ANVARO : 06

20 3 0
                                    

Assalamu'alaikum, Hallo semua

Kalian apa kabar?

Jangan lupa Voment and tandai typo!

Happy Reading ❤

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

Ucapan Aisyah tempo hari masih tergiang dalam benak Anna, ia tak tahu apa maksud dari ucapan wanita berhijab itu, setelah dua kata yang terucap, Aisyah tak melanjutkan atau menjelaskan maksud dari pernyataan yang ia ucapkan.

Semilir angin malam yang di hiasi bintang yang bertebaran dilangit dan bulan pernama yang bulat sempurna, tak lupa kucing berwarna putih diatas pangkuannya. Tangannya tak berhenti mengelus bulu lebat kucing yang ia beri nama momo, unik, kan. Namun fikirkannya melayang entah kemana cabangnya.

Puk

Sebuah tepukan pelan hinggap dibahu kanannya, menoleh guna melihat siapa pelakunya ternyata Zia, adiknya. Adik? namun rasanya Anna tak terlalu mempunyai ikatan batin sebagai saudara dengan gadis kecil yang duduk di sebelahnya ini.

"Ngapain kak disini malem-malem?" tanya Zia ramah, berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang kakak.

Sedangkan Anna hanya menghembuskan nafas sejenak, lalu berkata, "Ngasih makan kucing," ucapnya masih tetap sama, singkat dan cuek.

Zia hanya tersenyum tipis mendengarnya, sejenak hanya suara kucing milik Anna yang memecah keheningan diantara kakak beradik itu.

"Tadi waktu kakak keluar foto copy ada cowok dateng, katanya sih nyariin kak Anna aku bilangin aja kalau kak Anna lagi keluar," ucapan Zia membuat Anna terkejut, siapa yang mau nyariin dirinya?

"Siapa?" tanya Anna sambil menoleh ke lawan bicaranya.

"Kalau enggak salah namanya, Alva...siapa ya tadi? Alvarez atau oh iya Alvaro, iya Alvaro," ucapnya riang saat mengingat nama pemuda yang tadi siang mencari kakaknya.

"Alvaro?" monolog Anna sambil mengingat pemilik nama itu, sepertinya ia pernah mendengar tapi dimana?

"Iya kak, orangnya tinggi, putih, rambutnya agak kecoklatan terus rada jambul kedepan gitu, lagi nih yak kan bibirnya tebel, alisnya juga tebel, punya tahi lalat diatas bibir sama dileher, dan yang pasti dia ganteng," ucapnya dengan antusias.

Nih bocah mau nyari orang ilang pa gimana sih? berasa detail amat, kenapa nggak sekalian warna baju, celana sama sepatunya aja sekalian biar komplit. Batin Anna masih mengingat ciri-ciri orang yang Zia sebutkan.

"Terus dia nitipin ini," lanjut Zia sambil menyodorkan kotak sedang dibalut kertas kado berwarna biru muda.

Padahal kan ulang tahunnya masih lama, batin Anna.

"Bukannya kakak ulang tahunnya masih dua bulan lagi, ya?" tanya Zia sambil berfikir.

Dengan perlahan Anna mengangukkan kepalanya, lalu menerima kotak tersebut. Anna mencoba mengocok kotak itu namun tak menghasilkan bunyi, karena tingkat keinginan tahuanya meningkat Anna pun membuka kotak ditangannya dan betapa terkejutnya saat melihat isi kotak itu.

Sebuah novel limited version yang ingin ia beli namun belum kesampaian. Perhatiannya teralihkan pada note yang ditaruh diatas novel itu.

------------------------------------------------------------------------
Novel ini sebenarnya bukan dari gue, tapi bunda gue yang maksa beliin dan ngasih ke elo.

ANVARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang