ELANG-15

2.6K 110 0
                                    

Pliss ini banyak yang baca, kok vote dikit sih??🥲

Saran author sebelum baca vote dong,
Atau follow akun🥲

***

Seren keluar dari kamar mandi dengan mengenakan piyama berwarna pink, dia pun segera menuju meja rias dan mendadani dirinya sebelum menuju lantai bawah.

Kedua mata Seren melirik Elang yang sedang duduk di sofa sembari mengotak-atik handphonenya, di dalam hatinya dia masih sangat tidak menyangka jika dirinya menjadi istri dari Elang yang di mana seluruh kaum hawa di sekolahnya sangat menganggumi laki-laki berandalan itu.

Seren akui jika Elang memanglah tampan, tapi rupa tampan bukan menjadi salah satu cowo idaman Seren. Yang Seren idamamkan yaitu cowo yang rapi dan berotak pintar, tidak seperti Elang.

"Ngapain liatin gue?" tanya Elang membuat Seren mengerjapkan kedua matanya, mengalihkan pandangannya pada kaca hadapannya.

"Gak!" elak Seren gugup.

"Gue tau gue tampan," ucap Elang sangat percaya diri.

"Gak, tadi gue liatin lo karna rambut lo yang berantakan, nih sisir buat lo," ucap Seren yang melepar sisir kepada Elang.

"Tau aja kalau berantakan."

"Dahlah, gue mau ke bawah makan," ucap Seren yang mulai berjalan menuju pintu kamar.

Namun saat Seren membuka pintu kamar, Elang dengan segera langsung berlari dan menutup kembali pintu kamarnya dengan sekali dorongan. Seren terkejut dengan tindakan Elang, apalagi dengan posisi mereka sekarang yang sangat dekat.

Jantung Seren tak henti-hentinya berdetak tak seirama. Jarak wajah mereka berdua sangat dekat hanya sekitar 5 cm, membuat Seren merasakan hembusan nafas Elang, begitupun sebaliknya.

"El-Elang," gugup Seren.

Elang terdiam saja tak mengubris ucapan Seren. Elang memandangi wajah manis Seren, baru kali ini dia sangat kagum dengan wajah perempuan satu ini yang menurut Elang begitu sempurna.

"You are very beautiful," ucap Elang membuat jantung Seren berdegup tak seirama.

"Lang, ke bawah yuk, Bunda udah nungguin," ajak Seren dengan wajah yang masih gugup, membuat Elang seketika gemas dengan tingkah Seren yang gugup.

Cup!

Tanpa aba-aba Elang mengecup pipi kanan Seren membuat tubuh Seren seketika membeku di tempat, dia begitu terkejut dengan tindakan Elang. Sedangkan Elang, dia pun mulai membuka pintu kamarnya, dan tanpa dosa keluar dari kamarnya meninggalkan Seren yang masih diam saja di kamar, dia masih sangat terkejut.

"Seren buruan ke bawah, di tunggu Bunda nanti!" teriak lantang Elang, yang membuat Seren menepuk pipinya pelan.

Plak!

"Sadar, Ser! Jangan kaget! Lagian lo juga istri Elang sekarang," ucap Seren menyadarkan dirinya. "Tapi, astaga anjing bener lo, Lang! Gara-gara lo gue gak fokus!" ucap Seren frustasi yang mulai mengacak-ngacak rambutnya.

Sedangkan di sisi lain Elang mulai duduk di bangku meja makan bersama dengan Dirga, Sari, Mey, Gelva, dan Gilang yang sudah menunggunya untuk makan makan.

"Seren mana, Lang?" tanya Sari.

"Bentar lagi dateng, Bun," ucap Elang.

Dan benar tak lama Elang mengatakan itu, Seren datang dan segera duduk di bangku sebrang Elang.

Seren mulai duduk tanpa menatap Elang sedikit pun, dia begitu gugup setelah kejadian tadi. Seren bahkan tak habis pikir dengan Elang, laki-laki yang kejam tiba-tiba menciumnya entah Elang kerasukan atau tidak, sungguh mengejutkan bukan?

Elang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang