CHAPT 6 : REASON

54 10 0
                                    

pagi ini, tidak seperti hari-hari biasanya, mentari yang sejak tadi sudah menampakkan sinarnya kini sibuk bersembunyi dibalik awan hitam kelabu yang sejak tadi menghias sang cakrawala. Suara gemuruh gunturpun sudah saling bersahutan satu sama lain diatas sana, membuat seorang gadis yang berjalan santai dipekarangan kampusnya bergidik takut sembari menautkan jemarinya dibalik saku hoodie over size miliknya yang berwarna hitam.

Jdar!

Suara gemuruh guntur diatas sana membuat gadis bertudung hoodie itu mempercepat langkahnya, takut-takut jika hujan bisa membasahi tubuhnya. Dia ada kelas hari ini, tidak mungkin masuk dalam kondisi basah kuyup kan jika terkena hujan.

Gadis itu berjalan cepat menuju koridor kampus, langkahnya semakin cepat, earphone yang sejak tadi menyenandungkan lantunan musik ballad menjadi teman pendampingnya, tudung hoodie nya semakin ia rapatkan membuat wajah cantiknya tertutup dengan sempurna.

"Jihoon-ah!"

Sosok pemuda berwajah kecil itu menepuk bahu si gadis yang dia sebut sebagai Jihoon tadi. Langkah keduanya terhenti tepat didepan mading. Sang gadis menolehkan kepalanya untuk menatap sang pemilik suara sekaligus orang yang menepuk bahunya barusan.

"Oh? Jinyoungie"Jihoon, gadis itu tersenyum tipis kemudian kembali melanjutkan langkahnya bersama sosok pemuda tampan yang dia sebut sebagai—Jinyoung.

Yah, dia Bae Jinyoung sosok yang selama ini menjadi orang terdekat seorang Park Jihoon, pemuda manis yang selalu ada disaat Jihoon mengalami hal tersulit didalam hidupnya. Namun, pemuda itu tidak tau jika Jihoon bergabung dalam kelompok mafia terbesar se-Korea Selatan, dia hanya beranggapan jika Jihoon memang memiliki karakter misterius,pendiam dan tidak banyak bicara seperti itu, dan kebetulan, Jinyoung adalah tipe orang yang tidak banyak bicara dan juga sedikit tertutup, dan dia merasa pas jika bersama Jihoon.

Mereka sama-sama orang yang tidak banyak bicara, sama-sama tidak suka dengan keramaian dan sama-sama benci jika orang lain mencampuri kehidupan mereka. Karena persamaan itulah yang membuat Jinyoung pada akhirnya merasa benar-benar nyaman berada disisi Jihoon, dan hingga pada akhirnya keduanya memilih menjalin sebuah hubungan yang terbilang serius selama dua tahun terakhir.

Bae Jinyoung, pemuda cuek dan irit bicara adalah kekasih dari Park Jihoon, gadis misterius dan penyendiri itu.

"kau sudah makan?"tanya Jinyoung lembut sembari merangkul bahu sempit si gadis manis yang kini hanya menggelengkan kepalanya pelan. Jihoon bisa menebak dengan baik jika bertemu dengan Jinyoung pertanyaan pertama yang ia tanyakan adalah, 'apa kau sudah makan?'

"baiklah, mau beli makanan dan memakannya di perpustakaan?"tanya Jinyoung sembari mengecup lembut pipi sang gadis yang hanya mampu tersipu malu dibalik tudung hoodie yang menyembunyikan separuh wajahnya.

Dan Jihoon menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Hatinya selalu bergetar hebat jika berada disisi seorang Bae Jinyoung, sang kekasih yang selalu tau bagaimana mencintainya dengan caranya sendiri.

Jihoon berjalan beriringan dengan Jinyoung, keduanya terdiam cukup lama. Tepatnya, mereka tengah sibuk berlayar dipemikiran masing-masing. Jihoon dengan kasusnya yang belum tuntas, dan Jinyoung dengan segala pemikirannya mengenai kelanjutan hubungannya dengan Jihoon.

Usai membeli tiga roti dan dua minuman segar, Jinyoung membawa Jihoon menuju perpustakaan, dan mereka duduk dibagian pojok perpustakaan didekat jendela, menikmati bagaimana pias hujan mengenai kaca jendela. Sensasinya benar-benar luar biasa bagi keduanya.

"Jihoon-ah"panggil Jinyoung lembut sembari menarik tangan Jihoon yang kini sibuk memegangi roti coklat yang dibeli saat dikantin tadi.

Jihoon menatap Jinyoung bingung, ia kemudian meletakkan rotinya diatas plastik bungkusannya tadi, kemudian sebelah tangannya ia letakkan diatas meja, sedangkan tangannya yang lain kini berada dalam genggaman Bae Jinyoung, pemuda itu menyalurkan rasa hangat yang menjalar keseluruh tubuh Jihoon, ia mengusap punggung jemari Jihoon dengan jempol tangannya.

THE CRIMINAL [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang