7. We Are Okay

666 52 16
                                    

Keesokan harinya aku tetap menjalani hariku seperti biasa, aku tetap pergi ke kantor walaupun aku sangat ingin libur dan berdiam diri saja di kamar. Siwon meminjamkanku bajunya dan nanti sepulang kerja aku berencana membeli beberapa baju karena aku masih tidak tau kapan aku akan kembali ke apartemenku.

Reina terus menghubungiku tapi aku tidak mengangkat panggilan teleponnya. Aku bukan kabur, tapi aku hanya merasa tidak tega jika aku harus melihatnya menangis lagi. Aku hanya mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa aku akan menghubunginya lagi jika sudah waktunya.

Hubunganku dan Siwon masih berjalan dengan baik, sangat baik malah. Aku tidur dalam dekapannya semalam, dia membuatkanku sarapan dan melepas kepergianku ke kantor.

Aku kira Siwon hanya akan menemaniku semalam itu saja. Tapi aku kaget saat aku baru selesai mandi, Siwon masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah koper yang cukup besar.

"Sayang? Kenapa? Aku datang kok malah bengong bukannya disambut?" tanyanya sambil mengibaskan tangannya di depanku.

"Kamu disini?" tanyaku masih dengan ekspresi bingung.

"Yes I am. Kalau bukan aku terus siapa dong ini? Hantu?" Ia balik bertanya padaku. Aku masih diam, hanya tangan kananku saja yang tiba-tiba bergerak menyentuh pipinya. Aku menghembuskan nafas lega saat aku bisa merasakan kehangatannya di tanganku.

"Hey, baby? Kamu kenapa sayang?" tanyanya sambil mengambil tanganku yang berada di wajahnya kemudian membawanya ke depan mulutnya dan mengecupnya lembut.

"Ga, aku ga apa-apa. Aku kira kamu bakalan pulang ke rumah kamu, sama istri kamu" jawabku pelan.

"I'm here, okay? I'll stay here with you baby" ucapnya sambil menarikku ke dalam dekapannya. Tubuhku menjadi rileks saat aku merasakan kehangatannya menyelimuti tubuhku.

"Um, thank you Wonnie. I love you" ucapku sambil mencium dada bidangnya.

"I love you too baby"

🐧♥♥♥♥♥♥🐴

"Wonnie?" aku memanggil namanya pelan. Saat ini kami tengah berbaring di ranjang kami setelah menyelesaikan satu ronde love making yang luar biasa.

Aku berbaring di atas dada bidangnya. Tanganku bergerak membuat lingkaran-lingkaran abstrak di atas perut berototnya.

"Ya? Kenapa sayangku?" jawabnya kemudian mengecup puncak kepalaku.

"Why are you here?"

"Eh? Kamu ga pengen aku disini?" tanya Siwon bingung.

"Bukan begitu. Ini sudah hari kamis dan kamu selalu disini sama aku sejak senin kemarin.. Istrimu, bagaimana dengan istrimu?" tanyaku lagi.

"She is fine, trust me. Aku sudah pernah bilang sama kamu kan, hubungan kami tidak seperti itu" jawabnya sambil mengelus rambutku, membuatku menjadi mengantuk.

"Ya, tapi kamu ga pernah cerita apapun tentang kalian" aku mengubah posisiku menjadi berbaring di atas tubuhnya dan menatap matanya.

"Hmm"

"Aku ga boleh tau?" tanyaku sambil cemberut.

"Bukan gitu sayang. Jangan sekarang ya? Besok, besok malam aku kasih tau semuanya ke kamu. Besok pulang kerja aku jemput ya, kita makan di luar" jawabnya sambil mengusap punggungku, membuatku semakin mengantuk.

"Ummm.. Okay"

"Let's sleep baby"

"Nghhh" aku tidak menjawabnya karena memang aku sudah sangat mengantuk. Siwon merubah posisiku, membaringkanku di atas bantalku, tapi dengan segera aku bergeser, merapatkan tubuhku, memeluk perutnya erat. Aku bisa mendengar dia tertawa sebelum dia berbisik di telingaku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang