya,minggu yang padat untuk ocha,bahkan utk curi2 waktu bertemu pun susah,kadang aku merindukan masa2 awal pandemi,saat jadwal banyak yg kosong&kami bisa puas menghabiskan hari2 bersama..
.
20 menit kemudian kami sudah berada dalam mobilku di perjalanan menuju apartemen,terlihat guratan wajah cantiknya yang lelah,ia merebahkan sedikit senderan kursinya ke belakang lalu memejamkan mata,aq mengusap tangannya perlahan
"Gan,thank u again for the surprise,thank u for always know how to please me". Ocha berkata lirih sambil membuka matanya
"you're most welcome,cha..maaf ya semalem cuekin kamu"
"Hahaha..sebenernya aku udh agak2 curiga kamu mau bikin sesuatu..tapi kamu ada di idol sama sekali ga ada dalam pikiran aku"
Aku tersenyum lalu mengecup lembut punggung tangannya. "Tidur aja cha,macet banget ini,kyknya kita bakal lama sampe nya".
Ia tersenyum lalu kembali mencoba memejamkan matanya,aku menyetel playlist lagu kesukaan kami,mendengarkannya sambil menembus kemacetan yg kuharap akan segera terurai.
.
.
Aku menunggu ocha membersihkan make up dan berganti pakaian sambil menyalakan TV,mencari channel yg pas,bukan utk ditonton,haha..krn aku hanya ingin menghabiskan intimate time berdua dengannya tanpa interupsi,bukan utk menonton tv bersama
"Sini,cha" kataku sambil menepuk dudukan sofa tepat di sebelahku ketika ocha muncul
Begitu ocha duduk,aku merangkul bahunya dan menariknya ke bahuku,tangan ocha dilingkarkannya di pinggangku,aku mempererat pelukanku
"Aku kangen banget sama kamu" kataku lalu mengecup lembut pucuk kepalanya
"Me too,gan. aktivitasku udh mulai back to old normal,so sorry..kamu juga kan?"
"Hmm..udh ga sesantai awal2 lockdown tapi ga sesibuk dulu juga..dan ga sesibuk kamu,cha"
"Hahaha..don't be like that,jangan merajuk gitu gan..klo ada waktu kosong habis kerja kan aku pasti kesini".
Aku tak menjawab,hanya mempererat pelukanku sambil mengusap perlahan lengannya.
Kami pun menikmati kesunyian,hanya ada suara kecil tv yg menemani. Ya,saat2 seperti inilah yang aku rindukan,alone with her.
.
.
Beberapa menit kemudian aku memecah kesunyian,ada hal yang ingin aku bicarakan kembali dengannya.
"Cha.."
"Hmm"
"Kamu ga pengen,kita bisa setiap hari kyk gini,&qta ga perlu pisah lalu kembali merindu saat malem aku anterin kamu pulang".
Ocha tau arah pembicaraanku,ia melonggarkan pelukannya.
"Gan,hrs ya kita bahas ini sekarang"
Dan aku kembali melihat ekspresinya yang biasa,setiap kami membicarakan hal ini.
11 tahun sejak peristiwa itu,tapi hatinya blm kembali yakin. Semua hal sdh pernah kami bahas a lot of time before, tentang perbedaan usia,kondisi masing2 keluarga,kemungkinan memiliki anak,karir kami ke depannya,dan berbagai hal lainnya. Dan setiap membicarakannya,aku selalu meyakinkan,no matter what,i will love her,till forever.
"Are u tired of waiting,gan?"ocha bertanya lirih,pertanyaan yang sama
"You know i'm never,aku masih tetap akan setia menunggu,cha"
Lalu sunyi kembali beberapa saat
"Next year,hmm?" Tanyaku kembali
Lalu ia kembali melontarkan pernyataan retorisnya
"Kamu boleh cari yang lebih segalanya dari aku gan,yg lebih muda,cantik,....."
"Ssstt..you know i don't want it" aku memotong pernyataannya "i only want to be with you,for the rest of my life,you know that"
Ocha kembali mengeratkan pelukannya dan membenamkan kepalanya di dadaku,lalu kurasakan dadaku basah
"Bu..kenapa kok malah nangis?i'm so sorry for asking that again"
"Nope,gan..aku yang harusnya minta maaf,for a very long awaited"
"If there are still along,i will cha" kataku sambil mengusap perlahan punggungnya.
Ocha beranjak dari pelukanku lalu memandangku dengan mata sembapnya
"Hmm..i'll try,next year?" Katanya lirih.
Mataku berbinar seketika, "surely,cha?"
Ia mengangguk lalu kami kembali berpelukan erat.
.
.
cont'd
.
.
Sejak ku putuskan
Menunggu dalam ketidakpastian
Itulah janji hati,yang siap terluka
Jika cinta harus memilih
Jika jalanku penuh lirih
Aku mencintaimu lebih dari apa yang kau tau
Jika memang tak akan mungkin
Jiwaku menentang takdir
Aku tak salah,teguhkan niatku
Tuk setia menunggu ❤️
(Afgan-setia menungu)

Jatuh Cinta Setiap HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang