❀ CHAPTER | 18

319 54 0
                                    

"Kakak gak bosen apa buat dosa terus?"

Aku melihat kakak ku memandang remeh ke arah ku. "Emangnya seberapa suci lo sampai bisa bilang gitu?" Tanyanya sarkas.

Aku meraih gelas minuman yang sebelumnya sudah ku isi dengan air. "Setidaknya gue masih menjaga mahkota gue dengan baik" Jawabku lalu meneguk air minum dalam gelas tersebut.

"Cih, gaya lo. Belum tau aja lo nanti kepincut sama om-om banyak duit baru tau rasa lo" Ujarnya lagi.

Kini aku kembali menatap wajah wanita yang ku panggil kakak ini. "Sorry, gue gak kayak lo"

Cukup lelah aku menghadapi kakak ku sedari kecil. Tak banyak perubahan dari kami. Setiap hari yang kami berdua lalui hanyalah bertengkar dan bertengkar. Kadang ku rasanya ingin saja tak mengakui wanita ini sebagai kakak kandung ku.

Hal-hal seperti ini lah yang membuatku berperilaku keras. Walaupun kehidupan ku mencakup semua yang aku mau, tapi tetaplah kurang rasanya karna tidak ada perdamaian dalam rumah ini.

Ketika kakak ku sudah keluar dari rumah, aku kembali ke dalam kamar ku. Berdiam seharian karna tidak ada kegiatan apapun hari ini. Aku merebahkan tubuhku di atas kasur lalu menghela nafas kasar. "Kapan gue bisa banggain keluarga gue ke orang-orang?" Monolog ku sendiri.

Tak lama kemudian ku dengar ibu sudah pulang. Aku bergerak ke bawah karna mendengar suara lain selain suara ibu ku. Ketika sudah sampai di bawah, ku lihat itu ku sedang berbincang dengan seorang lelaki yang tidak ku kenal.

"Ah, Wuri ke sini sebentar!" Titah ibu ku ketika dia melihat ku turun dari tangga.

Aku menghampirinya, "Kenapa bu?" Tanyaku.

"Ah, Tuan Park ini adalah putri bungsu ku yang sering ku ceritakan" Ujar ibu ku pada Tuan Park ini.

Aku tersenyum canggung, lalu ku lihat Tuan Park ini memperhatikan penampilan ku dari atas sampai bawah yang membuat ku sedikit risih. "Wah jadi ini putri mu ya? Sangat cantik seperti mu" Ujarnya.

Ku lihat ibuku terkekeh, "Iya benar, sebenarnya ada satu putri ku lagi. Tapi sepertinya di sedang bekerja jam segini" Jelas Ibu ku.

Sedangkan aku tidak tahu ada apa ini sebenarnya. Perasaan ku tidak enak, siapa kah pria yang di panggil Tuan Park ini? Dan benar saja ketika aku memikirkannya, ibu ku lansung mengatakan..

"Wuri, Tuan Park sebentar lagi akan menjadi Ayah baru mu"

Tak ku sangka, Ibu mengatakan hal semacam ini. Aku sedikit jengkel mengingat orang asing yang akan menjadi bagian dari keluarga ku nanti. Tak bisa ku bayangkan seperti apa. Aku harap keputusan ibu tidak salah. Karna aku juga tidak bisa membantahnya.

—————————
I'M BAD GIRL
—————————

 I'm Bad Girl ✔︎ | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang