Sebasta si Dokter Dingin

616 88 0
                                    


Laki-laki berkulit putih ini tampak gelisah di tempat duduknya. Jam menunjukan pukul 4 sore tapi dosennya tidak kunjung menyelesaikan kelas

Padahal jika normal, pukul 3 seharusnya mata kuliah ini sudah terselesaikan, namun ini sudah lewat bahkan hampir 1 jam. Tapi dosennya tampak masih asyik menjelaskan

Sebagai mahasiswa kedokteran, mungkin hal wajar jika mendapat tambahan kelas untuk mengejar materi yang kian banyak

Namun, hari ini laki-laki bernama Sebasta ini harus mengejar kereta tepat pukul 5 untuk dapat pulang ke rumahnya

"Asta, pulang kerumah lagi hari ini?" Tanya
seorang laki-laki menepuk pundak Sebasta yang akrab dipanggil Asta itu

"Yap, besok kelas siang kan? Masih cukup waktu kalo berangkat dari rumah" jawab Asta sambil memainkan HP nya

"Kenapa sih gak ke asrama aja? Perasaan minggu ini sering banget pulang kerumah" tanya laki-laki itu lagi

"Males, asrama terlalu banyak aturan ri, masa jam malam cuma sampai jam 10, gue kan sering telat, jadinya tidur bareng satpam asrama" keluh Asta menatap temannya yang ternyata bernama Fakhri itu

"Iya sih, tapi ya apa gak capek tiap hari harus naik kereta satu setengah jam?" Ujar Fakhri khawatir

"Gak kok, yaudah duluan yaa, ojek online gue udah dateng tuh" tunjuk Asta segera lari menuju ojek online yang segera mengantarnya ke stasiun terdekat

##

Perjalanan Asta menuju rumahnya kurang lebih satu setengah jam, ditambah ojek online sekitar 10 menit. Memang melelahkan kalo harus dilakukan setiap hari

Asta segera menemui ibunya yang sedang memasak di dapur,

"Mah, Asta pulang" ujarnya tersenyum sambil menyalami ibunya

"Lah kok pulang lagi sta, gak capek kamu?" Ujar Ibunya khawatir

"Ya capek mah, tapi ya gimana. Males kalo ke asrama" jawab Asta enteng

"Memangnya di asrama kamu kenapa? Gak ada teman?" Tanya Ibunya lagi

"Bukan begitu mah, masa tiap jam 10 gerbang udah dikunci, aku sering tidur sama satpam gara-gara ke kunci" rajuk asta kepada ibunya yang akrab dia panggil mamah itu

"Ya kamu jangan pulang malam-malam dong" kata Ibunya sambil tersenyum

"Kan tugas anak kedokteran itu banyak sekali mah, bosen kalo terus dikerjakan di asrama. Lagipula asrama itu kamarnya kecil, buku-buku banyak yang gabisa masuk karena gak cukup tempatnya" curhat Asta panjang lebar

"Lah trus gimana dong?" Tanya mamahnya

"Jadi Asta pengen ngekos aja mah..hehehe" seru asta pelan dan diikuti cengiran malu-malunya

"Hahaha, duh ada-ada aja kamu itu. Yaudah ntar mamah coba tanyain Ayah ya untuk nyariin kamu kosan aja ya disekitar kampus"ucap mamah lembut

"Hehe nah gitu dong" seru asta sambil tersenyum bahagia

Walau asta terkenal dengan sifat dingin dan pendiam diantara teman-temannya. Namun jika berasa ibunya dia akan berubah menjadi anak yang manja dan banyak tersenyum

##

Di kamar yang penuh buku-buku, Asta terlihat sibuk membaca materi tentang anatomi tubuh, beberapa kali dia menandai dengan stabilo bagian-bagian yang penting di modulnya.

Sebagai anak kedokteran tingkat 2, materi yang didapatkannya sudah cukup banyak dan menguras pikiran, apalagi ditambah harus bolak-balik pulang kerumahnya yang jauh dari kampus.

Kontrakan Sastra (Enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang