Lagi lagi tentang rindu,,
Malam ini kenangan itu kembali lagi dengan jutaan harap yang semu
Memori kelabu yang semakin gelap, semakin mendekap..
Mulutku bisu, melakukan vidcall dengan bersandiwara layaknya aku sudah terbiasa tanpa kehadiran mereka..
seolah olah aku sudah biasa bangun pagi tanpa mereka disamping ranjangku.
Kalian tidak tahu saja, mataku seolah ingin kembali terpejam mengingat mimpi semalam.
Semakin hari, setiap kejadian semakin membunuh perlahan, mengatakan pada hati yang rindu mendalam..
"Hai, mari lakukan aktivitas ini dengan keluargamu lagi"Dia mengejek atau sedang berusaha mematahkan dramaku di rumah ini?
Tidak mungkin di siang hari aku menangis menunjukkan kerinduan
Karena kenyataannya aku hanya mampu unjuk rasa ketika sendiri melanda..Malamku semakin sulit untuk tenang, bunyi jarum jam yang berdetak semakin membuatku terbuai dalam kenangan.. tiba tiba terbangun, menangisi kesendirian.
Huft..
Sejujurnya aku lelah, ini bukan suatu rutinitasku yang aku biasakan.. harus menahan rindu di setiap malam, lalu saat pagi tiba aku mulai memakai topeng kepalsuanKetika ibu mengakhiri panggilan kami, ibu selalu menutupnya dengan kalimat "baik-baik disana, nak"
Dan dengan bodohnya aku mengangguk dengan semangat, mengatakan 'iya' dengan khidmat. Lalu ibu tersenyum.
Hebat bukan?? Ibuku yang hebat, dia bisa membuat anaknya bersandiwara bak pemain drama. Jika bukan karena kata Ibu yang senantiasa menyuruhku baik baik saja, mungkin aku sudah patah, menunjukkan rapuh lewat mata, dan sedih lewat senyuman..
Rumah ini dipenuhi dengan candaan mereka, kebersamaan mereka, dan kisah hidup mereka. Kita hanya beda kota, tapi mengapa rinduku semakin tumbuh setiap harinya. Jujur,ini hal yang pertama kalinya untukku. Jauh dari ayah ibu dan saudara, berusaha hidup tanpa lagi ada kata 'manja', seolah olah aku memang sudah tumbuh menjadi gadis remaja.
Aku tak ingin kalah pada rindu, aku tak ingin menyerah dengan keadaan. Setiap hari berdoa meminta agar hati tak selalu rindu, menatap sendu foto-foto yang mulai abu-abu. Kemudian semangatku muncul ketika aku mengingat senyum mereka. Mengingat perjuangan mereka untuk putri kecilnya.
Sukses..!!
Iyap, kata itu yang terus membuatku kuat hingga sekarang. Bila aku sukses nanti, aku tak ingin keluargaku pisah lagi, hidup sendiri-sendiri mencari rezeki. Aku menginginkan rumah yang menjadi tempat kami berkumpul, bercerita dan meminum kopi... Mungkin bukan proses yang singkat, tapi hasil harus tepat. Karena rindu bukan sesuatu hal yang mudah, maka aku harus menebusnya. Aku menginginkan kami kembali utuh, diduk di ruang tamu, bercanda, kemudian membahas bagaimana aku sangat merindukan mereka saat ini...
Harapku besar ku gantungkan pada Tuhan, umur yang panjang, hidup yang berkah, dan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Hanya bisa pada Allah lah ku panjatkan doa sekuat-kuatnya doa..
Keep spirit.. :)
10-06-21 (21:14)

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Aku
RandomSelamat datang di duniaku...bodoh jika kalian tetap tinggal. Ini hanya tentang ketikan pahit di dalam layar, menceritakan sebuah kisah yang tak tahu kapan untuk pudar. Aku hanya menuliskan tentang siapa aku dan bagaimana aku. Aku hanya berusaha meng...