Seorang laki-laki sedang duduk sendirian di dekat lapangan sambil menikmati sandwichnya dengan tenang, sesekali dia tersenyum melihat ke arah lapang yang dimana ada beberapa siswa sedang bermain bola.
"Oper ke sana woy."
Bugh.. bola itu mengenai wajah Kyungsoo, kacamata hitam yang ia kenakan terlepas dan kacanya retak. Sandwich yang dipegangnya jatuh dan kotor, seketika dia mematung dan langsung terlihat gelisah sembari berusaha menutupi matanya. Beberapa orang berlari ke arahnya.
"Oalah ternyata yang kena si culun kacamata item ini." Dia Kim Tan, anak kelas 12 yang terkenal suka membully.
"Udah ayok lanjut main lagi lah," kata salah satu temannya, Young Do.
"Sebentar, gue pengen main dulu sama ni anak," ucap Kim Tan sembari menyamakan posisinya dengan Kyungsoo dengan cara berjongkok.
Kim Tan mengangkat wajah Kyungsoo dengan memegang dagunya. "Sini liat gue culun, gue belum pernah liat mata lo."
"A-aku gamau , K-kak," tolak Kyungsoo dengan penuh ketakutan dan menepis tangan Kim Tan. Karna Kim Tan ini sangat tidak suka penolakan, dirinya langsung marah dan memukul wajah Kyungsoo. Semua yang melihat itu hanya diam, tidak ada yang berani menolong Kyungsoo ataupun berusaha meleraikan adegan bullying ini. Bahkan guru-guru yang lewat pun tidak begitu peduli.
Kyungsoo sudah terbiasa dengan ini. Setiap hari dia menghadapi kejadian seperti ini. Dipukul, ditendang, dicaci maki, diolok-olok, dibully lebih tepatnya oleh seluruh siswa. Tapi dia tidak pernah mau melawan, lebih baik pasrah saja daripada menambah masalah, itu prinsipnya.
"Wey udah udah, liat dia udah lemah gitu. Mending kita balik ke kelas." Young Do berusaha menarik temannya itu agar berhenti membully Kyungsoo, karna saat ini Kyungsoo sudah terkapar lemah dengan darah dan lebam yang menghiasi wajah mungilnya.
"Lo sekarang gue lepasin, tapi kita masih punya urusan, inget itu bocah!" Akhirnya dua orang itu meninggalkan Kyungsoo.
Kyungsoo tidak mendengarkan, dirinya fokus menutupi matanya dan ingin segera bangkit dengan perasaan gelisah, ya karna dia sekarang tidak mengenakan kacamata hitamnya.
🐧🐧
"Kamu itu siapa ha? Berani-beraninya datang telat. Ini jam berapa? Kamu pikir kamu bos bisa seenaknya dateng!" Seorang wanita pemilik caffe sedang marah besar pada salah satu pegawainya karna telat.
"Maaf Bu, saya tidak akan mengulanginya lagi, saya minta maaf," ucap Chanyeol sambil terus membungkuk-bungkuk di depan bosnya.
Yap, Chanyeol bekerja paruh waktu di sebuah caffe, hari ini dirinya telat masuk, tidak tahu apa penyebabnya. Jika dilihat dari penampilnnya, dirinya memang tampak berantakan.
"Kamu sudah sering telat, saya tidak bisa terus-terusan memakluminya. Tapi maaf, kali ini kamu saya pecat. Saya hanya membutuhkan orang yang disiplin, tidak seperti kamu," kata bos itu.
Chanyeol yang menunduk langsung mendongakkan kepalanya, dia terkejut mendengar kalimat barusan. "Ta-tapi bu ... saya-"
"Nih gaji kamu, sekarang keluar dari caffe saya," ucap si pemilik toko itu sambil melemparkan beberapa lembar uang kearah Chanyeol, sontak semua yang melihat itu tidak menyangka bahwasanya wanita itu begitu kasar juga tidak tahu sopan santun.
Malu, kesal, dan marah. Itu yang Chanyeol rasakan saat ini. Buru-buru ia mengambil uang yang berjatuhan itu dan segera berlari keluar meninggalkan caffe dengan mata berembun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CURSED [On Going]
FantasyKyungsoo, seorang laki-laki yang bisa melihat bayang-bayang kematian. Dia seseorang yang menginginkan kehidupan normal seperti yang orang lain lakukan. Selama 17 tahun hidupnya bergantung pada kacamata hitamnya. Semenjak dirinya bertemu kembali deng...