1. MOS : Karena gue bersaing sama perasaan Cia yang membeku!

4.4K 208 11
                                    

"Kak Felicia!" Mendengar namanya dipanggil membuat Felicia menghentikan langkahnya dan menoleh, menemukan seorang peserta MOS datang menghampirinya.

"Ada apa Tassya?"

Tassya dengan gerakan ragu menyodorkan kaleng berisi susu sapi segar dengan gambar beruang pada kemasannya.

"Aku gak tau harus kasi apa... tapi makasih untuk bantuan kakak tadi pagi."

Meski jarang menampilkan senyumnya, tapi tindakan Tassya membuatnya rela menarik sedikit ujung bibirnya. "Sama-sama dan makasih untuk susunya!" Ucapnya sambil mengambil pemberian Tassya.

Tassya cukup terkejut karena tidak menyangka Felicia menyambut baik tindakannya. Bahkan kini ketua OSIS-nya itu tersenyum tipis padanya.

"Diminum ya kak, aku ke ruangan dulu,"

"Iya Tassya."

Setelah Tassya pergi, Felicia kini menatap kaleng susu di tangannya. Ada perasaan hangat menjalar di hatinya. Berada di sekolah mampu menghilangkan rasa sepinya.

***

Setelah urusannya selesai di kantor, Felicia memilih kembali ke ruang OSIS dan mendapati kedua sahabatnya juga berada di ruangan tersebut.

"Kalian kenapa di sini?" Tanyanya sambil menaruh beberapa lembar kertas yang tadi dibawanya. Duduk di kursi khusuh ketua OSIS sambil memperhatikan kedua sahabatnya yang duduk di sofa panjang sambil sibuk dengan kuku mereka.

"Ngadem dulu. Lagian di ruangan ada yang lain kok, lagi materi juga." Jawab Meta dengan santai sambil meniup kuteks berwarna maruun di kukunya agar cepat mengering.

"Lagian kita baru kok di sini, nanti kalau kukunya udah kering langsung balik ke ruangan!" Tambah Naya saat melihat Felicia menatap dingin pada mereka.

"Tatapannya biasa aja ya?" bujuk Kananya. Kemudian melanjutkan kegiatannya mengaplikasikan kuteks berwarna pink pada kuku tangan kirinya.

Felicia menghelah nafas pelan. "Jangan keseringan melalaikan tanggung jawab." Nasehatnya.

"Siap bu Ketos!" Kompak keduanya dengan gerakan hormat—tentu dengan sangat hati-hati menggerakkan tangan mereka agar cat kukunya tidak rusak.

"Senyum dikit dong Cia. Yang ada nanti para cowok pengagum lo kabur!" Ucap Naya setelah memperhatikan sahabatnya hanya berekspresi datar sejak tadi.

"Aku gak butuh mereka."

Kedua sahabatnya langsung berdecak gemas. Felicia terlalu jujur.

"Yee si mbak-nya gitu amat!"

"Ya jelas gak butuh lah Nay, orang udah ada kak Varrel sama Kevin!"

Felicia hanya diam. Meladeni kedua sahabatnya ini tidak akan ada ujungnya.

"Lo itu harus secepatnya buka hati, coba buat jatuh cinta, biar muka lo gak kayak frozen gitu!"

"Gue sama Naya bakalan tumpengan pokoknya kalau lo udah ada pacar!"

Felicia menatap dingin keduanya. "Kalian berdua lebih dari tau alasan aku."

"Sorry Cia, tapi lo harus buka hati lo, jangan terjebak sama masa lalu terus," Ucap Meta dengan sedikit rasa bersalah, tapi juga tidak tahan untuk melihat sahabatnya agar bisa lepas dari masa lalunya.

"Udah Ta!" Peringat Naya karena melihat raut sedih di wajah sahabat mereka.

***

Saat ini Kevin sedang berkumpul dengan beberapa panitia OSIS di depan salah satu ruangan Mos. Teman-temannya membahas beberapa hal lucu dan menarik saat game di ruangan.

Felicia QueennaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang