Dia adalah Kehancuran dan Kematian

30 3 1
                                    


“Lakukan perisapan transmisi elektron, dan gunakan 100% supply power” perintah Jendral Marnov.

“Supply mencapai 98%, persiapkan transmisi” pasukan 1.

“Waktu estimasi kontak sekitar 1 Jam jendral” pasukan 2.

“Kerahkan seluruh power untuk segera mengaktifkan Ascher” tegas jendral.

“Jendral” seorang pengawas satelit memanggilnya.

“Apa?”

“Lihatlah layar monitor”

Dengan ekspresi bingung, sang Jendral menatap datar Layar Monitor besar di ruangan tersebut. Dan alangkah terkejutnya Asteroid raksasa tersebut tiba-tiba menghilang.

Dan muncul pesawat ruang angkasa yang sangat canggih, yang tak lain adalah Walforce.

“Syukurlah kita tepat waktu” Ucap Kapten David Burg. Seorang kapten pemimpin misi Pesawat Walforce.

Segera pesawat tersebut melakukan pendaratan di permukaan di Fasilitas UPE. Diiringi dengan kegembiraan seluruh pasukan pertahanan di dalam gedung.

Jendral Marnov tersenyum dingin, dan meninggalkan ruangan.

Jendral Marnov menemui Kapten David di landasan Walforce.

“Beristirahatlah, dan setelah itu datang ke ruanganku” perintah Jendral kepada kapten David dan beberapa pasukan inti Walforce.

“Siap Jendral” sahut seluruh pasukan Squadron 1 dengan hormat.

Di ruangan Jendral Marnov, dia bertanya tentang sesuatu yang mengancam keselamatan Planet Erd.

“Sepertinya sulit untuk menemukannya Jendral” Ucap Kapten David.

“Sinyal yang terdeksi sekarang melemah, seperti ada sesuatu yang menjaganya” jelas ahli navigasi Walforce Tony Fold.

“Apakah Schicksal-mu tidak bisa kau gunakan David?” tanya Jendral

Schicksal pun tidak bisa berpengaruh terhadap sinyal tersebut, bahkan untuk mengetahui asal sinyal tersebut”

“Hmm, begitukah. Sepertinya ada sesuatu yang tidak bisa terpengaruh Schicksal. Bahkan asteroid tadi itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan apa yang berasal dari sinyal tersebut” Jendral Marnov terheran.


“Baiklah, kalian sudah bisa pergi” tambahnya.
David dan Tony berdiri dan hormat, untuk segera beranjak pergi dari ruangan Jendral Marnov.

“Siap Jendral” sahut mereka.

***

Tok, tok, tok. Seseorang mengetuk pintu rumah.

“Tunggu sebentar” seorang kakek tua berjalan menuju pintu.

“Bagaimana kabarmu Fritz?”

“Bafary, bagaimana kau berada disini?” tanya Dr. Fritz dengan terkejut melihat sosok pria yang sudah sangat lama tidak dilihatnya.

“Entahlah aku pun masih tidak mengerti apa yang telah terjadi kepadaku, bisakah kau memeriksaku?”

“Masuklah, sebelum ada yang melihatmu”

“Memangnya kenapa jika ada yang melihatku?” tanyanya sambil memasuki rumah Dr. Fritz dan melihat sekeliling rumah.

“Apakah kau kehilangan sebagian ingatanmu?”

“Iya, aku tidak bisa mengingat sebagian dari masa lalu. Yang kuingat hanya namaku, beberapa orang, dan terakhir kali aku berada. Mungkin di sekitar distrik Frosch”

Beetween Us And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang