Jika bertanya tentang perasaan apa yang sekarang dirasakan oleh Chanyeol. Kalian semestinya bisa menerka-nerka sekarang.
Entah melihat adiknya bernafas saja sudah membuat Chanyeol merasa lega.
Seriring berjalannya waktu, Chanyeol lebih sering menghabiskan waktunya dengan Kyungsoo. Walau hanya sekedar memanggil namanya.
"Dek," panggil Chanyeol. "Adeeeeekk."
Chanyeol tidak berhenti menyebut nama adiknya. Jika kalian bertanya mengapa Kyungsoo tidak membalas ucapannya, bukan berarti Kyungsoo masih membenci Sang kakak. Namun, Chanyeol sedari tadi hanya menggoda Kyungsoo.
"Kyungsoo-ya," kata Chanyeol. "Kyungsoo-ya, Kyungsoo,"
"Gabut lo udah tingkat presiden ya Kak?" Kyungsoo menatap tajam kakaknya.
"Berisik banget anjir, gue gak ada waktu ladenin lo."
"Gue ga gabut dek," kata Chanyeol. "Kakak mau ngomong serius sama kamu,"
"Terus?" Kyungsoo berpikir. "Ngomong apa Kak?"
Sang Kakak lantas menatap serius pada Kyungsoo. Lalu Chanyeol malah terdiam. Dan berkata. "Gue cuma gabut wleee."
Kyungsoo yang sedang memasak itu membelalakkan kedua matanya. "Lo anak siapa Kak? Bejad banget ih, mau gue goreng sekalian abis tuh gue makan mulut lo Kak, mau?" Kyungsoo melirik sinis sekarang. Seraya bibirnya ikut mempoutkan kedepan.
"Anjir gue punya adek psikopat. Eh bukan. Kanibal." Chanyeol masih menggoda adiknya.
Kyungsoo lucu jika sedang marah, dan Chanyeol rindu mengerjai Kyungsoo. Sudah lama sekali moment ini tidak dilakukan bersama adiknya. Sekarang peristiwa itu kembali hadir dan berhasil membuatnya tersenyum. Ingin rasanya Chanyeol memeluk Sang adik seperti saat mereka masih berusia belia. Namun, mungkin Kyungsoo akan risih apabila melakukan hal itu lagi dengan Chanyeol. Apalagi mereka belum sepenuhnya dekat kembali. Ini baru permulaan kedekatan mereka setelah kebencian yang pernah hadir pergi dari hati mereka.
"Hehe ... Kakak cuma bercanda Dek, ih." Chanyeol tertawa setelah mengutarakannya. "Ih adek mah, jangan ngambek. Heh, pendek, maafin Abangmu ini," ucapnya sembari mengambil roti yang berada di atas meja.
"Udah, jangan ngambek, bentar lagi telat nih. Kamu gamau 'kan disuruh lari sama guru killer itu?" Chanyeol menenteng ransel hitamnya dan mengajak Kyungsoo bergegas berangkat ke sekolah.
"Iya, Kak." Kyungsoo menurut dan kemudian langsung mengikuti langkah Chanyeol. Tak lupa dengan kacamata hitam bulat yang selalu hadir menutupi mata bulat laki-laki itu.
***Lorong-lorong sekolah kerap kali menjadi tempat tebar pesona bagi para playboy yang suka iseng memikat para gadis. Termasuk Baekhyun, saat ini dirinya sedang pasang badan cool nan tegap melawati lorong yang di sana terdapat banyak siswi-siswi. Dengan berbekal tampang yang gans dan gombalan mautnya, Baekhyun berhasil membuat para siswi itu menjerit dan meneriaki namanya.
"HAHAHAHAHAHA! Tadi gue ngapain anjir?" Baekhyun tertawa setelah apa yang dilakukannya membuat dirinya geli sendiri. Dia melempar tasnya dan segera duduk.
Di pojok dekat jendala sana ada Sehun yang sedang menidurkan kepalanya pada ransel milik pria itu. Baekhyun berniat menyapa dan mengajak Sehun untuk ke kelas Kyungsoo. Tapi saat melihat Sehun yang tertidur pulas, niat tadi ia urungkan dan berlalu keluar sendirian.
Sementara di luar kelas Kyungsoo, Chanyeol tampak sedang memberi nasihat untuk adiknya itu.
"Dek inget ya, kalo ada yang macem-macem sama kamu, lawan aja. Jangan takut. Kalo gak bisa, panggil nama Kakak aja. Kakak banting tu orang kalo ada yang nyakitin kamu haha." Sentuhan tangan pada rambut Kyungsoo membuat namja itu hanya terdiam dan mengangguk. Mengiyakan ucapan Sang Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CURSED [On Going]
FantasyKyungsoo, seorang laki-laki yang bisa melihat bayang-bayang kematian. Dia seseorang yang menginginkan kehidupan normal seperti yang orang lain lakukan. Selama 17 tahun hidupnya bergantung pada kacamata hitamnya. Semenjak dirinya bertemu kembali deng...