Hingga Nanti

199 9 1
                                    

7 Oktober 2022

PoV Afgan
.
.
aku berusaha menepis perasaan tdk enak yang hadir dari sebelum Ocha menelfon tadi...

"pak.. sore ini meetingnya sama asisten saya dulu ya.. "
aku menelfon designer interior restoran baru yang akan dibuka beberapa bulan lagi, mengubah janji kami,biarlah urusan itu bisa dihandle oleh yang lain..tapi yang ini tidak.. firasatku berkata aku harus pulang

tak lama layar HPku menyala, mbak Renny.. firasatku dari dulu tak pernah salah, jika itu tentang Ocha..
"Gan, tadi bubu pingsan.. ini OTW ke RS ya"
"jatuh bubunya mbak? kok bisa pingsan? "
"tadi kram perutnya, pas mau turun tangga tiba2 pingsan"
kututup telfon dan langsung menuju mobil
"pak, ke RSIA Kemang ya, cari jalan yang paling cepet.. ibu pingsan & sekarang lagi dibawa kesana"
"ya Allah.. baik mas"
seketika aku merutuki diri sendiri, seharusnya aku melarangnya pergi..
ya Allah, semoga Ocha baik-baik saja.. do'aku berulang di dalam mobil..
.
.
sesampainya di RS yang pertama kali aku temui adlah Mama&Dhika.. yang kebetulan sedang jam prakteknya hari ini..
aku memeluk mama, erat dan lama.. mencoba menetralisir kegundahan

"gapapa kok gan Ochanya, udh sadar juga.. kata dr Rahma kontraksi palsu, tapi ga bisa ditindak sekarang karena belum cukup bulan&posisi bayinya masih lintang.. minimal 2minggu lagi bisa ditindak, entah itu induksi atau operasi SC"
Dhika yang juga SpOG menjelaskan kepadaku

"kenapa dibolehin pergi2 sih gan?" Dhika kembali bertanya
"Ocha sehat banget seminggu ini De, aku ga tega nolaknya pas dia minta pergi.. kasian jg bosan di rumah"

"setidaknya 2minggu ini hrs bener2 bedrest Gan, kurangi dulu kesibukan kamu ya.. " kali ini mama yang bicara padaku
"iya ma.. aku ke dalam ya"
"biar tidur nyenyak dulu Ocha nya gan, tau sendiri dia gampang banget kebangun"
aku kembali duduk di kursi ruang tunggu, diantara mama dan Dhika
"udah.. ga perlu terlalu cemas Gan, kamu harus selalu tenang supaya bisa cepat&tepat memutuskan, kalo sesuatu terjadi lagi sama Ocha"
"aku ga akan biarin sesuatu terjadi lagi sama Ocha ma, i promise"
mama tersenyum sambil mengusap jemariku perlahan
.
.
selesai shalat maghrib aku masuk ke kamar Ocha, ternyata ia sudah bangun.. aku menghampiri dan mencium keningnya
"how's feel now? "
"better.. maaf ya, aku ternyata ga sekuat itu"
"aku yang harusnya minta maaf, harusnya ga izinin kamu pergi"
"makanya jangan gampang luluh sama rayuan akuu"
aku tersenyum, gimana bisa ga luluh, klo udh dikasih wajah memelas kamu yang menggemaskan, bu.. gumamku
"2minggu ini please bedrest ya, di atas kasur aja.. aku udh reschedule beberapa jadwal biar ga terlalu sering ninggalin kamu"
"padahal ga perlu gan, ada nin juga kan mau dateng dari sumedang"
"no.. aku harus memastikan langsung kamu baik-baik aja.. hal ga terduga kyk gini bikin aku hampir mati krn cemas, aku gamau kejadian lagi"
kulihat matanya berkaca.. aku lalu merangkul&mencium puncak kepalanya..

"ehem.. uwu nya bisa ga di rumah aja"
tiba2 ada yang masuk ke dalam kamar, Gema.. aku melepas pelukanku lalu menyalaminya
"sorry ya bu baru kesini, baru selesai kerjaan kantor"
"no problem gem.. makasih ya"
"Gan, lain kali kerem aja bubu nya di kamar biar ga pengen pergi2"
"hahaha.. lu tau sendiri bubu gimana..tapi gw janji ini yang terakhir"
kami pun mengobrol sampai ba'da isya..setelah Gema pulang aku mandi lalu menyuapi Ocha makan malam.. menemaninya sampai tertidur, lalu tidur di sofabed rumah sakit
.
.
paginya aku terbangun saat suster yang akan memandikan Ocha mengetuk pintu..
hari ini jadwal CTG sore, menunggu jadwal praktek dokter kandungan, dan kalau semuanya OK, besok ocha boleh pulang..

"hasil CTG nya bagus cha, gan.. janin dalam kondisi sejahtera, cuma ketubannya agak kurang, banyakin lagi minumnya ya.. &posisinya masih lintang, banyakin posisi sujud nanti di rumah, ikhtiar aja siapa tau masih bisa muter, tapi kalo sampe 2minggu lagi posisinya masih sama, kita tindakan SC aja ya, karena udah cukup bulan.. & mau ditunggu sampe 40minggu juga, kemungkinan kecil bayinya muter klo usia kandungan udh lebih dr 36minggu"
aku mendengarkan dengan seksama penjelasan dr Rahma

"besok boleh pulang ya.. inget selama 2minggu ini bedrest total, minggu depan kontrol..Gan, awas kecolongan lagi, hahaha"
"hahaha..kali ini ga akan dok" jawabku
.
.
malamnya karena Ocha sudah bisa lepas infus, aku bisa menemani tidur di sampingnya, memeluknya dr belakang.. posisi tidur favorit selama ia hamil besar..
"Gan, kalo nanti habis lahiran aku tetep gendut&susah kurus lg, apa kamu akan tetap seperti ini?"
" Cha, masih harus aku jawab pertanyaan kayak gitu? apa kamu ngerasa rasa sayang aku pernah berkurang selama ini? "
"of course no, aku selalu ngerasain lebih setiap harinya"
"ya, karena memang begitulah adanya cha, i will love u more everyday.. &forever"
"but sometimes i feel.. hmm.. insecure"
"nothing have to worry, sayang..kamu tau itu"
aku menciumi puncak kepalanya dari belakang, ia mengeratkan pelukanku&tak lama kemudian kamipun tertidur..
.
.
cont'd
.
.
cintamu senyaman mentari pagi
seperti pelangi selalu kunanti
cintamu tak akan pernah terganti
selamanya di hati
aku bahagia
milikimu seutuhnya
(Nyaman-Andmesh)

Jatuh Cinta Setiap HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang