2. Getting Closer (again)

623 69 51
                                    

Aku segera check out di resepsionis hotel dan menghampiri sahabat-sahabatku yang sudah berada di lobi. Kami sudah janjian untuk makan siang bersama-sama terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Sekitar pukul tiga kami berpisah, aku mengendarai mobilku di jalan tol yang cukup padat. Saat aku sedang asik menyanyikan lagu yang diputar radio, sebuah telepon masuk. Aku melihat nama Siwon disana. Aku memencet tombol answer dan suara Siwon memenuhi mobilku.

"Halo Kyuhyun"

"Hai, ada apa? Kamu udah sampe di Jakarta?"

"Nope, aku tadi kumpul sama teman-teman dulu. Aku masih di tol, actually aku di belakang mobil kamu deh kayanya"

"Eh serius?"

"1567 fgh, bener plat mobil kamu?"

"Iya, hahaa lucu banget bisa ketemu di tol gini" ucapku sambil tertawa.

"Iya, aku juga sempat kaget tadi" dia balas terkekeh kemudian hening selama beberapa saat.

"Mau mampir rest area dulu gak? Di depan dikit lagi ada rest area tuh"

"Boleh, bahuku udah lumayan pegel nih"

"Oke, ikutin mobil aku aja ya" ucap Siwon sambil menyalip mobilku dan kini dia berada di depanku.

"Oke"

Kami memasuki rest area dan memarkirkan mobil kami bersebelahan. Siwon turun dari mobilnya dan segera menghampiriku sebelum aku turun dari mobil. Aku menurunkan kaca jendelaku saat ia mengetuknya.

"Kamu mau apa? Aku aja yang beliin, kamu tunggu disini aja"

"Oke, aku mau yang biasa" ucapku tanpa sadar.

"Caramel macchiato with extra caramel syrup kan?" pertanyaan yang membuatku terkejut karena dia masih mengingatnya

"Iya benar" jawabku sambil tersenyum.

"Oke, tunggu ya"

Lima belas menit kemudian Siwon kembali dengan paper bag dan dua gelas kopi di tangannya.

"Aku juga beliin croissant, lumayan buat ganjel perut" ucapnya sambil menyerahkan minumanku.

"Thanks" aku meminum minumanku sambil tersenyum.

"Ugh" aku menggerakan pundakku berusaha mengusir pegal-pegal yang aku rasa sejak beberapa menit yang lalu.

"Pegal banget?" tanya Siwon

"Lumayan, udah lama aku ga nyetir jarak jauh"

"Sini, coba aku pijetin" dalam sekejap tangan Siwon sudah berada di pundakku, memiringkan tubuhku agar dia lebih bebas memijat pundakku.

"Siwon, ga usah" aku berusaha menolaknya tapi tangannya sudah bergerak memijat pundakku.

"Santai aja, daripada kamu kenapa-kenapa nanti" jawabnya sambil terus memijat pundakku.

"Hmm" aku hanya bergumam dan lama kelamaan tubuhku terasa jauh lebih rileks di bawah sentuhan tangannya.

"Nghh" aku sedikit mendesah saat Siwon memijat leherku. Kulitku serasa terbakar saat tangannya menyentuh kulit telanjangku. Aku rindu sentuhan-sentuhannya. Aku memejamkan mataku berusaha keras untuk tidak mengeluarkan desahanku.

"Better?" tanyanya saat sudah selesai memijatku.

"Yes, thank you Siwon" ucapku dengan suara yang sedikit bergetar, aku yakin wajahku sudah sangat merah saat ini.

"You are welcome Kyuhyun" ia kemudian membersihkan tangannya dengan tissue basah yang ada di mobilku dan mengeluarkan croissant yang dia beli.

"Laper juga ternyata, tadi aku ga makan siang soalnya" ucapnya sambil menggigit croissantnya.

ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang