An Affair (6)-FIN

2.4K 207 43
                                    

Warn alur maju mundur.

Keluar dari tempat pernikahan Haera dan Jeno dilangsungkan, dia menghela nafas bagaimana bisa dia begitu bodoh membuang berlian hanya untuk sebuah besi berkarat? Bagaimana bisa dia dulu terpedaya dengan para wnaita itu? Ah tidak tapi masalah ada dirinya. Dia tak bisa menahan segala ujian yang tuhan siapkan untuknya. Jika Mark tahan akan godaan rokok dan minuman tapi dia tak tahan dengan selangkangan yang diumpankan padanya.

Padahal rumah tangganya bisa saja selamat asal keduanya saling membicarakan apa yang menjadi permasalahannya. Jika memang Haera kurang memperhatikan Mark karena anak dan pekerjaannya. Mungkin Haera akan berkorban meninggalkan pekerjaannya dan mengurus dirinya. Tapi memang pada dasar nya Mark tidak puas hanya satu dan berakhirlah adanya affair dibelakang hubungan rumah tangganya.

"Dad.."Mark yang tertunduk mengangkat wajahnya dan menoleh kebelakang ada sang anak yang tersenyum meski masih terlihat guratan kekecewaan disenyuman itu.

"Winter-ie!"Mark berlari dan memeluk sang anak bahkan menangis dileher anak gadisnya. Dia tidak bermimpi mendengar anaknya memanggil dirinya?

"Maafkan daddy, daddy banyak salah padamu. Maafkan daddy!"lirih Mark tapi Winter tak bergeming dia berdiri kaku tanpa memberi reaksi apapun.

"Aku memaafkan daddy. Ingatlah janji daddy pada Kakek Jeff. Jangan pernah muncul dihadapan aku ataupun keluarga baruku!"setelah mengatakan itu Winter meninggalkan Mark yang benar benar hancur. Buka bukan hancur oleh sang anak. Tapi dia hancur karena ulahmya sendiri. Inilah konsekunsi yang harus dia dapatkan karena sudah menyakiti keluarga kecilnya.

"Ah...Jangan mencoba bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. Jika itu terjadi aku benar benar tak memaafkan daddy. Renungkanlah semua kesalahan daddy. Jangan mencoba kabur dari hukum karma" Mark tersenyum setidaknya Winter tak mau jika dia mati konyol dan Mark mengerti. Winter dan Haera sudah memaafkannya tapi mereka tak ingin Mark kabur dari hukum karmanya. Meaki Haera benar benar sudah memaafkan pria itu berbeda dengan Winter dia menyuruh samg ayah membusuk dengan semua kenangan dan juga kesalahannya pada mereka.

"Aku memyayangi Daddy"gumam Winter dan pergi meninggalkan Mark yang tersenyum melihat kepergia sang anak yang Mulai menjauh. Bisakah Mark hidup tanpa mereka? Bisakah Mark menghadapi semua kenangan manis bersama keluarga kecilnya?  Sanggup atau tidak mark harus melakukannya karena itu satu satunya jalan agar Winter memaafkannya.





Flashback

Sidang perceraian telah selesai dengah putusan hakim,Mark membagi setengah hartanya pada Haera dan hak asuh diambil oleh Haera juga. Meski berat berpisah dari Mark dia harus kuat demi ketiga anaknya. Mereka membutuhkannya. Jeno juga hadir dipersidangan itu menyaksikan Haera dan Mark berpisah. Apa Jeno senang? Jujur dia bingung dengan perasaanya. Separuh hati dia senang karena begitu Jeno bisa kembali dengan Haera tapu satu sisi dia tak tega melihat sorot mata Haera yang masih mencintai Mark tapi Haera sudah bulat dengan keputusannya dia harus berpisah karena ketiga anaknya mendapat trauma psikis karena ulah Mark tempo hari. Bahkan sikembar sering ketakutan meliha Mark karena takut apa yang menimpa kakaknya terulang pada kedua bocah itu. Haera miris melihatnya tapi dia bertrkad dia bisa membuat ketiga anaknya kembali seperti sebelumnya.

"Kalian mau memeluk daddy untuk yang terakhir kali?"tanya Mark namun si kembar malah bersembunyi dibalik punggung Jeno ketakutan.

"Aka ku bujuk!"Jeno berusaha membuat Mark sedikit bersabar dan membujuk kedua bocah itu.

"Hey.. Lihat kalian tak mau memeluk daddy? Lihat dia disini!"ucap Jeno selembut mungkin. Namun kedua bocah itu malah menangis dan Jeno memeluk kedua bocah itu dengan lembut dan mencoba menenangkan anak anak ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang