ELANG-7

3.1K 124 3
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

***

Seorang laki-laki berjalan masuk menuju rumah besar kediaman Dirga. Dia adalah Elang anak keluarga Dirga, yang baru saja pulang dari sekolah.

Dua perempuan berumur 16 tahun yang melihat Elang pulang dari sekolah, mereka tersenyum singkat menyambut Elang. "Gimana kak? Temen kakak sukakan sama salad kita?"

Elang tersenyum mengangguk menatap kedua adiknya itu. "Iya dia suka, makasih yah."

"Yes! Besok kalau kakak pesen lagi, tinggal bilang aja, kak! Kita selalu siap!" nyengir perempuan yang berambut pendek bercat putih. Dia adalah Mey, adik kandung Elang.

"Iya, kak Lang! Kita lagi butuh duit soalnya." Angguk perempuan berambut panjang, siapa lagi kalau bukan Gelva, adik tiri Elang alias adik kandung Gilang.

"Iya, iya. Nanti Kak Elang kalau mau lagi, kakak kabarin."

"Yesh! Makasih Kak Lang!" seru keduanya.

Elang menggeleng pelan menatap kedua adik perempuannya itu. Dia pun mulai pergi dari sana menuju kamar Gilang. Elang masuk ke dalam kamar Gilang, dia manatap dingin Gilang yang sedang bermain game di ponselnya.

"Udah, pulang?" katanya, "Kok cepet, biasanya kan lo ke markas dulu."

"Diem! Cerewet banget baru pulang aja," desis Elang yang kemudian menutup pintu kamar itu.

"Iya iya." pasrah Gilang yang kembali terfokus pada ponselnya.

Elang melempar tasnya di sofa kamarnya dan membanting tubuhnya di kasur samping Gilang.

Gilang menggeleng pelan menatap saudaranya itu. "kenapa lo gak ke kamar lo sendiri?"

Tak ada jawaban dari Elang, dia asik terdiam menatap dinding langit-langit kamar Gilang dengan tatapan datar.

Gilang menghembuskan nafas berat dia tau jika Elang mempunyai masalah. "lo bisa cerita kalau ada masalah."

Gilang bangkit dan berjalan menuju lemari esnya mengambil Air dingin yang dia simpan kemarin di sana. Setelah mengambilnya Gilang pun mulai berjalan kembali menuju kasur sambil meminum sebotol air itu.

"Gue hamillin anak orang Lang," ucap Gilang yang sepontan menyemprotkan minuman yang ada di mulutnya tepat di wajah Elang.

"LO BOHONG KAN?!" terkejut Gilang yang menatap Elang dengan membuka mulutnya lebar-lebar.

Elang mendesis pelan sembari mebersihkan semburan air tadi yang terkena di wajahnya dengan handuknya. "Apa muka gue kelihatan bohong?"

Bhuk!

Gilang memukul perut Elang keras. Sedangkan Elang, dia meringik kesakitan menerima pukulan dari Gilang itu. "Sejak kapan Papa ngajarin lo buat ngerusak perempuan?"

"Gue gak ngerusak!" tegasnya.

"Trus apa hah? Lo goblok Lang!" tajam Gilang menatap galak saudaranya itu.

"Gue ngerusak pas gue juga gak sadar Lang!" ucap Elang.

"Jangan bilang lo saat mabuk itu!" tunjuk Gilang tajam.

Elang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang