Wanita dengan rambut hitam bergelombang itu menatap polisi dengan jantung berdetak keras. Memperhatikan tiap gerakan yang dilakukan polisi itu. Kepalanya penuh dengan wajah Wyatt dan Maya.
"Pauline, anda mengatakan bahwa anak - anak dari keluarga Mauritz datang ke rumah anda dengan bayi di tangan mereka. Lalu anda mengatakan semua kebenaran yang ada di keluarga itu. Apa yang anda katakan kepada mereka?" tanya polisi itu sambil memainkan bolpoinnya.
"Semua yang saya katakan kepada mereka berdua sudah saya katakan dan saya yakin kedua anak itu pula sudah mengatakannya pada kalian, para polisi. Sekarang lepaskan mereka berdua. Mereka hanya anak kecil," ucap Pauline sambil menatap tajam polisi di depannya.
Namun polisi itu menggeleng lalu memberikan sebuah catatan pada Pauline. Catatan hasil wawancara Wyatt dan Maya.
"Mereka belum mengatakan apa - apa soal Eva. Mereka hanya bercerita mengenai perselingkuhan ayah dan ibu mereka," ucap polisi itu dan berhasil membuat Pauline menelan ludah.
"Ceritakan saja. Anak - anak itu sudah aman di bawah perlindungan organisasi perlindungan anak," ucap polisi itu sambil berusaha melembutkan tatapan dan nada suaranya. Hal itu berhasil membuat Pauline membuka mulutnya.
Eva berjalan cepat menuju ke arah rumah tua di dekat bukit dengan nafas tersengal - sengal. Sedari tadi, tangannya sibuk memegang perutnya yang rata.
Siapa sangka, wanita berusia sekitar 25 tahun itu telah menjalin hubungan dengan Adam Mauritz yang umurnya hampir menginjak 40 tahun. Sampai akhirnya ia berhasil mengandung anak perempuan Adam.
"Pauline! Aku butuh bantuanmu!" ucap Eva sambil menggedor - gedor pintu rumah yang berada di depannya. Langit semakin gelap dan suara gemuruh memekik di sekitarnya. Membuat tubuhnya ikut menggigil ketakutan.
Seorang wanita paruh baya membuka pintu dengan wajah kebingungan. Dia melihat wanita di depannya dengan tatapan jijik hingga kemudian berpaling dari wajah wanita itu.
"Kenapa kau berani datang ke sini, iblis jalang. Kau menempatkan Wyatt dan Maya di situasi rumit akibat perbuatanmu," ucap Pauline masih memalingkan wajahnya dari wajah Eva.
"Kau seakan tidak tahu. Hilda si jalang itu yang memulainya duluan. Menggoda tetangga baru bahkan menginap di rumah pria itu. Pantas saja Adam tidak tahan dan beralih padaku," ucap Eva dengan nada tajam.
"Kau masih sombong saja, Eva. Aku merasa kasihan Wyatt harus mempercayaimu," ucap Pauline sambil menggelengkan kepala.
"Ck.. apa kau ingin membahasnya di sini? Ayolah Pauline, bantulah aku. Aku sedang tidak enak badan," ucap Eva dan membuat Paulin menghela nafas. Dia pun membiarkan Eva masuk dan tidur di kamar tamu rumah tua itu.
"Siapa sangka, setelah sebulan lebih Eva menginap di sana, dua anak - anak itu mengunjungi rumahku," ucap Eva sambil menatap polisi itu dengan mata berkaca - kaca.
Wyatt berlari dengan Max di tangannya serta tangan Maya di tangannya yang lain. Wyatt terus berlari naik hampir ke atas bukit menuju sebuah perumahan yang belum pernah dia kenali. Wyatt terus melihat sekitarnya berharap bisa menemukan rumah yang selama ini dia cari.
Wyatt berhenti dengan nafas tersengal - sengal. Matanya terus melihat ke segala arah. Semnatara orang - orang di sekitarnya mulai memandang mereka bertiga dengan tatapan aneh. Tidak sedikit berbisik dengan satu sama lain.
'Bukankah itu Wyatt? Apakah Hilda hamil lagi?'
'Akhir - akhir ini Hilda tampak bersembunyi'
'Apa jangan - jangan memang ada masalah?'
'Hey, kemarin aku lihat Hilda ke rumah Tuan Julian, apakah dia?'Suara - suara di sekitar Wyatt membuatnya panas. Bagaimana berita itu bisa menyebar cepat? Bagaimana mereka tahu? Apakah memang ada informan? Atau ini semacam kekuatan dari gosip?
Namun Wyatt menghentikan pikiran itu dan segera mendekati seorang ibu dengan tiga orang anaknya. Wyatt yakin ibu itu tidak akan menanyakan dirinya segala macam hal mengingat ibu itu cukup sibuk dengan ketiga anaknya.
"Permisi. Bisakah saya bertanya letak rumah Ibu Pauline?" ucap Wyatt berusaha sesopan mungkin. Lalu dengan lembut, ibu itu mengantar mereka ke rumah Pauline. Tepat di pojok perumahan lumayan dekat dengan puncak bukit.
Setelah berterima kasih dengan ibu itu, Wyatt menghela nafas dan menatap Maya serta Max yang tertidur secara bergantian. Inilah saatnya untuk mengetahui kebenaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/265140124-288-k743710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mauritz Children (Complete)
Misterio / SuspensoWyatt dan Maya memang bukanlah anak yang beruntung. Tumbuh di keluarga dengan ayah dan ibu yang saling membenci. Hingga banyak sekali peristiwa tidak terduga datang kehidupan mereka. Perlahan menghancurkan keluarga mereka satu demi satu. Lalu, bagai...