Kejadian di jalan sastra itu sangat cepat dan membuat semua orang yang berada disitu kaget. Mereka langsung berlarian mengerumuni lokasi kejadian.
Syabil berusaha menerobos kerumunan, dia yakin yang dilihatnya tadi adalah Asta. Sedangkan Jake sudah lebih dulu menerobos masuk kedalam kerumunan itu
Sebuah motor ringsek tergeletak dan ada 3 korban yang bergelimpangan. Salah satunya memakai helm yang menunjukkan bahwa dialah pengendara motor yang ternyata menabrak seorang ibu-ibu. Asta berusaha menolongnya, namun sepertinya Asta juga ikut menjadi korban
Jake sangat kaget melihat kondisi Asta dengan luka cukup besar di tangannya, sedangkan ibu-ibu disampingnya tampak hampir tak sadarkan diri.
Orang-orang mulai ramai dan heboh namun tak ada yang berani menolong dan memegang para korban''Gimana ini'' ujar salah satu bapak-bapak
"Saya gaberani pegang takut salah tindakan'' ada ibu-ibu lain menyahut
''Saya telpon ambulance sekarang'' seru kang sayur yang warungnya tepat berada di depan TKP
Asta bangkit dari duduknya, dia menyobek bajunya lalu berjalan menuju ibu-ibu itu dan membalutkan potongan bajunya pada kepala ibu yang mengalami pendarahan hebat
"Astaaa...are you crazy? lu juga luka, gue panggil ambulance aja" seru Jake marah
''Ibu ini pendarahan besar di kepala, kalo tidak segera mendapat pertolongan bisa bahaya''
''tapi lu juga lukaa parah, lihat lengan lu!!'' seru Jake lagi melihat lengan Asta penuh darah
''mending lu jagain si bangsat yang nabrak itu, dia mabok. Usahain jangan sampe kabur gue gak akan maafin dia kalo sampe nyawa ibu ini ga tertolong" seru Asta tak menghiraukan perkataan Jake sebelumnya, dia lalu menunjuk pada seseorang
Kontan Jake dan beberapa orang langsung menuju pria berhelm yang terduduk di samping motornya, ajaibnya dia tak terluka parah. Hanya lecet di kakinya
Syabil akhirnya bisa melihat keadaan Asta dan ibu itu. Asta tampak meminta bantuan kepada beberapa orang untuk memindahkan ibu itu ke tempat lebih layak dengan tetap mencoba menghentikan pendarahan di kepalanya. padahal tangan Asta juga terus mengeluarkan darah, tadi Asta hanya menekannya dengan sisa sobekan kaosnya.
"TA..LU GILA, LUKA LU GEDE ITU JANGAN BANYAK GERAK" Seru Syabil hendak mendekati Asta
"Gausah mendekat bil, luka gue gapapa. lu panggil ambulance aja, nyawa ibu ini lebih penting''ujar Asta
''Saya sudah nelpon ambulance dan polisi,kurang lebih 10 menit lagi datang'' ujar kang sayur memberitahu
''Shit, 10 menit lama banget'' gumam Asta sambil terus mencoba mengehentikan pendarahan ibu itu
"Gue butuh kotak P3K gue" gumam Asta lagi
Syabil bingung dan kalut, dia melihat Jake tampak sedang sibuk menyadarkan penabrak yang ternyata sedang mabuk berat itu. Syabil pun menekan nomor Hessa dan memutuskan menelponnya
"Halo bang Hessa...''
##
"Halo taa..woy lu kenapaaa?"
"taaa...."
Jay tampak panik mendapati suara yang cukup keras dari telpon yang tersambung ke Asta. Sialnya setelah itu telpon Asta tidak dapat dihubungi lagi
Nathan disebelah Jay juga tampak panik dan bingung, sedangkan Hessa dan Rikii sepertinya masih berada dikamar masing-masing
"Bang..bang Asta kenapaa" seru Nathan panik mendengar deheman keras Jay
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrakan Sastra (Enhypen)
FanfictionDaily life 7 mahasiswa penghuni kontrakan di jalan Sastra Enhypen versi lokal 2020