Dirinya

13 5 22
                                    


Jika ia yang membuatmu merasa kebahagiaan lebih dekat saat bersamanya, maka perjuangkan

______________________________________

"Gimana nih?"
Gumam Dion yang berdiri di pinggir derasnya air hujan yang turun bergantian.

Sasha dan Fajar yang mendengar keresahannya mencoba mencari ide dengan otak mereka. Waktu telah menunjukan pukul 4 sore, namun hujan tak kunjung berhenti. Yang artinya, telah berlalu 4 jam, sejak mereka pertama menunggu disana.

"Raja! Lu bawa mobil??"
Sentak Dion tiba-tiba.

Sasha mengernyitkan wajahnya menatap Fajar dan Dion bergantian. Namanya Raja? Itu yang ia permasalahkan di pikirannya.

"Bawa,"

"Kenapa ga bilang?!"
Sambung Sasha yang kesal. Bisa saja mereka terbebas dari sana beberapa jam lalu.

"Percuma, ke parkiran juga kehujanan.."

Derap suara tapak kaki tiba-tiba terdengar, dan itu semakin jelas. Seperti sesuatu berusaha mendekati mereka. Suara itu berasal dari arah kanan koridor.

"A-Arga?"

Arga terlihat mengatur deru nafasnya. Sekujur wajahnya basah entah keringat atau air hujan. Namun Arga sudah tidak lagi memakai seragam sekolah.

Hoodie biru dongker, celana jeans, dan sepatu kets hitam membalut tubuhnya sekarang. Namun bukan itu yang menjadi perhatian Sasha.

Seorang gadis dengan seragam sekolah, dan rambut sebahu yang tergerai rapi, berdiri di belakang Arga, dengan raut wajah yang cemas. Ia juga sempat mengatur nafasnya.

"Kamu kemana aja? Dari tadi siang aku nungguin kamu di depan,"

Kata Arga yang merasa nafasnya kembali normal. Sasha hanya bungkam, ia kira.. Arga melupakannya.

Dion dan Fajar hanya menyimak santai pembicaraan mereka. Sasha yang melihat Arga bergegas mencari ranselnya, hendak memberikan sebotol air mineral yang ia punya.

"Arga.. minum dulu,"

Namun, gadis yang tadinya berdiri di belakang Arga lebih dulu memberikan perhatiannya. Arga menirimanya dengan baik pula.

Namun itu membuat Sasha cukup kesal. Dan melampiaskan kecemburuan dengan meremas kuat botol air yang ia pegang.

Tanpa sadar, Fajar dan Dion diam-diam menyimak semuanya dengan baik. Layaknya menonton sebuah drama.

"Lo bawa payung Ar?"
Tanya Dion.

Melihat Arga yang mengangguk sopan dan memberikan payung yang ada ditangannya, membuat Sasha ingat Dion adalah teman sekelas Arga yang ia temui di kantin.

Dion membuka payung ditangannya, lalu sebelah tangannya meraih dan menggenggam tangan kiri Sasha, layaknya hendak menggiringnya.

Sasha menyadari, dan mengingat.. Arga yang selalu menepis tangan siapapun laki-laki yang terulur untuk Sasha, kecuali dirinya. Namun sekarang? Arga hanya diam, dan menikmati layanan dari gadis disampingnya, yang mengusap air di wajah Arga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Raja Ada RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang